Anak Sekolah Seberangi Sungai, Dewan Desak Pemerintah Segera Cari Solusi

Singaraja| Komisi IV DPRD Kabupaten Buleleng mendesak Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng segera menyikapi kondisi puluhan anak sekolah dasar dari Desa Ularan dan Desa Ringdikit yang harus menyeberangi sungai untuk bersekolah di SDN 5 Ringdikit, Kecamatan Seririt. Kondisi seperti itu sangat membahayakan bagi dunia pendidikan dan keselamatan diri anak-anak sekolah itu.

Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Buleleng Ni Kadek Turkini mengaku akan mengkomunikasikan situasi ini dengan Disdik Buleleng supaya segera dicarikan jalan keluarnya.

- Advertisement -

“Karena kan bahaya kalau siswa itu menyeberang sungai. Bagaimana kalau tiba tiba arus sungainya deras, kan nyawa mereka jadi taruhannya. Kami akan segera melakukan koordinasi dengan Disdik sehingga permasalahan ini bisa segera disikapi.” Ungkap Turkini.

Kadek Turkini yang juga Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini mendesak Pemkab Buleleng cepat mengambil keputusan jangka pendek dan jangka panjang untukkepentingan pendidikan anak-anak di iwlayah tersbeut. “harus ada solusi jangka pendek dan panjang karena ini menyakngkut hak pendidikan yang layak bagi mereka. Mereka harus bisa menikmati pendidikan yang layak,” pinta Turkini.

Turkini melihat semangat anak-anak diwilayah itu sangat tinggi  supaya bisa mengenyam pendidikan walaupun harus menyeberangi sungai Saba. Pemerintah Kabupaten Buleleng haru smelihat semangat mereka supaya terus bisa melanjutkan pendidikan. “jangan karena situasi seperti ini yang berkepenjangan mereka bisa putus sekolah, tidak boleh itu terjadi. Maka itu solusi harus cepat dicari, mmungkin dengan membuatkan jembatan yanglayak untuk penyeberangan,” tambah Turkini.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa menyatakan dalam waktu dekat akan menurunkan tim secara khusus ke SDN 5 Ringdikit dan desa-desa sekitarnya diwilayah daerah aliran sungai Saba.

- Advertisement -

“Dalam waktu dekat kami akan turun kesana untuk memecahkan persoalan yang terjadi. Apakah karena akses jalan yang jauh atau memerlukan kendaraan, ataupun harus kami buka kelas jauh, sehingga para siswa tidak harus menyeberangi sungai lagi,” ungkap Gede Suyasa, Kamis (26/5).

Seperti diberitakan sebelumnya, Suasana  memprihatinkan terlihat setiap hari didaerah aliran sungai Saba, sungai yang membelah Desa Ringdikit, Desa Ularan dan Desa Lokapaksa. Puluhan anak-anak sekolah dasar dari Desa Lokapaksa dan Desa Ularan harus menyeberangi sungai itu dengan arus cukup deras supaya bisa sampai bersekolah di SD Negeri 5 Ringdikit, Kecamatan Seririt. Cukup membahayakan.

Sekolah ini termasuk sekolah terpencil dan posisinya tepat terletak di pinggir sungai Saba di wilayah Desa Ringdikit. Beberapa anak-anak dari Desa Ularan dan Desa Lokapaksa terpaksa bersekolah disini karena sebenarnya perjalannya lebih dekat walaupun harus berjalan kaki sepanjang dua kilometer melewati persawahan dan sungai dibandingkan bersekolah di desa tempat mereka tinggal yang jaraknya juga lebih jauh. |RM|

 

 

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts