Di Bondalem, Melasti Dijadikan Momentum Kampanye Bebas Sampah

Singaraja | Ribuan warga Desa Pekraman Bondalem, Kecamatan Tejakula, Buleleng melakukan melasti ke Pura Ponjok Batu, dengan melakukan perjalanan kaki sepanjang kurang lebih lima kilometer, Senin (21/3). Warga membawa segala bentuk pretima, prelingga serta lelontek dalam melasti tersebut untuk disucikan. Sejumlah penari tradisional Rejang dan Baris juga ikut berjalan kaki menuju Pura Ponjok Batu.

Terkait dengan melasti ini merupakan rangkaian piodalan sasih kedasa di Pura Bale Agung Desa Bondalem yang akan dilaksanakan dua hari mendatang. Melasti ini sudah menjadi tradisi bagi warga desa Bondalem setiap kali piodalam di desa pekraman. Sebelum nyepi juga dilaksankan melasti nyepi yang dilaksankan di pantai desa Bondalem.

- Advertisement -

Uniknya pula, dalam melasti ini juga dijadikan momentum awal untuk melakukan kampanye bebas sampah di Desa Bondalem. Kurang lebih, ada seratus relawan yang ikut dalam kampanye bebas sampah  ini mengambil sampah-sampah di jalan raya sepanjang perjalanan melasti.

Bukan hanya itu, kampanye bebas sampah yang digagas oleh Bondalem Bersatu atau Bomber ini juga memasang ratusan plakat dan spanduk yang mengkampanyekan bebas sampah.

Plakat dan spanduk ini dipasang di pinggir jalan raya sepanjang Desa Bondalem hingga Pura Ponjok Batu. Mereka juga menyediakan kantong-kantong sampah serta keranjang sampah dari ulatan bambu.

Peran Bomber ini sungguh mulia dan memberi solusi dalam permasalahan sampah yang sebenarnya sangat pelik dipecahkan karena menyangkut prilaku masyarakat juga.

- Advertisement -

Ketua dan penggagas Bomber, Jro Gede Gusti Jayeng Saputra mengemukakan Bomber ini sebenarnya baru terbentuk sepuluh hari lalu.  Menurutnya, Bondalem Bersih adalah sebuah gerakan yang spontan untuk melakukan gerakan secara massal dan massiv memerangi sampah supaya Desa Bondalem bisa menjadi desa yang bersih dari sampah.

Gerakan ini juga sebagai gerakan sosialisasi untuk menyadarkan masyarakat dan menggugah kepedulian masyarakat desa Bondalem untuk menjaga lingkungan tetap asri dan bersih. “Permasalahan sampah itu harus dimulai dari lingkungan kita sendiri, dari diri kita sendiri. Sadar untuk memungut sampah. Melihat sampah berserakan tapi dibiarkan. Apalagi membuang sampah sembarangan. Itu kan masalah serius sebenarnya,” ujarnya.

Jayeng merasa, selama ini Dia merasa prihatin dengan kondisi atau permasalahan sampah. Masyarakat. Permasalahan sampah ini hampir terjadi di sejumlah desa termasuk Bondalem. “Awalnya, saya hanya prihatin saja. Desa kami begitu banyak sampah dan tidak dikelola dengan baik. Ada TPST namun pengelolaanya tidak maksimal bahkan justru menambah maslaah. Hinggga kahirnya saya punya inisiatif untuk melakukan upaya penyadaran, namun pula memberi tindakan nyata dengan membentuk Bomber ini,” ujar Jayeng Saputra.

Sejumlah spanduk yang berisi kampanye bebas sampah serta keranjang sampah ditaruh di sejumlah sudut pura dan jalan raya . |Foto : Nova Putra|
Sejumlah spanduk yang berisi kampanye bebas sampah serta keranjang sampah ditaruh di sejumlah sudut pura dan jalan raya . |Foto : Nova Putra|

Akhirnya setelah terbentuk, Melasti ini dijadikan momentum awal untuk menggerakkan masyarakat secara luas. Seratus relawan digerakkan untuk membersihkan sampah di sepanjang jalur perjalanan menuju Pura Ponjok Batu. Selain memasang plakat dan spanduk juga diberi kantong sampah supaya sampah-sampah tidak tercecer.

Jayeng menyadari karena ini gerakan spontan, kekuatannya masih sangat lemah sehingga momentum melasti ini dijadikan momentum awal menggerakkan massa. GErakan di media sosial juga dilkaukan dengan membentuk grup medsos Bondalem Communitya yang anggotanya mencapai kurang lebih 1500 user. Gerakan emlalui Medsos ini juga cukup massiv memberikan pengaruh yang baik untuk ikut bersama-sama memberikan solusi terhadpa permasalahan sampah.

Kedepan, kata Jayeng relawan ini akan dimanaj lebih modern. “Strukturnya sudah kita bentuk. Nanti permasalahan sampah ini akan digarap oleh para relawan BOMBER ini. Kita sudah identifikasi permasalahannya. Misal DI TPST sampahnya menggunung namun tidak dipilah dan justru jadi masalah, itu kita kerjakan. Sampah-sampah di rumah tangga juga akan dijemput dengan sedemkian rupa. Saat in ada yang bergerak mencari donator juga,” ujar Jayeng lagi.

Sementara itu, Kepala Desa Bondalem Nyoman Ngurah Astawa mengungkapkan gerakam Bomber ini cukup inspiratif dan memberi solusi soal sampah yang selama ini menjadi masalah. Gerakan Bomber ini sudah menjadikan konsep Tri Hita Karana menjadi lebih hidup.

Selama ini, diakui oleh Kepala desa kondisi persampaahan di Bondalem cukup menjadi permasalahan. “TPST memang belum optimal karena belum ada sumber daya manusia yang mengelola dengan baik dan profesional. Kita diuntungkan dengan gerakan BOMBER Ini. Nanti kita genjot dan gerakkan dengan serius. Kita dukung sekali,” ujar Ngurah Astawa.

Sementara itu, Kelian Desa Pekraman Bondalem, Made Tastra juga mendukung gerakan Bomber yang menjadikan melasti sebagai momentum untuk kampanye bebas sampah di desa Bondalem. “Kami sangat mendukung gerakan ini. Ini Cukup baik. Sekala dan niskala bisa berjalan dengan baik. Mereka relawan-relawan ini sangat antusias semoga bisa ditularkan ke warga lain dan desa-desa lain,” ujarnya.

Melasti dijadikan gerakan sosialisasi didukung penuh oleh desa pekraman karena akan mampu merubah prilaku masyarakat. |NP|

 

 

 

 

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts