Sukrawan Kampanye Door to Door

Singaraja, koranbuleleng.com | Calon Bupati Buleleng dari jalur perseorangan Dewa Nyoman Sukrawan, melaksanakan kapanye dengan mendatangi langsung warga masyarakat secara door to door di sjeumlah lokasi, termasuk diantaranay di Kelurahan Paket Agung, selasa 10 Januari 2017. Dari kegiatan itu, Sukrawan juga menyerap langsung aspirasi masyarakat.

Kegiatan blusukan mantan Ketua DPRD Kabupaten Buleleng itu didampingi Ketua Tim Pemenangan Surya Ketut Ocha Wardana bersama dengan beberapa tim kampanye dan pendukung. Beberapa Kelurahan yang menjadi tujuan Dewa Nyoman Sukrawan diantaranya Kelurahan Paket Agung dan juga Kelurahan Liligundi. Selain itu, mantan bendahara PDI Perjuangan ini juga melakukan pertemuan dengan beberapa tokoh masyarakat di beberapa lokasi.

- Advertisement -

Di Lingkungan Banjar Paketan Kelurahan Paket Agung, Dewa Nyoman Sukrawan bercengkrama dengan beberapa warga. Ia pun langsung berkunjung dari rumah ke rumah warga di Banjar Paketan, sembari meminta dukungan dan membagikan kaos bergambar Pasangan Surya. Dewa Sukrawan juga sempat menikmati rujak di sebuah warung milik warga.

Menurut Sukrawan, mendatangi warga secara langsung merupakan salah cara yang paling ampuh untuk mengetahui langsung kondisi di lapangan. Melalui blusukan ini, Ia pun dapat mengetahui langsung permasalahan yang tengah dihadapi oleh masyarakat termasuk kondisi lingkungan. Sehingga ketika nantinya terpilih sebagai Bupati, Sukrawan akan lebih mudah menyiapkan program pembangunan untuk kepentingan masyarakat.

“Kami menyerap aspirasi dan melihat kondisi warga. Banyak hal positif yang diterima, masukan dan saran dari masyarakat. Kalau kita tidak langsung turun kita tidak akan paham dan mengerti bagaimana situasi masyarakat dan lingkungan,” ujarnya.

Sementara itu, sebelum melakukan blusukan ke rumah rumah warga, Dewa Nyoman Sukrawan pada Selasa pagi juga melakukan blusukan ke dua Pasar Tradisional di Singaraja, yakni Pasar Buleleng dan Pasar Anyar Singaraja. Dewa Sukrawan juga sempat meninjau beberap titik sudut pasar, termasuk berbincang dengan beberapa pedagang.

- Advertisement -

Menurut Sukrawan, ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian untuk penataan Pasar Tradisional. Apalagi selama ini pasar tradisional lebih dikenal kotor, termasuk penataan pedagang yang semraut. Surya kedepan akan merancang sebuah program untuk perbaikan, terutama dalah hal pola-pola penanganan dan pengelolaan pasar tradisional, sehingga mampu bersaing dengan pasar modern.

“Jorok karena banyak pedagang belum mengerti tentang kebersihan, semraut karena penataan pedagang yang tidak baik. Kedepan ini harus ditata dengan baik, minimal yang harus diprioritaskan soal kebersihan dan penataan pedagang kalau mau bersaing dengan pasar modern. Karena selama ini modal pasar modern itu hanya kebersihan saja. Ini yang harus diterapkan di pasar tradisional,” Ujar Sukrawan.

Terkait dengan upaya melindungi Pasar Tradisional ditengah menjamurnya Pasar Modern, Sukrawan akan menyiapkan sebuah aturan yang membatasi jumlah pasar modern, termasuk juga membatasi jarak Pasar Modern dengan Pasar Tradisional minimal 100 meter.

Dalam Peraturan daerah (Perda) nomor 10 tahun 2013 tentang Perlindungan Pasar Tradisional dan Penataan Pasar modern di Kabupaten Buleleng. Dimana salah satu syarat pendirian pasar modern minimal berjarak 500 meter dari Pasar Tradisional.|RM|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts