Tiang Dangsil Digarap, Pertanda Ngusaba “Bukakak” Telah Dimulai

Singaraja, koranbuleleng.com |Krama subak Sangsit Dangin Yeh, Desa Pekraman Sangsit Dangin Yeh, mulai menggarap Tiang Dangsil, pertanda rangkaian ritual Ngusaba Bukaka telah dimulai sejak Minggu 9 April 2017.  Pembuatan tiang dangsil ini dimulai setelah krama subak melaksanakan ritual Melasti dan Ngusaba Uma (sawah).

Ngusaba Bukakak atau Ngusaba Nini merupakan tradisi untuk ungkapkan rasa syukur dan terima kasih dari para petani desa setempat kehadapan Dewi Sri manifestasi Ida Hyang Widhi Wasa atas limpahan hasil panen dalam kurun waktu dua tahun terakhir.

- Advertisement -

Sejak pukul 06.00 wita, ratusan krama Subak Sangsit Dangin Yeh telah memadati areal Pura Subak Sangsit Dangin Yeh. Mereka nampak sedang menggarap tiga buah tiga buah Dangsil. Ketiganya memiliki ketinggian serta jumlah srembeng yang berbeda.

Srembeng yang jumlahnya berbeda tersebut disimbolkan sebagai Bhatara Brahma, Bhatara Wisnu dan Bhatara Iswara merupakan manifestasi kebesaran Ida Hyang Widhi Wasa. Dangsil itu pun menurut rencana akan dipancangkan pada hari Senin, 10 April 2017 pagi.

Menurut Ketut Setiawan, salah seorang tokoh Subak setempat mengatakan tiang pancang Dangsil memakai pohon pinang. Sedangkan hiasan Srembeng Dangsil menggunakan daun ron dan disekelilingnya dihiasi dengan daun ambu. Hiasan puncak srembeng dangsil memakai janur kelapa, dan lingkaran srembeng terbuat dari bambu.

Tiang Dangsil nantinya akan dipancangkan berjejer, Dangsil Bhatara Brahma dengan srembeng berjumlah 11 berada di tengah-tengah. Kemudian, Dangsil Bhatara Wisnu dengan srembeng berjumlah sembilan menempati posisi sebelah timur dan disusul Dangsil dengan srembeng berjumlah tujuh di sebelah barat sebagai simbol Bhatara Iswara.

- Advertisement -

Sebagai pelengkap ritual Dangsil, ada beberapa barang yang disiapkan sebagai penghias. Pada ujung Dangsil akan diletakkan tombol Dangsil yang nantinya akan dihiasi bungan. Sedangkan pada bagian Srembeng Dangsil dihiasi dengan Sampian Dangsil,dimana masing masing Dangsil akan dihiasi dengan delapan Sampian Dangsil. Kelengkapan ritual lainnya, sebut Setiawan juga akan diisi dengan banten suci.

Klian Subak Sangsit Dangin Yeh, Ketut Sukrana ketika ditemui di lokasi mengatakan bahwa dalam Ngusaba Desa Bukakak diselenggarakan setiap dua tahun sekali jatuh pada Purnama Kedasa. Terdapat sederet ritual yang dijalani krama Subak Dangin Yeh dalam kerangka acara yang diadakan selama enam hari berturut-turut.

Prosesi ritual Ngusaba Desa Bukakak sendiri diawali dengan ritual Melasti, kemudian disusul pada hari kedua digelar ritual Ngusaba Uma yang dilaksanakan ditiga lokasi yakni Pura Empelan, Pura Gaduh serta Pura Panti.

Kemudian hari ketiga ada ritual Ngembang, disana akan dilaksanakan penuntunan Bukakak (minta petunjuk) yang ritualnya digelar di Pura Subak pada malam hari. Lalu, pada hari keempat krama Subak kembali menggelar ritual Ngusaba Dalem dan Segara. Selain itu pada hari kelima yang merupakan Puncak acara, akan dipusatkan di Pura Subak atau Pura Pasek.

Nah, pada hari terakhir pada hari keenam dilangsungkan perjalanan Bukakak berdasarkan hasil tuntunan yang dilangsungkan pada hari ketiga.

Berdasarkan data, Subak Dangin Yeh tercatat memiliki anggota 100 orang yang terdiri dari pemilik atau penggarap lahan dengan kepemilikan 108 tenah sawah.

“Para pemilik lahan sawah, per tenah dikenakan urunan Rp 450 ribu per tahun. Jadi, selama dua tahun ada dana sekitar Rp 90 juta dan juga sumbangan dari sejumlah donatur. Sedangkan, untuk biaya yang dibutuhkan dalam rangka Ngusaba Bukakak ini jika dihitung secara kasar hampir menelan biaya Rp 100 juta,” ungkapnya. Minggu, 9 April 2017.

Kemudian, berdasarkan besaran pengeluaran biaya tersebut, akhirnya tradisi dan budaya Ngusaba Desa Bukakak yang biasanya digelar rutin satu tahun sekali itu bergeser dan dilaksanakan dua tahun sekali.

“Perubahan tradisi Ngusaba Bukakak ini 20 tahun silam, biasanya digelar setahun sekali kemudian melalui paruman disepakati untuk dilaksanakan dua tahun sekali. Terbentur biaya utamanya,” tutup Sukrana.

Sedangkan dari hasil penuntunan yang dilaksanakan pada sore hari ini, pemargi Ngusaba Bukakak nantinya akan melancaran (bepergian) diiringi ribuan krama Subak Dangin Yeh serta masyarakat menuju Pura Panti, Desa Sawan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng.|NH|

 

 

 

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts