Sukrawan Mengaku Tetap Simpatisan PDIP

Singaraja, koranbuleleng.com | Dewa Nyoman Sukrawan, calon bupati dari unsur perseorangan resmi dipecat oleh induk partainya, PDI Perjuangan. Alasannya, Sukrawan melawan kebijakan partai karena berani mencalonkan diri sebagai calon bupati, padahal partai sudah mengeluarkan rekomendasi pasangan calon yang wajib diamankan oleh seluruh kader partai.

Lalu apa kata Sukrawan terkait pemecatan itu? “Saya berterima kasih kepada PDI Perjuangan yangtelah membesarkan saya, mendidik, melindungi dan mengayomi saya. Sampai saat inipun kepercayaan rakyat terhadap saya, karena ini menjadi tekad dan pilihan, saya tidak mempermasalahkan pemecatan saya, walaupun secara resmi, hukum terisar dan terusrat bawha saya dewa sukrawan dipecat dari keanggotan pdi perjuangan, tetapi namanya Sukrawan tetap menjadi simpatisan PDI perjuangan,” tegas Sukrawan.

- Advertisement -

Sukrawan mengaku tidak akan menjatuhkan pilihan ke parpol lain, dan dirinya akan tetap setia menjadi simpatisan PDI Perjuangan.

Dia juga berniat untuk sowan ke seluruh petinggi PDIP termasuk ke Megawati Soekarno Putri. “Ini cara kami, saya akan mendatangi meminta restu kepada mereka para petinggi partai di PDIP,” ujarnya.

Sukrawan berkomitmen bahwa dirinya mencalonkan diri sebagai calon bupati Buleleng karena ingin melakukan perubahan. Baginya, melakukan perubahan adalah sebuah kehendak secara alami. Kehidupan manusia tidak bisa lepas dari porses perubahan.

“Kita lahir menjadi seorang bayi terus mengalami perubahan hingga sekarang. Ini alami, jadi dalam koridor demokrasi juga kita harus mampu melaksanakan perubahan itu,” terang Sukrawan saat pengambilan nomor urut di Gedung Laksmi Graha, Singaraja, Selasa 13 Desember 2016.

- Advertisement -

Sementara sejumlah kader PDIP mengaku harus menghormati keputusan partainya terkait dengan pemecatan Dewa Nyoman Sukrawan. Menurut salah satu kader PDIP, dimanapun dan organisasi apapun, aturan partai tetap harus berjalan. Jika tidak setuju tinggal memutuskan keluar dari partai.

“Itu kan sudah menjadi keputusan partai. Aturan partai memang harus ditegakkan oleh kadernya sendiri, bukan olehkader partai lain. Jadi kita hormatibersama keputusan partai ini. Jika tidak, adapilihan untukmundur atau dipecat,’ ujar seorang kader PDIP yang enggan disebut namanya.|RM|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts