Gawat, Selama 2 Bulan Sebanyak 250 Warga Dirawat Akibat Demam Berdarah

Singaraja| Jumlah warga di Kabupaten Buleleng yang terjangkit Demam Berdarah (DB) terus mengalami peningkatan. Hal itu terlihat dari jumlah pasien DB yang menjalani rawat inap di RSUD Kabupaten Buleleng terus bertambah.

Dari data yang diperoleh di RSUD Kabupaten Bulelengpagi tercatat ada 54 pasien baru yang menjalani rawat inap lantaran menderita Demam Berdarah (DB). Kondisi ini tentunya berdampak pada peningkatan jumlah pasien DB yang menjalani perawatan di RSUD Buleleng.

- Advertisement -

Akumulasi sejak Bulan Januari 2016 lalu hingga februari, sudah ada 250 pasien DB yang dirawat di RSUD Kabupaten Buleleng. Bahkan untuk Bulan Februari, sudah ada dua anak anak yang meninggal lantaran DB.

Wakil Direktur (Wadir) Bidang Pelayanan Medik RSUD Buleleng Putu Sudarsana mengatakan, jumlah pasien demam berdarah yang dirawat di RSUD Buleleng untuk tahun 2016 mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun sebelumnya. Menurutnya, bulan januari hingga bulan april mendatang merupakan bulan yang rawan untuk kasus demam berdarah.

“musim hujan yang tidak menentu seperti sekarang ini memang cenderung untuk berkembangnya Nyamuk penyebab DB, hanya saja jumlah pasien Db yang dirawat mengalami peningkatan jika dibandingkan tahun lalu,” Katanya.

Wadir Pelayanan Putu Sudarsana menjelaskan, Penyakit demam berdarah memang memerlukan perawatan yang benar. Sehingga diharapkan masyarakat segera memeriksakan jika mengalami sakit yang mirip dengan gejala demam berdarah.

- Advertisement -

“ciri cirinya memang hampir sama dengan demam biasa yang disertai dengan badan panas, jadi kami berharap agar masyarakat bisa segera memeriksakan diri, untuk segera mendapatkan penanganan dari dokter,” Harapnya.

Salah seorang pasien yang masih dirawat lantaran Db yakni Kadek Diah Warga Desa Tukad Sumaga Kecamatan Gerokgak yang masih duduk dibangku kelas 2 SMP. Ia sudah menjalni perawatan sejak selasa lalu lantaran terjangkit Demam Berdarah.

“panasnya sejak hari sabtu lalu, kemudian hari selasa saya periksakan kedokter dan dirujuk ke RSUD Buleleng. Awalnya ada tetangga yang kena Db, tapi dari Pemerintah tidak ada penyemprotan, jadinya anak saya juga kena DB,” Ungkap Ibu Pasien Made Darmi.

Disisi lain, tingginya kasus demam berdarah yang terjadi di Kabupaten Buleleng menjadi perhatian serius DPRD Kabupaten Buleleng. Komisi IV jumat pagi melakukan kunjungan dan menemui beberapa pasien demam berdarah yang dirawat di RSUD Kabupaten Buleleng. Kunjungan itu dimpimpin Wakil Ketua Dewan Ketut Sumardana didampingi Ketua Komisi IV Ketut Wirsana dan beberapa anggota.

Menurut Ketut Sumardana, tingginya kasus demam berdarah yang terjadi di Kabupaten Buleleng ini harus disikapi oleh Pemkab Buleleng. Ia meminta agar Pemkab melalui Dinas Kesehatan Buleleng melakukan antisipasi, sehingga kasus demam berdarah ini bisa ditekan.

“kami minta Dinas Kesehatan mengambil langkah antisipasi untuk bisa menekan kasus Db, apakag melalui foging atau pemberian abate kepada masyarakat, sehingga tidak ada lagi warga yang terkena DB apalagi sampai jatuh korban jiwa,” Pintanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Wabah Demam berdarah yang terjadi di Kabupaten Buleleng sudah mengakibatkan empat orang meninggal dunia. Empat orang itu masing masing Bayu Aryadi asal Desa Sinabun, Kecamatan Sawan. Bayu dinyatakan meninggal dunia Jumat (19/2) pekan lalu dan Dayu Putu Yoni,asal Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt meninggal dunia Minggu (21/2) pekan lalu keduanya sempat mendapatkan perawatan di UGD RSUD Buleleng. Dua warga lainnya yang meninggal pada Bulan januari lalu yakni Kadek Erin Yuliantari asal Desa Busungbiu, Kecamatan Busungbiu dan seorang ibu yang tengah hamil Nung Nur Siti Aisyah warga Banjar Dinas Batu Agung, Desa Gerokgak, Kecamatan Gerokgak.|RM|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts