BAG Digeber, Penghobi Otomotif, Fotograper dan Model Bertemu Disini

Singaraja, koranbuleleng.com| Ajang kontes otomotif yang dibalut dalam Buleleng Auto Garage (BAG) 2016 sedang berlangsung di pelataran parkir Gedung Kesenian Gde Manik, Singaraja, Bali hari ini, sejak 27-28 Agustus 2016. Ajang ini ternyata memberikan ruang berekspresi dan kreasi tidak hanya bagi para penghobi otomotif, namun juga bagi sejumlah fotographer. Ratusan motor dan mobil modifikasi ini dijadikan media pemotretan model.

Ajang kontes Automotif ini terbilang pertama kali digelar di Buleleng dalam skala besar. Pesertanya ada dari berbagai daerah di Nusantara Indonesia, seperti Solo, Surabaya, Denpasar, dan Singaraja sebagai tuan rumah serta sejumlah kota lainnya.

- Advertisement -

Ada dua jenis kontes yang diperlombakan dalam ajang ini. Kontes car audio paling diminati oleh pengunjung hingga menjadi pusat perhatian ratusan pengunjung yang memadati pelataran parkir Gedung Kesenian Gdr Manik.

Dalam kontes car audio ini diperlombakan beberapa kategori Sound Quality Loud dan Sound Pressure Level (SPL) memakai regulasi Sound Fighter, sedangkan untuk kategori Sound Quality (SQ) akan memakai regulasi CAN. Untuk Sound Presure Level (SPL) yang diperlombakan adalah, – 130 db, – 140 db dan juga dibuka lomba kategori Free for all (FFA).

Selain itu, event yang tidak kalah menarik adalah kontes modifikasi motor. Beberapa kategori yang dilombakan dalam kontes antara lain. Pemula Open, Mothai Otre Style, Fashion Daily, Street Racing, Retro Kustom Open.

Sementara untuk Sound Battle ini diikuti oleh sekitar 15 mobil modifikasi, namun tidak hanya diikuti peserta dari daerah Kabupaten Buleleng saja, beberapa peserta lainnyan dari luar Kabupaten Buleleng seperti Kabupaten Tabanan dan Karangasem turut serta menjajal kemampuan modifikator mereka dalam event bergengsi ini. Ke-15 mobil itu bertarung di beberapa kelas penjuriann seperti The Best Of SPL -130 dan -140 db, The Best Of FAA, dan The Best of SQL.

- Advertisement -

Salah satu peserta ajang modifikasi motor, Doni, dari Kota Solo mengatakan dirinya secara khusus mengikuti ajang kontes modifikasi di SIngaraja ini setelah mendengar infirmasi dari media sosial. Doni memodifikasi sepeda motor ninja tahun 2005 dengan konsep speed racing. Dia menghabiskan uang sekitar Rp.20 juta. Beberapa onderdil modifikasinya ada yang dipesan langsung dari Thailand.

“inspirasinya memang membaca-baca dari majalah otomotif, modifikasi sehingga seringlahikut kontes motor seperti ni. Beberap juara sudah sempat saya raih,” ujar Doni.

Dewan Juri yang dihadirkan dalam BAG ini juga orang-orang yang berpengalaman baik dibidang otomotif. Salah satu Juri, Agus Yudia mengatakan kompetisi otomotif ini memang harus lebh sering digelar di kota-kota di Bali, termasuk Singaraja. Kontes ini juga cukup positif untuk meningkatkan daya kreatifitas anak-anak muda dibidang otomotif.

“Perihal kendala penjurian, kami pikir aman, sudah biasa sebab para juri sudah memiliki jam terbang tinggi, kompetensi di bidangnya, bersertifikasi. Penilaian yang pertama sudah pasti dari penampilan masing-masing kategori yang diikuti oleh para kontestan, terus pakemnya disesuaikan dengan regulasinya, kami memiliki head juri 1 orang dan juri pendamping sebanyak 2 orang. Jika diperkirakan Car Audio Competition yang dimulai sore ini, paling berakhir agak malam, yang jelas untuk saat ini kami mengejar rekor-rekor nasional,” katanya.

Sementara Ketua Panitia kontes Cok Aditya mengatakan BAG ini memang abru pertama kali digelar di Buleleng namun tampaknya cukup mendaptkan sambutan positif dari anak-anak muda. Bahkan, Cok mengakui sejumlah creator modifikasi dari berbagai daerah mengikuti ajang ini.

Dari ajang ini, banyak penyuka modifikasi mobil dan motor bisa lebih mengekspresikan jiwa seninya dibidang otomotif. Penilaian-penilaian dewan jur banyak yang dimanfaatkan untuk menambah wawasan bagi par apeserta. Salah satu peserta kontes Car Audio Competition, Kadek Edie Arta mengatakan hal itu.

“Menurut juri, midnya kurang maju kedepan, jadi efeknya layernya kaya melengkung. Ya, ini pasti menjadi pekerjaan rumah buat saya, tapi secara nilai point perpoint rata,” ujarnya.

Ajang ini juga memicu ketertarikan bagi sejumlah warga Buleleng khususnya pemilik-pemilik mobil. Made Suma Wijaya, salah satu pengunjung yang juga penghobi otomotif berasal dari desa Bungkulan mengungkapkan, ini merupakan acara yang memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat, khususnya pecinta motor dan mobil khususnya untuk lokal Buleleng.

“Acara kontesnya bagus, lokasinya juga cocok, dan yang paling saya suka selalu diselingi dengan hiburan. Harapan kami acara ini harus tetap dilaksanakan setiap tahunnya” harapnya.

Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST., dalam sambutannya, menyambut baik dan mengapresiasi gelaran event Buleleng AUTO GARAGE 2016 yang diselenggarakan dalam rangka memeriahkan HUT RI Ke-71. Ajang ini bisa digunakan untuk wadah bagi kawula muda untuk menambah ilmu pengetahuan, mengembangkan wawasan di kalangan pecinta otomotif sekaligus mempererat tali persaudaraan.

Disisi lain, ini bisa meningkatkan tren ekonomi dibidang otomotif.

“Ajang Auto Garage 2016 merupakan hal yang sangat positif untuk menyalurkan bakat dan skill, apalagi hal ini disinergikan dengan aplikasi teknologi yang sudah berkembang saat ini. Selain itu, disini kita bisa ngumpul-ngumpul berbagi cerita diantara pecinta otomotif sekaligus bisa membuka ruang riset bagi para mekanik dan penambahan jam terbang bagi para pemula,”ujar Bupati BUleleng yang juga penghobi petulangan bermotor. |NH|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts