Monumen Jagaraga Akan Jadi Ikon Kepahlawanan dan Destinasi Wisata Baru

Singaraja, koranbuleleng.com|Pembangunan monumen perjuangan Perang Jagaraga ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana. Monumen Jagaraga dibangun untuk mengenang dan menghormati kisah heroik perang puputan Jagaraga yang dipimpin oleh I Gusti Ketut Jelantik paa tahun 1946 – 1849. Monumen ini diyakini akan menjadi ikon perjuangan dan semangat kepahlawanan bagi masyarakat Bali utara.

“Monumen Perang Jagaraga ini dibangun untuk mengingatkan kita akan nilai-nilai perjuangan, disinilah perjuangan yang sangat heroik melawan kolonial belanda itu terjadi,” kata Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana saat melakukan peletakan batu pertama, Senin 1 Agustus 2106.

- Advertisement -

Lanjut Dia, Monumen ini juga dilengkapi dengan diorama masa perjuangan dalam puputan jagaraga.  Kedepan tempat ini akan menjadi salah satu destinasi wisata kesejaharahan di Kabupaten Buleleng.

“Tempat ini dilengkapi dengan diorama, sejarah perang puputan jagaraga digambarkan secara jelas disini, sangat cocok untuk sarana edukasi meningkatkan pemahaman pengetahuan masyarakat dan para pelajar sebagai generasi penerus,” ungkapnya.

Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana  mengajak berbagai pihak untuk mendukung seluruh program pembangunan yang dilaksanakan, termasuk pembangunan Monumen Perang Jagaraga.
Seperti yang dijelaskan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng, Drs Gede Komang, Lokasi monumen ini dulunya merupakan lapangan umum Desa Jagaraga yang memiliki luasan tanah 55,5 are. Rencananya proses pembangunan akan dilakukan selama 180 hari kalender.

“Pembangunan Monumen Perang Jagaraga ini bertujuan sebagai sarana penyampaian sejarah Perang Puputan Jagaraga, mengisahkan perlawanan rakyat Bali yang dipimpin oleh I Gusti Ketut Jelantik terhadap penjajah kolonial belanda dan perang terlama yang pernah terjadi di Pulau Dewata, berlangsung antara tahun 1846-1849,”terang Gde Komang.

- Advertisement -

Kelengkapan monumen yang berdiri diatas lahan seluas 55,5 are akan terisi dengan diorama dan yang disebelah utara ini dijadikan lanscape, bakal dibangun balai serbaguna, bale kulkul,  candi bentar juga tempat parkir.

Jalan dibuat lebar, memiliki lebar sekitar 12-14 meter bertujuan memudahkan parkir bagi pengunjung Monumen juga di Pura Segara Madu Desa Jagaraga, saluran air juga sudah semua diperbaiki, denga dibuatkan gorong-gorong. |NH|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts