Singaraja| Setelah berhasil mengamankan pelaku pembuangan bayi di Desa Jagaraga Kecamatan Sawan yang tidak lain adalah ibu kandungnya, Polsek Sawan melakukan rekonstruksi di area Pasar Jagaraga, tempat ditemukannya bayi malang itu, Kamis (9/6). Rekonstruksi berlangsung dengan pengamanan yang cukup ketat, karena selama rekonstruksi berlangsung ditonton oleh massa yang penasaran terhadap kasus ini.
Kapolsek Sawan Made Mustiada yang langsung memimpin rekonstruksi. Gelar rekontruksi itu menghadirkan langsung Pelaku pembuang bayi. Warga sekitar yang penasaran dengan pelaku Luh Putu A M pun datang berkerumunan untuk menyaksikan jalannya rekontruksi.
Sedikitnya ada delapan adegan yang dilakukan oleh pelaku dalam rekonstruksi, mulai dari adegan sakit perut, hingga proses melahirkan sendiri di kamar mandi di rumah majikannya Nyoman Parta. Setelah melahirkan, pelaku kemudian membersihkan bayinya dengan kamen dan dibungkus, lalu meletakkan bayi laki-laki tersebut disebuah mobil pick up, dan kemudian mengubur ari-ari anaknya di halaman rumah.
Kapolsek Sawan Made Mustiada menjelaskan, rekonstruksi itu dilakukan untuk mengetahui bagaimana cara pelaku membuang bayi tersebut. Ini untuk mencocokan keterangan pelaku saat diperiksa di Mapolsek Sawan, dengan kejadian sebenarnya di lokasi peristiwa.
“Ada delapan adegan yang dilakukan pelaku. Dan hasilnya semua adegan dilakukan sendiri oleh pelaku tanpa dibantu orang lain. Karena memang pelaku melahirkan pada waktu dini hari sekitar pukul 03.00 dini hari. Sementara bayi itu diletakkan di mobil pick up sekitar pukul 05.30 wita,” jelasnya.
Sementara itu dari keterangan yang diberikan kepada pihak kepolisian, pelaku Luh Putu A M mengaku dihamili oleh Pamannya PM yang tinggal dan bekerja di Desa Patas Kecamatan Gerokgak. Atas kondisi kehamilannya itu, Pamannya tidak mau bertanggung jawab. Diusia kehamilannya yang masih muda, Pelaku Putu AM juga beberapa kali ingin menggugurkan kandungan dengan meminum obat obatan, tapi gagal.
Dugaan keterlibatan pelaku lain dalam kasus ini akan terus dikembangkan pihak Kepolisian. Bahkan dalam waktu dekat, Unit Reksrim Polsek Sawan juga akan memangil PM, Paman yang diduga menghamili korban untuk dimintai keterangan guna pengembangan kasus tersebut.
“Kami akan layangkan surat panggilan untuk Paman pelaku yang diduga menghamili. Kami akan mintai keterangan untuk kita cocokkan dengan keterangan pelaku. Kalau untuk menjerat pamannya, nanti lah kita lihat pengembangan lebih lanjut,” imbuh Kapolsek sawan Made Mustiada.
Saat ini, pelaku Luh Putu AM sedang menjalani penahanan untuk kepentingan pemeriksaan di Mapolsek Sawan. Penahanan dilakukan untuk mempermudah proses pemeriksaan, dan saat ini dititipkan di tahanan wanita Polsektif Kota Singaraja.
Pemilik Rumah Akan Lakukan Upacara
Sebelum kejadian kasus pembuangan bayi tersebut, Luh Putu AM selama sebulan terakhir tinggal dan bekerja sebagai pembantu rumah tangga di rumah milik Nyoman Parta. Selama bekerja, pelaku Putu AM dikenal dengan wanita yang ceria dan pekerja keras. Ia tidak pernah menunjukan muka yang murung lantaran sedang menghadapi masalah dan dalam tekanan. Nyoman Parta mengakui tidak mengetahui persis bahwa Putu AM tengah dalam kondisi hamil besar. Ia hanya menduga karena melihat kondisi perutnya yang besar.
“Sehari hari dia bekerjanya rajin, dan tidak pernah murung. Kalau soal kondisi kehamilannya sih saya tidak tahu persis. Tapi saya hanya menduga dia hamil karena melihat kondisi perutnya yang besar. Saya tidak berani bertanya karena itu hal yang sangat pribadi,” Ungkap Nyoman Suparta.
Sementara terkait dengan ari-ari bayi tersebut yang ditanam dihalaman rumahnya, Nyoman Suparta mengaku akan menggelar upacara. Ia akan segera melakukan konsultasi dan koordinasi dengan Ratu Peranda.
Kami akan melakukan upacara secara hindu untuk mengupacarai ari ari bayi tersebut secara pribadi tanpa membebani Putu AM. Untuk jenis upacara dan hari baiknya, saya akan konsultasi dulu ke Ratu Peranda,” jelasnya. |RM|
