4 Tahun Kelola Buleleng, PAS-Sutjidra Kesulitan Cari Tenaga Medis

Singaraja, koranbuleleng.com| 27 Agustus 2016, Pasangan Kepala Daerah Buleleng, Putu Agus Suradnyana dan Nyoman Sutjidra sudah berumur 4 tahun. Banyak hal yang sudah dilakukan, namun banyak hal pula diakui masih banyak kendala yang dihadapi.

Salah sau kendala itu yakni, pasangan kepala daerah ini kesulitan mencari tenaga medis, terutama dokter untuk bisa bertugas di Kabupaten Buleleng. Kesulitan tenaga medis ini secara otomatis berdampak pada keterbatasan tenaga kesehatan mulai dari perawat hingga dokter.

- Advertisement -

Kekurangan SDM dibidang kesehatan tidak hanya terjadi di RSUD Buleleng, namun keterbatasan tenaga kesehatan juga terjadi di Puskesmas Kecamatan hingga puskesmas pembantu yang ada di beberapa Desa di Buleleng.

“Persoalan tenaga kesehatan, bukan karena kita tidak mau merekrut, tapi karena memang dokternya tidak ada. Makanya kita dorong semoga Undiksha bisa segera membuka Fakultas Kedokteran. Memang tenaga kesehatan di Buleleng sangat terbatas. Rekrutmen CPNS yang dulu saja dari yang ngelamar 40 yang lulus Cuma 4 orang, sehingga kebutuhan tenaga kesehatan kita tidak pernah terpenuhi,” terang Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana saat menggelar jumpa pers empat tahun kepemimpinannya, Jumat 26 Agustus 2016.

Tetapi disisi lain, Pemkab Buleleng justru menorehkan keberhasilan dalam membangun infrastruktur kesehatan. Sebuah Instalasi Gawat darurat (IGD) yangcukup megah berhasil dibangun diera kepemimpinan PAS-Sutjidra. Selain IGD, juga telah beroperasi RS Pratama di Kecamatan Seririt yang mewilayahai sejumlah desa di buleleng barat. Kedepannya, RS Pratama akan dibangun di wilayah Kecamatan Sawan.

Seluruh program pembangunan yang telah dilaksanakan oleh Pasangan Bupati Putu Agus Suradnyana dengan Wabup Nyoman Sutjidra dicanangkan melalui 12 Program Agenda Strategis (PAS) yang telah dilaksanakan sejak menjabat tahun 2012 lalu. Perkembangan pembangunan di Kabupaten Buleleng belakangan memang mulai tampak bergeliat, walaupun masih dilaksanakan secara bergelombang dan tersistem dalam satu tahun anggaran. Mengingat Anggaran yang dimiliki Kabupaten Buleleng memang cukup terbatas.

- Advertisement -

Salah satu program pembangunan dicanangkan Duet kepemimpinan PAS-Sutjidra ini yakni program perbaikan jalan secara tuntas. Artinya, Pemkab Buleleng melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) melakukan perbaikan diseluruh jalan yang berstatus jalan kabupaten Buleleng dengan aspal hotmik. Kembali lagi, program tersebut tidak bisa dilaksanakan dalam satu tahun anggaran. Pasalnya, hingga kini, pemkab Buleleng masih melakukan perbaikan terhadap jalan jalan Kabupaten yang mengalami kerusakan.

Pemkab Buleleng melalui Dinas PU meningkatkan status jalan desa menjadi jalan kabupaten sepanjang 123 kilometer. Otomatis, beban Pemkab Buleleng untuk melakukan perbaikan terhadap kerusakan jalan semakin bertambah.

“Jalan ini merupakan salah satu infrastruktur yang paling dibutuhkan oleh masyarakat, sebagai aksesbilitas salah satunya untuk perkembangan roda perekonomian masyarakat kita. Jadi ini merupakan salah satu kewajiban dari kita sebagai Pemerintah untuk melakukan perbaikan,” Jelas Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana.

Menurut orang nomor satu dijajaran Pemkab Buleleng ini, upaya perbaikan jalan Kabupaten masih akan dilakukan hingga tahun 2017 mendatang. Sehingga kedepan, tidak akan lagi ditemukan jalan kabupaten yang dalam kondisi rusak.

“Harapannya nanti, yang jalan Kabupaten selesai, dan jalan Desa yang telah ditingkatkan statusnya menjadi jalan Kabupaten juga akan selesai di tahun 2017 mendatang,” tegasnya.

Sementara itu dalam bidang Pendidikan, Pemkab Buleleng terus melakukan sejumlah upaya untuk mewujudkan Singaraja Kota pendidikan. Sejumlah pembangunan mulai dilakukan, termasuk perbaikan sarana dan prasarana penunjang pendidikan. Pemkab Buleleng melalui Dinas Pendidikan (Disdik) bahkan memprogramkan untuk pembangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di setiap kecamatan. Hingga tahun 2016 ini, hanya satu kecamatan saja yang belum memiliki SMk yakni Kecamatan Banjar.

Kepala DInas Pendidikan Kabupaten Buleleng, Gede Suyasa membenarkan hanya kecamatan Banjar yang belum memiliki sekolah SMK di Buleleng. Ini terjadi lantaran, pemerintah belummenemukan lahan yang bisa dijadikan obyek pembangunan SMK. Sejauh ini, belum ad ayang mau membebaskan lahan untuk pembangunan sekolah SMK,” terang Suyasa.

Persoalan lain juga masih dihadapi Buleleng di bidang pendidikan yakni persoalan kekurangan guru yang mencapai seribu lebih. Apalagi, pemerintah Pusat telah mengeluarkan kebijakan untuk pemberlakukan Moratorium CPNS, dan ditambah dengan jumlah guru yang pensiun setap tahunnya, semakin meningkatkan jumlah kekurangan guru di kabupaten Buleleng.

Hanya saja, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana telah mengambil kebijakan untuk melakukan perekrutan guru kontrak di tahun 2016 yang rencananya akan merekrut 1000 orang guru. Menurut rencana, guru kontrak yang telah lulus dalam seleksi yang dilakukan oleh Disdik Buleleng akan efektiv melaksanakan tugas pada Bulan oktober mendatang.

“Untuk kekurangan guru, tahun ini rencananya kita rekrut 1000 guru dan mereka akan ditempatkan disejumlah sekolah yang memang membutuhkan guru. Rencananya mereka akan mulai efektiv mengajar pada bulan oktober mendatang. Dan mereka nanti akan digaji Rp 1 Juta. Mudah mudahan perekrutan guru kontrak ini bisa kita maksimalkan untuk kemajuan pendidikan di Buleleng,” harap Bupati Agus Suradnyana.

Jabatan PAS-Sutjidra masih memiliki waktu efektiv hingga akhir Spetember 2016 mendatang. Dan untuk melaksanakan program pembangunan hanya tinggal beberapa bulan saja. Waktu yang super pendek in iharus dmanfaatkan sebaik mungkin untuk mengsisi pembangunan di Buleleng. |RM|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts