PASS Rancang Biayai Premi Kesehatan Warga Miskin Yang Tidak Terkoper di JKN

Singaraja, koranbuleleng.com | Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana dan Nyoman Sutjidra (PASS) sudah merancang program agar warga Buleleng bisa mendapatkan layanan jamina kesehatan yang saat ini belum terkoper dalam JKN.

Terbitnya undang-undang yang baru membuat JKBM harus bertransformasi ke JKN. Sementara kuota JKN yang disasar saat ini masih sebatas warga yang tercatat sebagai rumah tangga sangat miskin.

- Advertisement -

Dalam orasi kampanye PASS di wantilan Pura Dalem Purwa Desa Pekraman Banyuning, calon Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana mengatakan jika nantinya terpilih kembali sebagai pasangan kepala daerah Buleleng periode 2017 – 2022 maka era pemerintahanya akan merancang untuk membayarkan premi kesehatan masyarakat Buleleng yang saat ini belum terkoper akibat dampak dari undang-undang yang baru.

PASS, Paslon yang diusung PDIP, NasDem, Hanura, Gerindra, PAN, PPP, dan PKB ini berharap warga Buleleng tetap mendapatkan layanan kesehatan gratis dan berkualitas.

“Ini sudah kita pikirkan, karena kita melihat, pasti ada warga kurang mampu yang tadinya memegang kartu JKBM, tidak mendapat pelayanan kesehatan gratis, karena regulasi sekarang mengharuskan warga sebagai peserta BPJS untuk mendapat pelayanan gratis dengan JKN, sehingga JKBM itu tidak berlaku. Nanti jika saya terpilih kembali, kami programkan untuk pembayaran premi dari APBD Buleleng,” ujar Agus Suradnyana di Wantilan Pura Dalem Purwa, Desa Pakraman Banyuning, Kecamatan Buleleng, Rabu 11 Januari 2017.

Calon Bupati Putu Agus Suradnyana mengaku setelah dirinya usai cuti kampanye, maka pekerjaan rumah selanjutnya yang pertama dikerjakan adalah mendata masyarakat Buleleng untuk program layanan kesehatan ini. PASS akan langsung menghitung dana sesuai dengan jumlah kuota dari hasil pendataan yang akan dilakukan nanti.

- Advertisement -

“Tapi paling tidak di APBD Perubahan 2017, sudah bisa kita alokasikan dananya untuk tanggungan BPJS bagi warga RTS. Paling tidak nanti polanya dengan JKBM. Nanti usai saya cuti, pekerjaan ini yang langsung akan kerjakan dulu,” jelas Agus yang dielukan warga saat kampanye.

Disisi lain, Putu Agus Suradnyana berharap lembaga dewan juga setuju dengan langkahnya karena ini menyangkut layanan sosial kesehatan bagi masyarakat.

Selain membicarakan program kesehatan, Paket PASS juga menyampaikan beberapa program dibidang pendidikan, dan kesejahtraan rakyat dengan memaksimalkan potensi pertanian yang dimiliki Buleleng.

PASS Ingin Menang Bermartabat

Dalam kampanye yang menghadirkan ratusan pendukung PASS di delapan Desa di Kecamatan Buleleng itu, Agus Suradnyana juga sempat curhat terkait susahnya menjadi seorang calon Incumbent.

“Susah pak jadi calon incumbent, karena selalu dianggap curang. Karena kami tentunya diawasi lebih ketat, untuk mengantisipasi keterlibatan Perbekel atau juga PNS,” ujar Agus Suradnyana.

Sehingga dalam kesempatan itu, Pasangan Calon dengan tagline PASS di Hati itu kembali mengingatkan kepada para Perbekel dan juga Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk tidak ikut terlibat dalam kegiatan kampanye yang ia lakukan.

“Saya minta kepada Perbekel atau PNS yang kadong sudah datang, jangan ikut-ikut mengucapkan yel yel kami ya untuk kampanye.” ujarnya.

Himbauan itu dilakukan Agus Saradnyana karena ia ingin kemenangan yang diraih dengan calon wakil Bupati Nyoman Sutjidra mendapatkan kemenangan yang bermartabat. Ia pun meyakinkan seluruh pendukungnya bahwa kemenangan yang diraih merupakan bentuk kepercayaan yang nantinya akan dilaksanakan sebagai wujud pertanggung jawaban kepada masyarakat Buleleng.

Sementara itu, Putu Agus Suradnyana dalam pidato politiknya menyampaikan bahwa masih banyak persoalan yang harus menjadi pembenahan dalam Pemerintahannya kedepan. Menurut Pria murah senyum ini, ada tiga aspek yang menjadi titik persoalan yang kemungkinan merembet dan menimbulkan persoalan baru. Salah satunya yang menjadi sorotan yakni persoalan kemiskinan.

Menurut Suami Nyonya Aries Suradnyana ini, ada banyak permasalahan yang muncul akibat persoalan kemiskinan. Salah satunya dari sektor pendidikan. Agus Suradnyana menuturkan, program pendidikan gratis bukan menjadi jaminan bahwa sektor pendidikan akan menjadi selesai. Karena pendidian tidak hanya menyangkut tentang siswa, namun juga tenaga pendidik harus menjadi perhatian.

Agus Suradnyana pun memberikan salah satu persoalan guru yang pernah dihadapi Buleleng di tahun 2016. Dimana jumlah guru yang pensiun mencapai angka seribu guru. Bahkan hingga kini, Pemerintah Pusat pun belum mengeluarkan kebijakan atau solusi bagaimana daerah harus mengatasi persoalan kekurangan guru, terutama tingkat sekolah Dasar. Sehingga Pemkab Buleleng ditahun 2016 lalu, memutuskan untuk merekrut Guru kontrak SD sebanyak seribu orang.

“Kita sudah melakukan perekrutan guru SD, dan ini memang harus kita lakukan karena memang Buleleng sedang kekurangan guru. Sehingga peningkatan kualitas pendidikan yang lebih baik akan bias kita penuhi,” tegasnya. Agus meyakinkan bahwa proses rekrutmen guru kontrak itu bersih dan tanpa embel-embel bayaran.

Setelah berkampanye di wilayah Kecamatan Buleleng, PASS bersama rombongan langsung menuju Desa Lemukih, Kecamatan Sawan untuk memenuhi undangan dari Pengempon Pura Dadia Pasek Gelgel Tanah Daah di Banjar Nangka, Desa Lemukih.Kurang lebih sebanyak 350 KK menyambut denganhangat kedatangan PASS. |tim|

 

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts