Bendega Tamblingan Meninggal Usai Laga Balap Pedau, Kelelahan dan Kena Serangan Jantung

Singaraja, koranbuleleng.com, Seorang Bendega atau nelayan danau Wayan Winawa, 53 tahun, berasal dari Banjar Dinas Tamblingan, Desa Munduk, Kecamatan Banjar meninggal setelah mengikuti laga lomba balap Pedau di Danau Buyan, Agenda Twin Lake Festival di Desa Pancasari, Kamis 23 Juni 2016.

Winawa alami pingsan, setelah timnya finis di urutan pertama melawan tim dari Bappeda Buleleng dan Disbudpar Buleleng. Winawa sendiri masuk dalam tim dari kecamatan Banjar.

- Advertisement -

Winawa pingsan saat masih berada di dalam pedau, 50 meter sebelum garis finish. Setelah sampai pinggir danau, sejumlah rekannya langsung menggotongnya ke daratan.

Wakil Bupati Buleleng, Nyoman Sutjidra yang juga seorang dokter langsung melakukan upaya medis terhadap Winawa. Namun, selama 15 menit dilakukan upaya medis, kondisi Winawa tidak juga berubah.

Menurut Sutjidra, kondisi saat diberi pertolongan memang sudah sangat lemah sekali. “Saya coba resusitasi jantung dan paru untuk merangsang denyut tetapi tidak ada respon. 15 menit tidak ada respon akhirnya saya minta segera dilarikan ke rumah sakit atau puskesmas terdekat supaya mendapat pertolongan dan bantuan peralatan medis memadai. Namun memang ini musibah, beliau sudah dinyatakan meninggal ketika di perjalanan,” kata Sutjidra.

Sutjidra mengatakan dari informasi keluarganya, memang pihak keluarga sempat melarang Winawa untuk ikut menjadi tim pedau dari Kecamatan Banjar karena kondisinya yang memang mempunyai riwayat penyakit jantung.

- Advertisement -

Wabup Buleleng Nyoman Sutjidra bersama Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna langsung melakukan kunjungan ke rumah duka beberapa jam setelah korban dipulangkan. Sutjidra atas nama Pemkab Buleleng merasa ikut berduka atas musibah ini.

“Tentunya kami ikut berduka atas musibah ini,” ucap Sutjidra saat menemui  keluarga korban di rumah duka. Sutjidra juga memberikan santunan senilai Rp.10 juta.

Sementara dari pihak keluarga sudah menerima dengan iklas kejadian ini. Salah satu kerabat korban, Wayan Suratman menyampaikan korban sebelumnya memang pernah dirawat beberapa hari di rumah sakit. Setelah keluar dari rumah sakit, Winawa memang secara normal sering melakukan aktifitas seperti biasa.

“Untuk lomba ini, kami sudah melarang korban ikut Lomba. Namun Dia bersikukuh ikut dengan alasan katanya supaya ketemu teman-teman untuk terakhir kali, senang melihat teman-temannya bisa bersatu. Begitu kata terakhirnya ke saya,”ujar Wayan Suratman.

Wayan Suratman juga ikut dalam tim pedau KecamataN Banjar dalam lomba pedau tadi. Menurutnya, 50 meter sebelum finish, Winawa sudah merasakan sakit yang teramat parah hingga pingsan. Karena itu, timnya semakin keras mendayung supaya lebih cepat sampai di finish dan mengangkat tubuh korban sesegra mungkin ke daratan.

Benar saja, Tim Pedau Kecamatan Banjar finish paling pertama saat duel bersama tim dari Disbudpar dan Bappeda Buleleng. |NP|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts