Buleleng Inginkan Air Sanih Masuk Dalam KSPN Bali

Singaraja, koranbuleleng| Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng menginginkan supaya Kementerian Pariwisata bisa memasukkan Daerah Tujuan Wisata (DTW) Air Sanih di Desa Bukti, Kecamatan Kubutambahan sebagai salah satu obyek dalam Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Bali.

Sejauh ini, ada 11 obyek wisata yang masuk dalam KSPN di Bali. Dua diantaranya KSPN Mandiri di Bali utara yakni kawasan Pulau Menjangan dan Desa Pemuteran, serta beberapa obyek wisata KSPN lintas daerah yakni Taman Nasional Bali Barat (TNBB) yang ada diantara wilayah Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Jembrana, kawasan wisata Bedugul yang juga berada diantara Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Tabanan.

- Advertisement -

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng, Nyoman Sutrisna berniat memasukkan DTW Air Sanih masuk dalam KSPN di Bali karena lokasi ini juga menjadi daya tarik wisata yang sangat ramai di Buleleng dengan berbagai potensi yang ada di sekitarnya.

“Kami hanya ingin supaya Kementerian Pariwisata bisa memasukkan DTW Air Sanih menjadi salah satu obyek dalam KSPN di Bali. Selama ini, Air Sanih juga sangat ramai dikunjungi oleh wisatawan baik domestik dan mancanegara,” terang Sutrsina.

Sutrisna juga mengungkapkan bahwa bilamana Air Sanih menjadi salah satu obyek KSPN maka pengembangan dan pembangunan kedepannya akan lebih mudah baik dari sisi infrastruktur serta fasilitas pariwisata lainnya.

Pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Buleleng mengusulkan Air Sanih masuk dalam KSPN Bali saat digelar sebuah FGD (Fokus Group Discusion)  di wilayah Lovina, Singaraja, 18 Agustus 2016. Hadir dalam diskusi tersebut dari Bidang Pengkajian  dan Pengembangan Dinas Pariwisata Propinsi Bali, serta Tim Leader KSPN dan sejumlah stakeholder bidang pariwisata dan para kepala desa.

- Advertisement -

Kepala Bidang Pengkajian dan Pengembangan Dinas Pariwisata Propinsi Bali, Ketut Astra mengatakan bahwa obyek wisata di Buleleng memang cukup banyak namun masih perlu untuk dibenahi.

“Yang paling penting adalah bagaimana SDM Dan SDA Pariwisata bisa dikelola dengan baik. Untuk itu, kita butuh system dan pola pemasaran yang baik,” terang Astra.

Pengembangan dibidang SDM bisa bekerja sama dengan pihak perguruan tinggi  yang selama ini sudah mempunyai program melalui Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) atau bekerja sama dengan komponen lain seperti asosiasi pariwisata, Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) maupun stakeholder lainnya.

“Arah kebijakan pengembangan KSPN, tidak boleh gagal.  Harus ada perencanaan yang baik sejak awal. Mana yang dibangun secara khusus untuk ruang-ruang bagi kawasan perhotelan, pasar maupun destinasi lain untuk meningkatkan kualitas pariwisata,” terang Astra.  Astra mengatakan Pemerintah memang berharap KSPN bisa menyebar di sejumlah wilayah di Pulau Bali.

Sementara itu, Tim Leader KSPN Katrin Veronika Simbar mengatakan penentuan obyek wisata unggulan berkaitan erat dengan atraksi-ataraksi karakter pariwisata dari masing-masing tempat wisata.  Dalam diskusi ini, kata Katrin pihaknya lebih banyak meminta masukan dari stakeholder di Bali, khususnya di Buleleng mengenai KSPN.

“Kami terbuka terhadap masukan sebanyak-banyaknya dari stakeholder. Intinya apa yang diinginkan oleh mereka, kami juga ingin mendengar solusi terkait dengan munculnya permasalahan di masing-masing obyek wisata sehingga nantinya KSPN ini bisa menghasilkan kawasan prioritas dan dibuatkan dalam satu perencanaan sebagai peran pengembangan pariwisata,” ujar Katrin.  Pengembangan Perencanaan itu nantinya akan ada dua hal yakni rencana induk secara makro serta rencana detail. |RM|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts