Kita Dikepung Bencana

Singaraja, koranbuleleng.com | Kita, masyarakat Bali, juga yang ada di Buleleng telah dikepung bencana. Di sejumlah wilayah terjadi banjir bandang, longsor dan banjir kiriman karena intensitas hujan yang cukup tinggi, Jumat 10 Pebruari 2017, malam hari.

Akibatnya, volume air sungai meninggi dan meluluhlantakkan sejumlah fasilitas umum. Dari beberapa laporan warga, Jembatan Singkung-Kajekauh di Desa Sudaji ambrol. Volume air sungai di wilayah ini sangat tinggi hingga membuat jembatan ini jebol. Sejumlah pembatas sungai juga hanyut karena air yang cukup besar.

- Advertisement -

Di Desa Tejakula, juga kembali dilaporkan terjadi longsor. Salah satu tokoh setempat, Gede Supriatna yang juga Ketua DPRD Buleleng mengatakan longsor terjadi saat hujan deras mengguyur desa Tejakula. Bahkan, seorang warga yang beralamat di Desa Sebaya, Bangli sempat hilang dan ditemukan telah meninggal dunia. Lokasi longsor berada di tiga kilometer sebelah selatan dari Dusun Antapura, lokasi longsor yang sebelumnya.

Camat Tejakula, Nyoman Widiarta juga menyatakan bahwa korban yang meninggal tersebut saat ini sedang dalam proses penguburan. Selain korban jiwa, satu unit rumah juga hanyt disapu longsor.

“Korban yang meninggal ini tinggal di Tejakula, nama sesuai identitas Cening Simang. Dia adalah seorang penyakap yang tinggal di Desa Tejakula.” terang camat Tejakula, Widiarta. ,  Sementara di Desa Les, juga terjadi bencana yang sama banjir bandang.

Tanah perkebunan seluas kurang lebih tujuh hektar tergerus. Banjir juga menghanyutkan satu rumah bangunan semi permanen, satu unit bak air, serta beberapa kerusakan lainnya.

- Advertisement -

 

Sebuah mobil ikut terjerambab karena tebing longsor di Lingkungan Bakung, Sukasada |Foto : Istimewa|

Di Lingkungan Bakung, Kelurahan Sukasada juga sebuah bangunan yang digunakan untuk usaha mebel juga ambrol. Pemiliknya, Gusti Komang Somajaya mengatakan saluran air meluap sehingga tebing pondasi bangunan ambruk. Sebuah mobil miliknya ikut terjerambab.

“Kira-kira ketinggian ambruk ini 20 meter karena hujan yang sangat lebat saat malam hari. Tebing di SD 2 Bakung juga tergerus dan mengancam bangunan sekolah,” terang Gusti Komang Somajaya, Sabtu 11 Pebruari 2017.

Sejumlah rumah warga di Banyuning Utara alami kerusakan parah disapu banjir |Foto : Rika Mahardika|

Di Banyuning utara, sejumlah rumah milik warga setempat juga alami kerusakan cukup parah karena diterjang banjir bandang. Sejumlah warga terpaksa mengungsi ke tempat kerabat mereka untuk menyelamatkan diri.

Di Bungkulan, sebuah jembatan juga putus dihantam banjir bandang. Air sungai yang membelah Desa Bungkulan membawa bandang hingga memutus jembatan yang menghubungkan antar dusun di desa setempat.

Jalur Singaraja – Gitgit juga terjadi longsor sangat parah. Puluhan titik lokasi terjadi longsor hingga menutup jalan. Lalu lintas akhirnya dialihkan ke jurusan lain oleh pihak berwenang.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng sudah turun sejak semalam melakukan penyisiran terhadap daerah-daerah yang terkena bencana.

Kepala BPBD Kabupaten Buleleng, Made Subur mengatakan personilnya saat inis edang menyebar untuk melaukan berbagai upaya, baik evakuasi, pembersihan serta membuka jalan untuk akses transportasi warga di beberap tempat.

“Kami sudah bergerak sejak selamam. Kejadian bencana banjir bandang ini hampir terjadi di banyak tempat di Buleleng, kita upayakan yang terbaik,:” ujar Subur melalui smabungan telepon.

Subur mengaku pihaknya sampai saat ini juga belum mendapatkan data valid mengenai jumlah daerah yang terkena bencana serta kerugian yang diakibatkan bencana ini. |tim|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts