Lomba Parade Budaya Ramaikan HUT Singaraja ke-413

Singaraja, koranbuleleng.com| Dalam rangkaian Hari Ulang tahun Kota Singaraja ke-413 tahun 2017, Pemerintah Kabupaten Buleleng kembali akan menggelar parade budaya. Parade budaya tahun ini yang mengusung tema Nora Alpaka juga dimanfaatkan sebagai ajang lomba budaya.

Nora Alpaka, yang artinya jangan melupakan warisan nenek moyang. Sesuai dengan tema, para peserta dari Sembilan Kecamatan di Buleleng yang terlibat dan akan dinilai, dituntut untuk mampu mengeksplorasi segala potensi kesenian dan budaya yang ada di daerah masing masing untuk ditampilkan dihadapan masyarakat Buleleng yang menyaksikan.

- Advertisement -

Tidak hanya kesenian dan budaya yang masih bisa dipertahankan, melainkan para peserta juga diharapkan mampu menggali segala bentuk seni dan budaya yang bahkan sudah mulai ditinggalkan dan dilupakan. Sehingga, banyak masyarakat khususnya generasi muda Buleleng yang akan mengetahui ditengah derasnya arus globalisasi saat ini.

“Parade budaya ini media yang baik untuk melestarikan kekayaan budaya daerah di tengah tengah derasnya arus globalisasi. Sehingga melalui kegiatan ini, kita bisa mensosialisasikan kepada masyarakat khususnya generasi muda, terhadap hal hal yang ada dan berkembang di daerahnya yang menjadi khasanah budaya kebanggan mereka,” jelas Kepala Dinas Kebudayaan Buleleng Putu Tastra Wijaya.

Menurut Kadisbud Buleleng Tastra Wijaya, seiring dengan program dari Pemkab Buleleng untuk pelestarian, Pihaknya telah menentukan materi yang harus ditampilkan oleh para peserta dalam lomba parade budaya. Sehingga nantinya, apa yang ditampilkan oleh peserta, sesuai dengan tujuan awal kegiatan parade budaya, dan pesannya bisa sampai dengan baik terhadap masyarakat Buleleng.

“Untuk materi yang akan ditampilkan oleh peserta, kita yang menentukan. Dimana, peserta harus menampilkan kekhasan dari masing masing kecamatan. Kalau perlu gali apa kesenian atau kebudayaan yang hampir punah, itu bisa ditampilkan,” ujarnya.

- Advertisement -

Parade Budaya yang akan digelar pada 31 Maret 2017. Peserta pun sudah ada yang melakukan persiapan, sehingga nantinya bisa tampil secara maksimal dan membawa kemenangan, karena parade budaya kali ini memang dilombakan. Salah satunya yang terlihat sudah melakukan latihan-latihan yakni Kecamatan Buleleng. Kelurahan Beratan yang menjadi salah satu bagian duta Kecamatan Buleleng sudah melakukan pesrsiapan dari jauh jauh hari.

Dalam lomba parade budaya nanti, Kelurahan Beratan akan menampilkan sebuah permainan tradisional mejaran jaranan. Konon, permainan tradisional ini sudah ada sejak berpuluh puluh tahun silam. Namun kini memang jarang dimainkan oleh anak anak muda.

Menurut Kepala Lingkungan Beratan Nyoman Ngurah Suharta, tema yang diusung dalam lomba parade budaya ini dirasakan sangat tepat. Karena saat ini, banyak generasi muda yang sudah mulai meninggalkan warisan kesenian dan budaya, karena perkembangan jaman.

“Saya rasa dengan istilah jangan melupakan warisan nenek moyang ini sangat tepat. Di Beratan saja, memang tidak banyak yang tahu ada permainan tradisional mejaran jaranan. Nah sekarang, seiring sejalan, ada lomba, sekalian juga kita kenalkan, ini lo, kita punya permainan seperti ini. Jadi jangan pernah lupakan,” ungkapnya.

Sementara itu, serangkaian dengan perayaan HUT Kota Singaraja ke 413, Pemerintah kabupaten Buleleng juga menggelar puluhan kegiatan. Kegiatan yang digelar itupun tidak jauh berbeda dengan kegiatan dalam ulang tahun sebelumnya, mulai dari kegiatan Sosial, hingga sejumlah lomba lomba yang melibatkan masyarakat dan juga Organisasi Perangkat daerah (OPD), Termasuk juga kegiatan hiburan rakyat dan Pekan Apresiasi Seni (PAS). Tahun ini, pihak panitia penyelenggara HUT Kota Singaraja ke-413 mengangkat tema Singaraja Di Hatiku.

Ketua Panitia Penyelenggara HUT Kota Singaraja ke-413, Ketut Asta Semadi yang juga menjabat sebagai asisten II Setkab Buleleng mengatakan tema yang diusung Singaraja Di Hatiku tidaklah berkaitan dengan politik. Tema itu murni sebagai penegasan bahwa Masyarakat Singaraja sangat dekat dengan kotanya.

“Kota Singaraja sebagai rumah sendiri bagi warganya, kita ingin menegaskan bahwa masyarakat menganggap Singaraja itu selalu ada di Hati,” terang asta Semadi kepada koranbuleleng.com usai memberikan Jumpa Pers kepada wartawan, Senin 13 Maret 2017.

Sejumlah agenda, kata Asta juga digelar dalam HUT Kota Singaraja ke-413 ini. Agenda-agenda tersebut banyak seperti ulang tahun kota sebelumnya, namun beberapa juga ada yang baru. |RM|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts