Sopir Truk Sempat Kabarkan Rem Blong ke Rekannya

Singaraja |Sebelum terjadi kecelakaan, Sopir Truk yang tewas menabrak sebuah warung di Lingkungan, sangket, Sukasada, Buleleng ternyata sempat menelpon kawannya untuk mengabarkan bahwa rem kendarannya blong karena terlalu panas. Keterangan ini diambil oleh pihak kepolisian dari seorang rekan korban, Heri Setianto saat pemeriksaan saksi-saksi di Mapolres Buleleng, Senin (1/2) kemarin.

Kasat Lantas Polres Buleleng AKP Nyoman Sugianyar Ardika mengutarakan polisi telah memeriksa sedikitnya tiga orang saksi dalam peristiwa tersebut. Mereka adalah Made Sutawan, 46, pemilik rumah di sebelah lokasi kejadian; Putu Sariani, 48, pemilik warung yang ditabrak truk; serta Heri Setianto, 30, asal Kudus, Jawa Tengah, rekan korban sesama sopir truk.

- Advertisement -

Saksi Heri Setianto, mengaku sopir truk naas tersebut, yakni H. Santoso, 50,memang baru pertama kali melintasi jalur Denpasar Singaraja melalui Gitgit. Truk yang dikemudikan Santoso dalam kondisi kosong angkutan. Dari Denpasar, Heri berangkat lebih awal, sementara Santoso berangkat belakangan.

Ditengah perjalanan, korban H. Santoso sempat menelpon Heri Setianto dan mengatakan jika rem truknya dalam kondisi blong karena kampas rem terlampau panas. Korban sempat meminta agar rekannya menunggu di jalan yang agak lebar, sehingga bisa mendinginginkan kampas rem dan kopling.

“Memang sempat telepon, katanya remnya blong. Temannya ini sudah menunggu di Tugu Tri Yudha Sakti, tapi truknya nggak datang-datang. Ternyata kecelakaan di Sangket. Keterangan itu menguatkan dugaan kami, kalau rem truk memang blong,” kata Sugianyar saat dikonfirmasi Senin (1/2) kemarin.

Sementara di lokasi kejadian, banyak warga yang berhenti menyaksikan bangkai truk naas yang masih berada di lokasi kejadian. Hingga sore kemarin, bangkai truk masih belum dievakuasi dari lokasi kejadian. Konon masih menunggu persetujuan perusahaan untuk mendatangkan kendaraan derek.

- Advertisement -

Disisi lain, jenazah korban kecelakaan maut di Lingkungan Sangket, telah dibawa pulang ke kampung halamannya di Kudus, Jawa Tengah. Jenazah sopir, H. Santoso, 50, serta jenazah kondektur truk, Noor Arif Wahyudi, 30, dibawa menggunakan dua ambulans jenazah yang berbeda. Jenazah keduanya dimasukkan peti, dan diberangkatkan ke rumah duka setelah mendapat surat jalan dari Polsek Sukasada. |NP|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts