Cengkeh Lima Ton Nyaris Digondol Pencuri

Singaraja, Koranbuleleng.com| Kadek Budayasa (37) petani cengkeh warga dusun Lemaya, Desa Lemukih, Kecamatan Sawan nyaris kehilangan cengkeh kering seberat lima ton. Cengkeh siap kirim disimpan dalam sebuah gudang berjarak hanya sekitar lima meter dari rumahnya.

Rupanya, aksi pencurian itu gagal lantaran dipergoki oleh Kadek Andi Setiawan (16) putra nomor dua pasangan Kadek Budayasa dan Luh Aptiasih (36). Aksi pencurian yang terjadi dinihari diketahui, saat Budayasa terbangun hendak buang air kecil. Kendati sudah dipergoki, namun pencuri tersebut berhasil meloloskan diri. Diduga aksi pencurian itu dilakukan lebih dari satu orang, Jumat 13 September 2017.

- Advertisement -

Seperti yang diceritakan Luh Aptiasih saat ditemui mengatakan, awal kejadian itu terjadi sekitar pukul 02.00 wita. Tepat saat malam sebelum kejadian, Ia dengan suaminya tidur di kamar yang terletak di sebelah timur sedangkan anaknya tidur di sofa ruang tamu. Tiba-tiba anaknya terbangun bermaksud buang air kecil. Budayasa terbiasa kencing di luar rumah, namun mendadak anaknya minta diantar lantaran pintu rumah sulit dibuka. Memastikan hal tersebut, Kadek Budayasa pun bergegas bangun dan mengantar putranya buang air kecil.

Belum sampai beberapa langkah dari dalam kamar, Ia pun mendengar pintu gudang model harmonika berdecit. Seakan ada yang orang yang masuk ke gudang cengkeh miliknya. Ia pun mengintip dari dalam rumah. Benar saja, ia pun melihat orang tak dikenal masuk ke dalam gudang cengkeh. Tanpa pikir panjang ia pun bermaksud keluar rumah melalui pintu depan. Namun pintu depan ternyata sudah dihadang kursi tamu dari kayu yang diletakkan dalam posisi melintang. Akhirnya ia pun terpaksa mendobrak pintu tersebut.

Berhasil mendobrak pintu, kemudian pemilik pun berteriak hingga membangunkan warga sekitarnya. Pencuri pun keluar dari dalam gudang cengkeh dan berlari ke arah selatan. Rupanya sudah ada mobil jenis pick up menunggu diparkir di sebelah selatan rumah. Sempat dikejar oleh pemilik bersama beberapa warga, namun pelaku berbalik melakukan pelemparan batu yang mengakibatkan kaca ventilasi jendela rumah Kadek Budayasa pecah.

“Sepintas saya lihat pelaku memakai jaket hitam, dan mobil carry yang digunakan itu juga berwarna hitam diparkir berjarak sekitar 20 meter di selatan rumah. Kabur ke arah selatan, menuju kilometer 18. Cengkeh kami semua selamat, rencana besok tiyang kirim,” terang Aptiasih.

- Advertisement -

Aksi pencurian cengkih kian marak terjadi di wilayah Desa Lemukih membuat para petani pun merasa gerah dengan ulah para pelaku kejahatan ini.

Seperti penuturan Wayan Derawan (55), petani cengkeh yang tinggal di banjar dinas Desa. Ia merupakan salah satu korban pencurian cengkeh di wilayah Lemukih. Pencurian itu terjadi sekitar dua bulan lalu.

Seperti yang diungkapkannya, Ia bersama teman-teman petani cengkeh lainnya merasa terganggu dengan adanya aksi pencurian cengkih yang terjadi akhir-akhir ini.

“Barusan lagi terjadi, beruntung pencuri tidak berhasil membawa lari cengkeh kering milik Kadek Budayasa. Para maling ini mulai berani menyantroni dan membongkar gudang penyimpanan cengkeh yang ada di Desa Lemukih. Cengkeh kering milik tiyang, sekitar 30 kilogram lebih dibawa kabur,” kata Derawan.

Atas kejadian tersebut, Kepala Desa Lemukih, Ketut Budiarta berencana akan mengadakan rapat dengan mengundang para tokoh desa lemukih serta kelembagaan desa membahas upaya dan langkah dalam mewujudkan keamanan di desa lemukih.

Ia pun menambahkan, dari peristiwa tersebut, Budiarta meminta kepada seluruh masyarakat setempat agar tetap mewaspadai aksi kriminalitas yang ada didesa tersebut. Kedepan, bersama masyarakat akan terus menggiatkan sistem keamanan lingkungan (Siskamling).

Kapolsek Sawan, AKP I Made Derawi mengungkapkan pihaknya sedang mendalami kasus pencurian ini. Personilnya sudah menyebar untuk melakukan penyelidikan. |NH|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts