Komunikasi Dengan Bisindo di Apel Peringatan Hari Kartini

Singaraja, koranbuleleng.com| Raden Ajeng Kartini, pejuang perempuan Indonesia. Jasa R.A Kartini dipuja puji karena mampu memperjuangkan hak-hak perempuan Indonesia. Keseteraan gender, Emansipasi wanita, memperjuangkan pendidikan bagi perempuan Indonesia, mengangkat derajat perempuan hingga memberikan ide-ide cemerlang bagi para peremuan Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi masyarakat Indonesia, semangat Kartini untuk perempuan Indonesia ini, sampai kini dihormati. Kartini berjasa bagi Bangsa ini dan layak disebut sebagai pejuang.  Tekad dan perjuangan Kartini ini selalu diperingati hingga kini di tanggal 21 April 2018. Banyak cara dimasa kini untuk memperingati jasa-jasa Kartini.

- Advertisement -

SLB Negeri 1 Buleleng memperingati Hari Kartini dengan menggelar upacara bendera, Sabtu 21 April 2018. Uniknya, upacara bendera ini menggunakan pakaian khas Nusantara. Guru dan siswa perempuan menggunakan kebaya, sementara ada guru lelaki menggunakan pakaian khas Jawa lengkap dengan blangkon.

Perempuan sebagai pengibar bendera dalam apel peringatan Hari Kartini di SLB Negeri Buleleng |Foto : Rika Mahardika|

Apel peringatan Kartini ini sebenarnya digelar setiap tahun. Dan yang istimewa juga Apel Peringatan Hari Kartini ini diambil alih oleh kaum perempuan. Petugas dalam Upacara Bendera tersebut diperankan seperti pembaca  acara, komandan upacara, pembawa bendera, pembaca doa, pembaca Undang Undang Dasar 1945, hingga inspektur upacara adalah perempuan. Tidak lupa juga dalam upacara tersebut, Guru dan Siswa ikut menyanyikan lagu Kartini.

Dalam prosesi upacara bendera ini, di bagian depan, nampak salah seorang Guru Perempuan dengan menggunakan Busana Kebaya, menggunakan Bahasa Isyarat Indonesia (Bisindo) untuk menyampaikan kepada seluruh siswa peserta upacara, tentang rangkaian pelaksanaan Upacara bendera. Khususnya saat pembacaan teks pancasila, serta penyampaian amanat dari Pembina Upacara. Peserta upacara merupakan siswa SLB 1 Buleleng penyandang disabilitas.

Ketut Kusuma Yuningsih, Guru pengajar IPA di SLB Negeri 1 Buleleng ini mendapatkan tugas sebagai pengibar bendera dalam Upacara Bendera peringatan Hari Kartini. Ia bersama dengan guru-guru yang lain sudah melakukan persiapan satu hari sebelumnya, sehingga pelaksanaan bisa berjalan dengan lancar.

- Advertisement -

“Kesulitan sih tidak terlalu besar. cuma karena tidak terbiasa saja mengibarkan bendera dengan kebaya dan kamen. Hanya kita perlu siasati saja, mungkin dengan langkahnya yang lebih pendek dan lebih pelan, karena kami memakai kamen,” ujarnya.

Kepala SLB Negeri 1 Buleleng Wayan Cirtha ingin menyampaikan kepada seluruh siswa bahwa Indonesia memiliki seorang tokoh perempuan, seorang Pahlawan perempuan yang harus menjadi panutan. Kartini bisa memperjuangkan kesetaraan antara Laki-laki dan perempuan, memperjuangkan emansipasi wanita, perempuan juga bisa meraih jenjang pendidikan setingi-tingginya.

“Kita perlu kenang dan berusaha mencintai dan menanamkan jiwa kepahlawanan seorang Kartini, sehingga kedepan anak didik kita mengerti dan mengamalkan nilai kepahlawannya untuk membangun bangsa dan negaranya,” ujarnya.

Selain menggelar Upacara Bendera untuk memperingati hari Kartini, SLB Negeri 1 Buleleng juga menggelar pentas seni. Selain itu, dalam kesempatan itu, para guru-guru laki-laki juga memasak makanan untuk santapan bersama. |RM|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts