Sensasi Kelezatan Penuh Aroma dari Nasi Bakar

Singaraja, koranbuleleng.com| Nasi Bakar, memang bukan kuliner asli Buleleng. Nasi bakar ini sebenarnya makanan olahan kreatif dan berkembang sebagai ladang bisnis kuliner yang menarik di bumi Bandung. Kini, beberapa warga di Buleleng sedang mengikuti tren berbisnis kuliner nasi bakar ini.

Aroma nasi bakar ini memang khas karena rempah-rempah dengan ragam aroma seperti kemangi, bercita rasa pedas dibakar menjadi satu dalam kemasan tradisional daun pisang. Sangat menggugah selera. Apalagi bila menyantapnya ditengah suasana dingin, sangat nikmat.

- Advertisement -

Salah satu penjualnya, Wayan Suja yang membuka warung nasi bakar di wilayah Dasong, Desa Pancasari, Kecamatan Sukasada menjelaskan Nasi bakar ini mampu membuat lidah anda menjadi ketagihan, sangat cocok untuk menu sarapan di pagi hari.

Makanan ini memiliki rasa yang enak karena terbuat dari bahan dasar nasi putih yang dipadukan dengan variasi daun kemangi, serta daging ayam kemudian diberi bumbu-bumbu sehingga rasanya pasti pas. Sesuai dengan namanya, makanan yang satu ini dibuat dengan cara dibakar sehingga memiliki aroma yang khas.

“Awalnya beras ditanak seperti biasa hingga menjadi nasi, kemudian nasi diisi bahan serta bumbu dibungkus dengan daun pisang, dibakar diatas batu granit, ketika daun pisang terlihat sudah mengering dan berwarna kecoklatan itu artinya nasi bakar siap disajikan. Saya yakin masyarakat pasti menyukainya, walaupun menu baru ini tergolong baru. Selain cocok untuk menu sarapan pagi, nasi bakar juga dapat dinikmati kapan saja, digunakan untuk makan siang juga makan malam bersama keluarga” ungkapnya.

Wayan Suja membuka usaha kuliner nasi bakar ini sejak pensiun dari Bali Handara Kosaido. Dia merintis bersama istrinya Made Mastini.

- Advertisement -

Kuliner Nasi Bakar milik Suja ini memang kerap dicari pembeli, karena sangat nikmat untuk dinikmati. Beberapa waktu lalu, saat gelaran Twin Lake Festival (TLF), Suja juga membuka stand kuliner dan produk nasi bakarnya selalu ludes oleh pembeli.

“Nasi bakar ini sangat digemari dan selalu laris diburu oleh masyarakat, sewaktu Twin Lake Festival 2016 dalam waktu singkat ludes diborong oleh ibu-ibu pegawai yang berkunjung di stand waktu itu. Kami juga diminta ikut berpartisipasi dalam Gelar Seni dan Budaya Kecamatan Sukasada tahun 2016 ini, ” ujarnya.

Nanti, Suja juga berencana untuk membuka stand kuliner di Gelar Seni dan BUdaya Kecamatan Sukasada yang berlokasi di Monumen Tri Yudha Sakti, 28 hingga 31 Juli 2016.

Koordinator Tim Kreatif Gelar Seni dan Budaya Kecamatan Sukasada, Kadek Duwika mengatakan, dalam acara Gelar Seni dan Budaya Kecamatan Sukasada  selain menggelar hiburan panitia juga mengundang sejumlah pedagang makanan dan minuman juga kelompok wanita tani di Wilayah Kecamatan sukasada untuk turut serta berpartisipasi dalam event yang diadakan di kompleks Monumen Tri Yudha Sakti.  |NP|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts