Awas, Gerokgak Rawan Longsor Karena Vegetasi Perbukitan Buruk

Singaraja | Tiga desa di Kecamatan Gerokgak, Desa Banyupoh, Desa Musi, Desa Penyabangan serta daerah lain yang berada tepat dibawah perbukitan masuk dalam peta daerah rawan bencana karena kondisi geograpis.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Propinsi Bali, Dewa Made Indra mengatakan, daerah seperti Desa Penyabangan, Musi dan Banyupoh posisinya berada di bawah perbukitan yang vegetasinya kurang bagus atau daerah ini termasuk dalam tingkat kehijauan yang kurang baik sehingga rentan dengan cuaca ekstrim.

- Advertisement -

“Daerah-daerah seperti ini rentan terhadap cuaca ekstrim, begitu hujan dengan intensitas tinggi, karena vegetasinya tidak bagus maka bisa dengan mudah melepaskan tanah sehingga mudah terjadi longsoran dan semua material bisa terbawa,” terang Indra saat berkunjung bersama Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta ke Desa Penyabangan, Senin (25/1).

BPBD Propinsi Bali memberi solusi jangka panjang dengan melakukan penanaman pohon atau penghijauan secara lebih banyak.

Sementara itu, Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta juga sempat ikut bergotong royong membersihkan sejumlah material banjir bandang yang terbawa dari daerah perbukitan.

Menurut Sudikerta, Pemerintah Propinsi Bali akan membantu seluruh kerugian yang diderita oleh warga sebagai korban bencana.

- Advertisement -

“Yang rumahnya rusak berat atau rata dengan tanah, akan kami bangun. Yang rusak sedang atau ringan akan mendapatkan bantuan renovasi. Namun yang terpenting saat ini, akses jalan harus bersih semua. Alat berat yang lebih besar, bulldozer sudah kami kirim dari Denpasar.Sore ini atau palingtelat besok pagi sudah sampai di sini (lokasi),” papar Sudikerta.

Sudikerta juga memberikan sejumlah bantuan dari Pemprop Bali bagi korban bencana berupa sembako, selimut, keperluan pakaian sekolah bagi anak-anak sekolah.

Wakil Gubernur Bali, Ketut Sudikerta memantau desa-desa yang diterjang bencana banjir bandang dan longsor di wilayah Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali. Tim penanggulangan dari Pemprop Bali mengaku siaga untuk melakukan penanggulangan bencana.

Sementara itu, Kepala Pos Basarnas Buleleng, Anak Agung Alit Suparna mengungkapkan, pihaknya hanya bisa menerjunkan personil untuk membantu evakuasi dan pembersihan infrastruktur jalan yang terhalang oleh bebatuan dan kayu besar.

Pos Basarnas Buleleng terkendala peralatan teknis karena lebih banyak memiliki peralatan untuk penanggulangan bencana laut. “Kami menerjunkan 10 personil, dari 12 personil yang ada. Jika diperlukan memang kami akan kontak pos meminta bantuan dalam melakukan evakuasi,” kata Anak Agung Alit Suparna dilokasi bencana di Desa Penyabangan, Senin (25/1). |NP|

 

 

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts