Bandang di Tejakula, 50 KK Terisolir dan 4000 Warga Terdampak Krisis Air

Singaraja, koranbuleleng.com | Longsor dan banjir bandang menyapu dusun Antapura, Desa Tejakula, Kecamatan Tejakula. Akibatnya, jalan dusun terputus dan tertimbun bebatuan besar, sementara jaringan infrastruktur air bersih juga alami kerusakan parah.

Jalan yang terputus ini mengakibatkan 50 KK di dusun Antapura terisolir, sementara sekitar 4000 warga Desa Tejakula terdampak krisis air bersih karena kerusakan jaringan pipa.  Longsor dan bandang ini menyapu Dusun Antapura, Kamis 26 Januari 2017 sekitar pukul 15.00 wita.

- Advertisement -

Menurut penuturan warga setempat, bencana ini menyapu dusun Antapura karena sebelumnya angin ucur-ucur menghantam wilayah perbukitan disebelah barat. Hantaman itu membuat tebing longsor dan membawa air bandang beserta bebatuan.

Jalan dusun Antapura yang juga menjadi akses alternatif menuju daerah Kintamani, Kabupaten Bangli, terputus. Satu unit rumah milik Ketut Grandut rusak namun beruntung penghuninya selamat dari amukan bandang.

Menurut Kelian Dusun Antapura, Ketut Wiyatnya, ada tiga kepala keluarga yang alami kerugian cukup besar akibat banjir bandang ini. Yakni, Ketut Grandut dengan kerusakan satu unit rumah dan satu pelinggih serta luas perkebunan sekitar 31 are alami kerusakan. Lahannya itu berisi berbagai tanaman buah rambutan, kelapa dan mangga. Lalu lahan milik Gede Sedana seluas 4 are juga alami kerusakan dan tertimbun bebatuan, serta lahan milik Ketut Srimada dengan luas lahan sekitar 15 are dengan jenis tanaman yang sama.

Wiyatnya menyatakan kerusakan jaringan pipa air bersih sudah langsung bisa ditangani dengan pergantian oleh pihak pengelola air bersih dari BUMDes Tejakula.

- Advertisement -

Sebelum bencana terjadi, cerita Wiyatnya, warga sudah waspada terhadap kemungkinan terjadinya longsor dan banjir bandang ini. Dulu, beberapa tahun lalu di  lokasi yang berbeda di desa Tejakula, juga pernah terjadi longsor dan banjir bandang ini.

“Saat kejadian ucur-ucur menghantam perbukitan. Warga sudah waspada dan memilih untuk menyelamatkan diri lebih awal.” ujar Wiyatnya.

Sementara itu, personil dari Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng langsung melakukan pembersihan bebatuan dan kayu gelondongan yang dibawa bandang menutupi jalan dusun. Upaya BPBD melakukan pembersihan juga diback up oleh TNI dan sejumlah aparat kepolisian serta warga setempat.

Kepala BPBD Made Subur terlihat langsung melakukan pemotongan kayu-kayu gelondongan yang menutupi jalan dusun.

Subur mengatakan, sebenarnya upaya pemetaan penanganan sudah langsung dilakukan beberapa jam setelah bencana terjadi di Dusun Antapura, Desa Tejakula. BPPD mendapatkan laporan bencana di Tejakula sekitar pukul 18.00 wita.

“Kami langsung lakukan assesment, dan hari ini kami upayakan minimal keterisoliran ini bisa kita buka.Warga bisa melintas dulu. Bantuan sembako juga sudah disebar, masyarakat kita ajak gotong royong. Tidak ada pengungsi cuma akses jalan tertutup membuat 50 KK terisolir saja serta 4000 warga terdampak kerusakan jaringan pipa air bersih,” terang Subur.

BPBD Buleleng juga langsung membawa mobil tangki air bersih untuk distribusi air bersih bagi warga yang terdampak krisis air di Desa Tejakula.

Menurut  Subur, Tejakula dengan topograpi perbukitan ini memang sangat rawan dengan potensi longsor dan banjir bandang. Apalagi, posisi tebing perbukitan di wilayah ini juga sangat curam sehingga bebataun itu sangat rawan alami longsor. |NP|

 

 

 

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts