Siaga Bencana, Siap Untuk Selamat

Singaraja, koranbuleleng.com| Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng menggelar Apel Kesiapsiagaan Bencana serta simulasi bencana melibatkan sejumlah instistusi dan komponen masyarakat, Kamis 26 April 2018. Instansi terkait mulai dari BPBD Buleleng, Basarnas, Pemadam Kebakaran, PMI, dan TNI/Polri.

Apel dan simulasi ini sebenarnya dilakukan secara serentak di seluruh Indonesia rangkaian Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB).  Sebagai Pembina upacara Asisten III Setda Kabupaten Buleleng I Ketut Asta Semadi dan pemimpin upacara Kapten Inf Ida Bagus Sujana dari Kodim 1609/Buleleng.

- Advertisement -

Kepala Pelaksana Harian BPBD Buleleng, I Made Subur menjelaskan penanganan bencana melibatkan tiga komponen yakni pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. Bencana yang terjadi di Indonesia berkategori sedang dan tinggi yang bisa berdampak pada kondisi sosio masyarakat.

Untuk itu perlu revolusi mental sebagai upaya perubahan perilaku menuju budaya aman bencana dan edukasi kesiapsiagaan bencana.

Dari hasil penelitian, sumber bencana yang awalnya hanya 53 titik bencana kini bertambah hingga 242 titi kbencana, termasuk di daerah Bali.

“Maka itu kita perlu membangun awarness dan kesadaran masyarakat dengan membangun partisipasi semua pihak, membangun kapastitas semua pihak terkait kesiapsiagaan bencana,” ujar Subur.

- Advertisement -

Made Subur juga mengatakan, BPBD Buleleng telah mendatangkan peneliti untuk melakukan penelitian potensi bencana gempa dan tsunami dilakukan mulai dari barat menuju ke timur, di Kabupaten Buleleng. Para peneliti ini sudah bergerak sejak beberapa hari terakhir untuk meneliti gerakan lempeng yang terdapat di Kabupaten Buleleng.

Made Subur menambahkan Peneliti juga akan memperkirakan potensi ketinggian gelombang laut jika terjadi potensi tsunami.

“Kita sekarang tinggal menunggu hasil akhir dari peneliti. Penelitian sudah mulai dari enam hari lalu. Biasanya jika terdapat banyak patahan maka penelitian bisa lama dilakukan,” jelasnya.

Sementara Asta Semadi yang membacakan sambutan Bupati Buleleng mengatakan Kabupaten Buleleng terdapat tiga lempeng yang berpotensi menimbulkan gempa dan tsunami, yaitu lempeng Tejakula, lempeng Seririt sampai ke Batukaru, dan lempeng Gerokgak.

Pergerakan lempeng ini dapat mengakibatkan gempa yang berpotensi diikuti tsunami. Lebih lanjut, Bupati Buleleng mengatakan, dengan adanya Hari Kesiapsiagaan Bencana diharapkan masyarakat dapat terlatih menghadapi bencana.

Bupati menilai BPBD Buleleng dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai komando dan pelaksana dalam penanggulangan bencana sudah berjalan baik. Kesigapan BPBD Buleleng sudah berjalan sesuai alur dalam mengemban tugasnya dengan berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Basarnas, PUPR, PMI, Orari, TNI, Polri, Dinkes, Dinsos dan komponen masyarakat lainnya.

Dalam Apel ini, Pemkab Buleleng juga memberikan sertifikat kepada lembaga yang tersertifikasi dan santunan kepada ahli waris korban bencana tersambar petir beberapa waktu lalu.

Simulasi

Simulasi digelar secara bersama antara institusi BPBD Buleleng, Basarnas, PMI, TNI/Polri dan petugas Pemadam Kebakaran serta melibatkan komponen siswa dan masyarakat luas. Dalam simulasi, skenarionya di Buleleng terjadi bencana gempa bumi dan bencana kebakaran.

Seluruh tim dalam institusi penanggulangan bencana bergerak sigap untuk melakukan evakuasi korban bencana.

Sejumlah warga terjebak dalam bangunan sehingga Basarnas, BPBD dan petugas PMI serta TNI Polri melakukan upaya penyelamatan.

Tim dari Basarnas melakukan berbagai upaya termausk menjebol tembok bangunan dengan sejumlah peralatan. Setelah korban berhasil dievakuasi, tim dari TNI dan Polri bersama relawan PMI  ke lokasi penanganan korban bencana.

Tim dari PMI juga secara sigap melakukan upaya-upaya pertolongan pertama bagi para korban. Penanggulangan dan penyelamatan korban dilakaukan secara terkoordinasi dan seusai dengan prosedural penanganan bencana. |NP|

 

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts