Suyasa Terpilih Pimpin PSSI Buleleng Secara Aklamasi

Singaraja, koranbuleleng.com| Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Buleleng, menggelar Musyawarah Kabupaten Luar Biasa (Muskablub), selasa 7 Pebruari 2017. Dalam kegiatan tersebut, Gede Suyasa terpilih secara aklamasi untuk memimpin PSSI Buleleng selama empat tahun mendatang.

Ada dua agenda yang menjadi pembahasan dalam Muskablub PSSI Buleleng yang berlangsung di sebuah rumah makan Kawasan Pantai Penimbangan Singaraja itu, masing masing perubahan status organisasi dari Pengurus Kabupaten (Pengkab) PSSI Buleleng menjadi Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Buleleng sesuai dengan Statuta PSSI Pusat, dan Pemilihan Ketua Asosiasai Kabupaten (Askab) PSSI Buleleng untuk periode 2017 hingga 2021 mendatang.

- Advertisement -

Sebelumnya, Tim sudah melakukan penjaringan dan membuka peluang kepada nama lain untuk bisa muncul dan merebut posisi ketua PSSI buleleng. hanya saja, hingga akhir masa penjaringan, hanya muncul satu nama. Sehingga Gede Suyasa terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Askab PSSI Buleleng.

Selain menetapkan Gede Suyasa, Muskablub juga memilih I Wayan Artana Yasa sebagai Wakil Ketua Askab PSSI Buleleng dan juga memilih tiga Executive Committee (Exco) yang terdiri atas Made Bawa, Nyoman Suasana dan Wayan Tingkes.

Usai pemilihan Gede Suyasa yang juga Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Disdikpora) kabupaten Buleleng menjelaskan, kedepan, Askab PSSI Buleleng akan terus melaksanakan sejumlah program untuk peningkatan kualitas sepak bola di Buleleng. salah satunya dengan menggelar sejumlah kompetisi di tingkat Kabupaten. Mengingat, dalam beberapa tahun sebelumnya, kompetisi PSSI Buleleng yang bersifat loklat sempat vakum karena tidak turunnya ijin dari pihak keamanan.

“Karena memang perlu keyakinan bersama, untuk meyakinkan bahwa kegiatan sepak bola, tidak menimbulkan persoalan kinflik atau bentrok antar pendukung. Sehingga dimasa yang akan datang kompetisi di tingkat Kabupaten dan juga turnamen bisa kita laksanakan,” jelas Suyasa.

- Advertisement -

Sementara itu, Ketua Asprop PSSI Bali Gusti Gede Putra Wirasana mengakui organisasi sepakbola di Buleng selama ini berjalan dengan baik. Bahkan sejumlah program yang telah dicanangkan Pengkab PSSI buleleng sebelumnya, diadopsi oleh Asprop Bali sebagai bahan laporan ke PSSI Pusat. Salah satunya berupa perekrutan wasit dan pelatih oleh PSSI Buleleng.

“Saya mengajukan kepada pengurusan PSSI Pusat tentang pelatihan wasit dan pelatih. Dan Pak Ketua Umum PSSI langsung terima semua masukan itu dan tinggal dilaksanakan. Bahkan PSSI Pusat sempapat mencetuskan bahwa Wasit wasit PSSI buleleng harus bergelar Sarjana,” Ujarnya.

Ditempat yang sama, Ketua umum KONI Buleleng Nyoman Arta Widnyana berharap kepengurusan baru Askab PSSI Buleleng mampu membawa angin segara dalam organisasi PSSI serta membawa PSSI Buleleng menuju prestasi yang lebih baik.  “melalui muskablub ini, kita harapkan bagaimana selalu memanage organisasi dengan baik. Sehingga dengan program program yang dicanangkan oleh kepengurusan, mampu meningkatkan dan membawa perkembangan yang positif untuk sepak boladi Kabupaten Buleleng,” harapnya.

Siswa Wajib Ekstrakurikuler Bola

Para siswa untuk jejang pendidikan Sekolah dasar (SD), dan SMP yang dikelola Pemerintah Kabupaten, akan diwajibkan untuk mengikuti ekstrakurikuler Sepak Bola. Untuk realisasi program itu, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah raga (Disdikpora) Kabupaten Buleleng masih menunggu turunnya Permendikbud.

Hal tersebut disampaikan langsung Presiden RI, Joko Widodo Kamis, 26 Januari 2017 lalu, saat membuka secara resmi Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2017 (RNPK) di Jakarta. Disebutkan, upaya itu dilakukan untuk bisa mencetak bibit pemain sepak bola yang berkualitas. Proses pembinaan pun harus diolakukan sejak usia dini.

Sementara itu untuk implementasinya, Kabupaten Buleleng mengaku siap untuk bisa menggulirkan wajib ekstrakurikuler sepak bola di janjang SD dan SMP di Kabupaten Buleleng. Hanya saja, untuk formalitasnya, kini Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga masih menunggu acuan hukumnya melalui Peraturan Menteri pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) RI.

“Kalau setiap sekolah ada Sepak bolanya, maka setiap Desa bisa menggelar turnamen antar sekolah di Desa itu. Sesuai dengan Intruksi Presiden harus kita laksanakan. Namun, saya masih menunggu Permendikbudnya saja, untuk memberlakukan sepak bola dalam ekstrakurikuler,” Jelas Kadisdikpora Buleleng Gede Suyasa, yang juga terpilih sebagai Ketua PSSI Buleleng periode 2017 – 2021.

Menurut Kadisdikpora Buleleng Gede Suyasa, untuk mewujudkan hal tersebut, masih mengalami kendala. Salah satu yang paling utama yakni terkait dengan Lapangan Sepak Bola, sebagai fasilitas untuk proses pembinaan ekstra sepak bola.

“Memang ada kendala, dari sisi sarana dan prasarana. Memang harus ada lapangan yang bisa dimanfaatkan sekolah untuk mewujudkan itu. Dan tentu nanti Pemkab harus menyiapkan lapangan untuk dimanfaatkan sekolah,” Imbuh Suyasa.|RM|

 

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts