IRD Termewah Beroperasi di Bulan Mei 2017

Singaraja, koranbuleleng.com | Pembangunan Instalasi Rawat Darurat (IRD) RSU Kabupaten Buleleng terus dikebut. Hingga kini, perkembangan pembangunan megaproyek tersebut telah mencapai 65 persen. Saat ini, pihak kontraktor sedang mengerajkan beberapa pekerjaan teknis seperti pemasangan  listrik, jaringan gas medis, lift dan sejumlah pekerjaan teknis lainnya.

Total anggaran yang diperuntukkan untuk membangun IRD ini mencapai Rp.100 miliar dan murni dari APBD Kabupaten Buleleng. Ini menjadi salah sau fasilitas kesehatan yang bertaraf internasional di Bali. Disisi lain, kini Pemkab Buleleng telah memasang ancang-ancang untuk menyiapkan anggaran guna pengadaan Alat Kesehatan (Alkes) untuk pengoprasian IRD tersebut, targetnya bulan Mei atau Juni 2017 sudah beroperasi.

- Advertisement -

Salah satu upaya yang dilakukan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dengan melakukan loby ke Pemerintah Pusat. Pasalnya, anggaran yang diperlukan untuk pengadaan alkes dalam melengkapi IRD itu sangat besar yakni Rp 40 Miliar. Tidak hanya melakukan loby secara formal kepada Pemerintah Pusat, Orang Nomor satu dijajaran pemkab Buleleng ini juga telah melakukan loby secara politik. Hasilnya, Proposal untuk permohonan anggaran Pengadaan Alkes di IRD RSU Kabupaten Buleleng mendapatkan lampu hijau dari Pemerintah Pusat. Hanya saja, Pemkab Buleleng belum mengetahui besaran anggaran yang akan dikucurkan untuk Kabupaten Buleleng.

“Saya mengawal sendiri dan sudah ada sinyal disetujui, cuma besarannya kita belum tahu, kita tunggu saja dulu. Mudah mudahan minggu depan kita sudah ketahui nilainya yang akan digelontorkan Pemerintah Pusat.Tapi kalau masih kurang, kita akan siapkan juga baik dari APBD dan rumah sakit,” Jelas Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat meninjau proses pembangunan IRD Jumat 28 Oktober 2016.

Sementara itu, terkait dengan pengerjaan IRD RSU Kabupaten Buleleng, saat ini, rekanan masih menuntaskan pekerjaanya hingga serah terima pekerjaan pada 2 Desember 2016 mendatang. Dimana pembangunan tahap kedua ini dikerjakan dengan anggaran APBD Buleleng sebesar Rp 33 Miliar. Kini, pihak rekanan dari PT Tunas Jaya Sanur tengah melakukan finishing bangunan, termasuk pemasangan mekanikal electrical seperti listrik, jaringan gas medis, lif dan sejumlah pekerjaan teknis lainnya.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengatakan, IRD diperkirakan akan mulai beroprasi paling lambat bulan Juni tahun 2017 mendatang. Mengingat ketika Bangunan ini sudah diserah terimakan kepada Pihak RDU Buleleng, akan dilakukan masa uji coba dan pemeliharaan untuk memanfaatkan gedung tersebut.

- Advertisement -

“sesuai kontrak bangunan akan diserah terimakan diawal Desember. Dan masuk Januari dan Februari tahap pembersihan dan persiapan SDM dan setelah itu paling lambat IRD beroperasi pada bulan juni dan paling cepat akan beroprasi bulan Mei 2017 mendatang,” katanya.

Disisi lain, Untuk tahap awal, tenaga medis dan tenaga teknis pendukung akan diisi oleh tenaga medis yang kini ditugaskan di Unit Gawat Darurat (UGD) yang lama. Kekurangan dari tenaga yang sudah ada itu, RSUD akan merekrut tenaga kontrak dengan menyesuaikan kondisi anggaran yang disusun 2017.

Sementara itu, dari pihak kontraktor, Made Suarsana mengatakan, selama ini pekerjaan tidak ada hambatan yang berarti. Pekerjaan yang didomnasi dengan pengadaan peralatan sempat diprediksi akan memakan waku lama, namun hal itu tidak terjadi.

Peralatan yang dibeli bisa dipasang sesuai perencanaan lapangan, semua spesifikasi material sesuai dengan dokumen perencanaan dan memiliki kualitas sesuai keinginan pemerintah.

“Tidak ada hambatan dan sampai terakhir realsiasi 65 persen. Pekerjaan sebagian besar pengadaan barang. Yang paling memuaskan semua material ini memiliki kualitas, sehingga kami bisa memenuhi keinginan pemerintah,” tegasnya. |RM|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts