Ribuan Keluarga di Buleleng Tidak Punya Jamban, 628 KK Ada di Pangkung Paruk

Singaraja | Sebanyak 628 Kepala keluarga di Desa Pangkung Paruk, Kecamatan Seririt tidak mempunyai Jamban, bagian dari tempat MCK (Mandi Cuci Kakus). Ratusan keluarga yang tidak mempunyai Jamban rata-rata keluarga yang tidak mampu atau miskin. Selama ini, warga yang tidak mempunyai jamban terbiasa melakukan aktifitas MCK disungai atau di perkebunan

Jika satu desa di Desa Pangkungparuk saja mempunyai 628 KK yang tidak memunyai Jamban, Diprediksi, ada ribuan warga di sejumlah desa lain di Kabupaten Buleleng yang juga mengalami kondisi yang sama, tidak mempunyai jamban.

- Advertisement -

Kondisi seperti ini sebenarnya cukup memprihatinkan, karena kebutuhan Jamban sebenarnya menjadi kebutuhan yang cukup mendasar.  Ada dua sebab utama masyarakat setempat  tidak mempunyai Jamban yakni karena faktor kemiskinan dan faktor krisis air bersih yang terjadi di desa Pangkung Paruk sejak lama.

Luh Purning, salah satu warga di Dusun Laba Amertha, Desa Pangkung Paruk yang tidak mempunyai Jamban. Bukan hanya itu, rumahnya juga sebenarnya tidak layak huni. Berlantai tanah, dinding dari anyaman bambu dan atap genteng tipis tanpa plapon.

Di areal rumahnya itu, Luh Purning hanya mempunyai bilik digunakan untuk mencuci pakaian dan mencuci peralatan dapur semata. Namun  didalamnya tidak terlihat ada kakus atau jamban.

“Biasanya, untuk jamban, mandi kami langsung ke sungai. Kamar mandi itu hanya untuk digunakan mencuci dan kegiatan air pada malam hari saja. Lebih gampang ke sungai karena dirumah kami tidak ada aliran air bersihnya,” ungkap Luh Purning saat ditemui di rumahnya Selasa (17/5).

- Advertisement -

Kepala Dusun Laba Amertha, Made Mertha juga menyatakan kondisi ini sudah terjadi cukup lama. Selama ini, warga terbiasa dengan aktifitas MCK di sungai.  “Selain karena memang  kesulitan air bersih masuk rumah warga, juga karena faktor ekonomi. Untuk membuat fasilitas MCK mungkin jadi beban berat, hingga akhirnya warga kami terbiasa untuk ke Sungai,” terang Mertha.

Data dari Kantor Desa Pangkung Paruk, terdapat 628 kepala keluarga yang tidak mempunyai Jamban. Mereka tersebar di tujuh dusun, yakni Dusun Kembang Sari, Dusun Laba Nangga, Dusun Pangkung Paruk, Dusun Laba Amertha, Dusun Laba Sari, Dusun Lebah Mantung, Dusun Yeh Selem.

Perbekel Desa Pangkung Paruk, Ketut Sudiarsana mengakui kondisi di desanya. Permasalahan minimnya Jamban yang dimiliki oleh masing-masing warga ini selaras dengan permasalahan krisis air bersih yang terjadi di Desa Pangkung Paruk. Belum ada upaya apapun dari pihak desa maupun dari Pemrirntah Kabupaten Buleleng untuk menanggulangi kondisi ini.

“Untuk sementara kami memang ingin memperbaiki infrastruktur desa dulu seperti jalan desa di antar dusun,” kata Sudiarsana di kantornya.

Perbekel Sudiarsana belum bisa memastikan mengenai program jamban bagi masyarakat Desa Pangkungparuk. Namun data 628 KK tersebut sebenarnya sudah pernah disetorkan ke Pemerintah Kabupaten Buleleng.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Kawasan Perdesaan, BPMPD Kabupaten Buleleng,  Abdul Manaf mengatakan Desa Pangkung Paruk mengeloa APBDes kurang lebih Rp. 1,5 miliar,sumber dananya dari berbagai bidang. Semestinya dana dari APBDes tersebut bisa dipergunakan untuk pembangunan jamban umum pemukiman warga yang terkonsentrasi.

“Sebenarnya kalau menyebar memang susah apalagi melihat topograpi wilayahnya yang sangat luas. TEtapi itu bisa dibuat jamban umum untuk pemukiman. Nanti akan kami coba koordinasikan dulu dengan pihak terkait termasuk Babinkamtibmas setempat dulu terutama soal data,” ujar Abdul Manaf.

Semestinya permasalahan-permasalahan ini bisa muncul sebagai program dalam RPJMDes ,namun kendalanya aparatur di pemerintahan desa kurang memahami sehingga RPJMDes seringkali tidak maksimal.

Sejak tahun 2015 juga, Diitngkat kabupaten ada kelompok kerja sanitasi dibawah koordinasi Bappeda Buleleng. Dalam kelompok kerja ini ada beberapa unsur dari SKPD. Dari tahun 2015 Pokja Sanitasi sudah bekerja sama dengan TNI untuk pembuatan seribu jamban di desa-desa. Salah satunya telah dibangun sebanyak 20 unit pada agenda TMMD di Kecamatan Gerokgak. |NP|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts