Sudang Lepet Sangsit Kuasai Pasar Tradisional Bali

Singaraja, koranbuleleng.com|Sudang lepet merupakan salah satu makanan tradisional khas Buleleng dan tentunya sudah sangat familiar di kalangan masyarakat. Proses pembuatannya pun sampai saat ini masih dikerjakan secara manual dengan peralatan yang sangat tradisional.

Mungkin belum banyak yang tahu dimana sudang lepet diproses, salah satu industri rumah tangga berskala kecil ini berada di Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Buleleng. Sudang lepet produksi dari Desa sangsit sudah cukup popular di sejumlah wilayah di Bali. Bahkan, dari desa ini mampu memasok ke sejumlah pasar tradisional di Bali.

- Advertisement -

Salah satunya, Industri kecil olahan ikan asin itu dikerjakan di rumah milik Made Suwati yang terletak tepat di sebelah timur Kantor Kepala Desa Sangsit. Ketika dikunjungi, Made Suwati terlihat di beranda rumah sedang menumbuk beberapa bahan baku ikan kering bersama sang adik.

Suwati cengan cekatan memproses sudang lepet. Dia sudah berpngelaman puluhan tahun memproduksi sudang lepet ini.

Proses pembuatan sudah lepet |Foto : Nova Putra|
Proses pembuatan sudah lepet |Foto : Nova Putra|

“Bahan baku ikan kering diletakkan diatas bara arang, agar tak gosong proses pemanasan sebentar saja. Selanjutnya baru ditumbuk diatas batu dengan menggunakan alat khusus yang kami buat untuk menumbuk,”ujar Made Suwati, Rabu 20 Juli 2016.

Made Suwati pun menjelaskan, Meski banyak diminati, pasokan sudang lepet ini masih begitu terbatas. Sudang lepet berbahan dasar ikan laut khusus dimana jenisnya biasa kami sebut dengan lepet.

- Advertisement -

Bahan ikan asin kering tersebut didapatkan dari salah seorang saudagar dari Pulau Sepeken, Jawa Timur. Bahan ikan kering tersebut dikirim lewat jalur laut melalui kapal motor yang bersandar di Pelabuhan Sangsit.

“Sudang lepet paling digemari masyarakat namun bahan bakunya kerap seret. Maklum, ikan yang digunakan untuk membuat sudang lepet adalah ikan khusus. Beruntung kami memiliki langganan, salah satu saudagar dari sepeken mengirimkan bahan baku ikan yang sudah dikeringkan, jenis ikan namanya lepet, jumlah yang dikirim tak menentu tergantung cuaca, bahan baku biasanya datang sebulan sekali,” terangnya

Made Suwati juga mengungkapkan, sejauh ini kami memasarkannya ke sejumlah tempat, baik sekolah-sekolah juga perkantoran. Harga hasil olahan ikan ini cukup terjangkau, satu kemasan dibandrol dengan harga Rp 10 ribu. Kemasan tersebut berisi tiga sudang lepet berukuran sebesar telapak tangan orang dewasa.

“Bukan hanya itu saja kami juga membuat abon yang dibungkus kotak dengan harga dan berbahan dasar sama pula. Kami sediakan abon ini dikarenakan permintaan konsumen, sama larisnya dengan sudang lepet,” ujarnya.

Selain untuk dikonsumsi secara pribadi, sudang lepet sangat cocok untuk dijadikan oleh-oleh. |NP|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts