Ribuan Umat Hindu Melasti ke Pantai, Bersihkan Diri Dan Alam semesta

Singaraja | Ribuan umat Hindu di Bali mulai menggelar ritual Melasti untuk membersihkan diri dan Alam semesta. Beberapa desa yang terpantau menggelar melasti yakni Desa Pekraman Sambangan, Kecamatan Sukasada, Desa Sinabun, Desa Kerobokan Kecamatan Sawan, Buleleng, Bali. Dua desa terakhir menggelar melasti secara berbarengan dan beriringan menuju Pantai Desa Kerobokan, Minggu (6/3).

Umat hindu mengarak Pratima dibawa ke Pantai dalam Ritual Melasti. |Foto : Putu Wijana|
Umat hindu mengarak Pratima dibawa ke Pantai dalam Ritual Melasti. |Foto : Putu Wijana|

Ratusan pratima, pralingga dan lelontek diarak oleh masing-masing dadia (kelompok keluarga hindu) dari merajan mereka menuju Pantai tempat ritual Melasti digelar. Melasti ini biasanya digelar beberapa hari sebelum upacara Tawur Agung Kesanga. Namun, beberapa desa pekraman kadang menggelar Melasti beberapa hari setelah Hari Raya Nyepi.

- Advertisement -

Bagi umat Hindu, berjalan puluhan kilometer menuju pantai bukanlah masalah karena hal ini menjadi bagian dari Sradha Bakti umat Hindu kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Seperti yang dilakukan warga Desa Sinabun dan Desa Kerobokan saat melasti menuju Pantai Desa Kerobokan berjalan kaki hingga kurang lebih 15 kilometer. Sesampainya di pantai, seluruh Pratima, Pralingga dibersihkan air laut yang dipercaya sebagai perlambang penyucian.

Menurut Klian Desa Adat Kerobokan, Jro Wayan Sumawijaya menjelaskan melasti bermakna untuk menyucikan alam semesta, menyucikan pratima dan mengambil air laut untuk di siratkan di pekarangan rumah agar hal hal negatif menjauh dari kehidupan. Desa Pekraman Kerobokan, Melasti selalu digelar sebelum Hari Raya Nyepi sesuai dengan tradisi yang diturunkan oleh leluhur mereka.

“Melasti ini kewajiban kita untuk meningkatkan sradha bakti kita kepada Dewa manifestasi Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Disini kita membersihkan diri kita, membersihkan lingkungan kita. Yang buruk kita buang, yang baik kita pertahankan, seperti itulah esensinya,’ ujar Sumawijaya.

- Advertisement -

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kelian Adat Sambangan, Komang Wijaya di lokasi yang berbeda. Wijaya mengungkapkan bahwa umat Hindu melaksanakan upacara Melasti dengan mengusung pralingga atau pratima Ida Bhatara dan segala perlengkapannya dengan hati tulus ikhlas, tertib dan hidmat.

“Kami lakukan sejak pukul 8 sudah jalan meuju pura segara untuk di Desa Sambangan ada dua pratima yang diarak dan di iringi pratima dari sejumlah dadia yang ada di desa sambangan,” papar Wijaya di Pantai Pelabuhan Buleleng.

Setelah Melasti digelar, masing-masing Desa Pekraman akan melakukan upacara Tawur Agung, satu hari sebelum perayaan hari Raya Nyepi. Setelah itu, Seluruh Umat Hindu akan menjalani Catur Brata Penyepian. |PW|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts