Minimal, 1 TPS Dijaga Satu Personil Polri dan Dua Linmas

Singaraja, koranbuleleng.com | Polres Buleleng, Bali sudah sangat siap menghadapi dan mengamankan Pilkada Buleleng. Berbagai penyempurnaan pola pengamanan dilakukan, salah satunya dengan simulasi. Ratusan personil Polres Buleleng mengikuti simulasi pengamanan Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Gor Bhuwana Patra, Singaraja, Rabu 28 September 2016. Simulasi dipimpin langsung oleh Wakapolres Buleleng, Kompol Michael R Risakotta.

Michael mengatakan simulasi ini untuk kedua kalinya guna menyempurnakan pola pengamanan Pilkada Buleleng. Simulasi kedua ini lebih fokus pada pola pengamanan di masing-masing TPS (Tempat Pemungutan Suara).

- Advertisement -

Simulasi ini akan menjadi peta pengamanan sesungguhnya dalam pengamanan di masing-masing wilayah termasuk pengamanan TPS. Dalam pengamanannya, minimal satu TPS nantinya akan dijaga oleh satu persoinil kepolisian dan dibantu dua orang Linmas. Namun bila dilihat TPS tersebut dinilai rawan, pihak kepolisian akan menyiagakan personilnya dengan maksimal.

Untuk kesiagaan, polisi menyiapkan mobil amored watercanon untuk memecah konsentrasi massa, selain itu Polres Buleleng juga tampaknya akan mengedepankan pasukan Polisi Wanita (Polwan) yang mengendarai sepeda motor jenis trail.

Polwan ini sudah disiapkan oleh pucuk pimpinan Polres Buleleng menjadi Polwan tangguh namun elegan ketika menghadapi massa saat terjadi konflik.

“Pada dasarnya, kita sudah sangat siap untuk mengamankan setiap tahapan Pilkada. Tetapi penyempurnaan tentunya tetap harus dilakukan. Simulasi kedua ini lebih fokus pada pengamanan di masing-masing TPS,”ujar Michael yang terlihat memantau simulai dengan drone.

- Advertisement -

Sementara itu, beberapa warga juga tampak menonton simulasi yang digelar oleh pihak kepolsiian di GOR Bhuwana Patra. Saat ini, masyarakat di Buleleng juga sudah mulai dewasa menghadapi Pilkada Buleleng dan mereka menyerahkan sepenuhnya pengamanan Pilkada Buleleng kepada pihak yang berwenang.

“Kami yakin pasti Buleleng amanlah selama tidak ada provokator. Jika ada, polisi harus berani bertindak dan menangkap propokator konflik. “ujar seorang warga, Made Risbandana.

Menurutnya, polisi sudah mempunyai kewenangan khusus untuk menghadapi Pilkada Buleleng dan disisi lain kini masyarakat juga tak mau digiring untuk melakukan gerakan negatif seperti pilkada pilkada sebelumnya. |NP|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts