Bocah Tangguh Yang Tegar Jalani Kemiskinan, Kakeknya Lumpuh dan Pamannya Gila.

Singaraja | Gede Darma Sukmantara, bocah berumur 16 Tahun siswa kelas IX SMP Negeri 4 Tejakula adalah anak yang tangguh menjalani sulitnya hidup. Sebenarnya tidak mudah baginya menjalani hidup yang serba kekurangan namun ketegarannya membuat Dia kuat menjalani hidup.

Di rumahnya, di Desa Pacung, Kecamatan Tejakula,  Darma merawat seorang kakeknya Nyoman Gina, 70 tahun yang alami lumpuh, serta pamannya Gede Bulandana, 45 tahun, yang mengalami gangguan jiwa. Sementara orang Tua Gede Darma Sukmantara sudah tidak ada. Bapaknya telah meninggal dunia ketika Dia berumur dua bulan. Lalu ibunya pun meninggalkanya menikah dengan pria lain.

- Advertisement -

Namun ditengah kesulitan hidup yang dialami, Darma punya cita-cita besar yakni pintar Berbahasa Inggris supaya nantinya bisa bekerja di luar negeri untuk merubah kehidupan keluarganya.

Sehari-hari, Dia harus menjadi tulang punggung keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari, Darma sering bekerja mencari barang bekas untuk dijual. Darma juga sering membantu warung milik tetangganya seusai sekolah.

Sebelum Dia bersekolah, Darma harus masak nasi untuk Kakek dan Pamannya. Setelah tanggungjawab rumah tangga itu diselesaikan, Dia pergi ke sekolah dengan berjalankaki.

“Setelah pulang sekolah, saya biasakan juga menyuap Pekak . Setelah mereka selesai makan, barulah saya makan. Ketika ada waktu saya kerja cari barang bekas dulu untuk dikumpulkan dan dijual. Jika diminta membantu untuk berjualan di warung, saya bantu,” ujar Darma. Hasil keringat Darma ini dikumpulkan setiap hari untuk cukup membeli beras saja. Dia jarang sekali merasakan lauk pauk untuk dimakan.

- Advertisement -

Segala kesulitan hidupnya dia Jalani dengan tabah. Bahkan Dia keras menjalani hidup dan selalau bisa membagi waktu untuk pendidikanya. Darma punya keinginan bisa Berbahasa Inggris dengan baik. “Saya punya cita-cita untuk bekerja di luar negeri,” ujarnya. Di dalam pemikirannya, Kalau Dia bekerja di luar negeri maka kesulitan hidup keluarganya bisa teratasi.

Selama ini, apa yang dia kerjakan hanya cukup untuk makan sehari-hari, rumahnya dibiarkan reot nyaris roboh karen a tidak ada biaya untuk perbaikan.

Kondisi rumah Gede Darma yang memprihatinkan |Foto: Nova Putra|
Kondisi rumah Gede Darma yang memprihatinkan |Foto: Nova Putra|

Kondisi rumah Darma sangat memprihatinkan. Banyak tembok-tembok rumah retak serta atap dan plapon banyak yang bocor. Lantai rumah juga sudah terlihat tanahnya karena semennya mengelupas. “Rumah ini warisan keluarga, rumah tua. Saya tidak bisa memperbaiki,” katanya.

Salah satu kerabat, Kadek Suparta menjelaskan Pekak Nyoman Gina berumur 70 tahun alami kelumpuhan sejak dua tahun lalu karena kecelakaan lalu lintas. Dulu, Pekaknya juga sering mencari pekerjaan untuk kebutuhan hidup keluarganya. Anak-anak Pekak Gina ada yang tinggal di Menado dan di Denpasar untuk mencari peruntungan. Kedua anaknya ini juga sering memberikan nafkah hidup Bagi Darma dan Pekak Gina. Mereka sering pulang ketika ada upacara adat atau hari raya. “Ya nafkah sering juga diberikan, sesekali memang pulang namun balik lagi ke perantauan utnuk mencari nafkah ,” ujar Suparta.

Sementara pamannya, Gede Bulan Dana sudah mengalami gangguan jiwa sejak dia berumur 18 tahun. Selama ini, kata Suparta selain Darma sendiri yang berusaha mencari pekrejaan untuk memenuhi kebutuhan hidup, juga sering dibantu oleh keluarga dan kerabat terdekatnya. “Kami masih termasuk keluarganya juga memberi bantuan apa adanya. Darma kadang sering berusaha sendiri mencari rejeki,” ujar Suparta.

Ny. Aries Sujati Suradnyana saat berkunjung dan memberi bantuan kepada keluarga Gede Darma. |Foto : Nova Putra|
Ny. Aries Sujati Suradnyana saat berkunjung dan memberi bantuan kepada keluarga Gede Darma. |Foto : Nova Putra|

Melihat kondisi Darma yang memprihatinkan, Ketua Tim Penggerak PKK Buleleng, Aries Mas Sujati Suradnyana pun sempat mendatangi rumah tempat Gede Darma dan Pekak Gina tinggal untuk memberikan bantuan.

Aries mengatakan keluarga ini sudah dapat perhatian khusus dari Komunitas Peduli di Desa Pacung. Pekak Gina pun sudah mendapat kunjungan berkala dari Puskesmas Tejakula II. “Bantuan dari Dinsos sudah kontinu. Memang rumahnya saja yang agak rawan,” kata Aries.

Sementara untuk Gede Darma, Aries berjanji akan menjalin komunikasi dengan Dinas Pendidikan Buleleng, agar Gede Darma bisa mendapatkan beasiswa pada bangku SMA nantinya. |NP|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts