Balita Miskin Alami Hidrocepalus Hanya Diobati dengan Pengobatan Tradisional

Singaraja, koranbuleleng.com | Seorang Bayi yang masih berusia empat bulan di Banjar Dinas Kawanan Desa Patemon Kecamatan Seririt menderita Hidrocefalus, namanya Putu Berry Artaria. Orang tua Putu Berry adalah keluarga miskin, sehingga Putu hanya dirawat seadanya di rumah dengan pengobatan tradisional.

Putu Berry adalah anak ketiga dari pasangan Putu Ariana, dan Komang Risna. Pasangan ini sebelumnya sudah memiliki dua orang putri, yakni I Luh Karina, dan Ketut Kirana. Keduanya lantas mendapat anugerah seorang putra, yang lahir pada 2 Juli 2016 lalu. Kondisi Putu Berry Artaria itu mulai terlihat sejak berusia 1,5 bulan. Melhat kondisi tersebut, kedua orang tua Berry lantas membawanya ke RSU kabupaten Buleleng. Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan Tim Medis, Berry diketahui menderita Hidrosefalus.

- Advertisement -

Wakil Direktur Pelayanan Medik RSU Kabupaten Buleleng Putu Sudarsana memastikan jika Putu Berry menderita hidrosefalus. Hanya saja pihak RSUD Buleleng tidak bisa melakukan operasi karena keterbatasan sumber daya manusia (SDM). Pihak rumah sakit un harus merujuk Berry ke Rumah Sakit Sanglah di Denpasar.

“Kita keterbatasan dengan SDM. Itu nanti ditangani oleh dokter bedah syaraf. Jadi itu mesti dirujuk, karena kita tidak bisa tangani di sini. Dilihat dari diamater kepalanya, itu spesifik sekali hidrosefalus. Muka kelihatan seperti kecil, sedangkan lingkar kepalanya besar,” Jelasnya.

Sementara itu, lantaran kondisi ekonomi yang kekurangan, Kedua Orang Tua Putu Berry memutuskan untuk melakukan perawatan dirumah dan dilakukan secara tradisional.

“Tidak ada biaya pak. Jadi obat tradisional ini saja. Saya oleskan boreh cenana biar tidak sering demam. Kalau demam akhirnya saya belikan obat penurun panas,” Ujar Komang Risna.

- Advertisement -

Disisi lain, kondisi yang dialami Putu Berry Artaria langsung disikapi Kepala Dinas Sosial Gede Komang akan memfasilitasi pengobatan Putu Berry melalui jaring pengaman sosial.

Dalam kesempatan itu, Dinas Sosial Buleleng langsung meminta salinan kartu keluarga serta dokumen-dokumen jaring pengaman sosial yang dimiliki keluarga tersebut. Kepala Dinas Sosial Gede Komang berjanji akan memfasilitasi pengobatan, dan diusahakan sudah dilakukan pada tahun ini. Ia juga mengaku akan segera mendaftarkan Putu Berry di Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

“Keluarga ini sebenarnya sudah punya KIS, hanya anak terakhirnya ini belum masuk dalam KIS. Hari ini langsung kami daftarkan, semoga besok atau lusa kartunya sudah bisa keluar,” Jelasnya.

Kadis Sosial Gede Komang akan berkoordinasi dengan sejumlah komunitas sosial dan yayasan yang ada di Buleleng maupun Denpasar, untuk membantu keluarga ini selama ada di Denpasar. Sementara pengobatan akan dilakukan secara berjenjang melalui proses rujukan dari Puskesmas Seririt dan RSUD Buleleng.

“Tentu gratis biayanya. Karena ini anak miskin, tentu pemerintah punya kewajiban untuk menangani anak ini. Harus segera ditangani, karena ini sifatnya emergency. Kami upayakan bulan ini sudah ditangani. Mudah-mudahan Tuhan berikan jalan, biar anak ini bisa segera sembuh,” imbuhnya.|RM|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts