Puluhan Siswa SDN 4 Pancasari Belajar di Kelas Darurat

Singaraja, koranbuleleng.com| Luapan air Danau Buyan di Desa Pancasari Kecamatan Sukasada mengakibatkan puluhan hektar dan belasan bangunan di sekitar terendam. Bahkan, puluhan siswa di SDN 4 Pancasari terpaksa belajar di kelas darurat lantaran riang kelas mereka terendam air Danau.

Kelas darurat SDN 4 Pancasari yang tenggelam oleh luapan air Danau Buyan

SDN 4 Pancasari Kecamatan Sukasada yang berlokasi di Desa Dasong ikut terdampak luapan air Danau Buyan. Tiga ruang kelas masing-masibg ruang kelas 4,5, dan ruang kelas 6 terendam air. Kondisi itu sudah terjadi sejak bulan Januari 2018 lalu. Pihak sekolah selanjutnya memindahkan proses belajar mengajar di halaman sekolah dengan membuat ruang kelas dadurat yangbdisekat debgan karung plastik. Hanya saja, keberadaan ruang kelas darurat itu dirasakan tidak efektif.

- Advertisement -

Pihak sekolah selanjutnya mengajukan permohonan bantuan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng. Selanjutnya, pihak sekolah mendapat bantuan berupa perlengkapan untuk membuat kelas darurat dengan memanfaatkan Gedung Serba Guna di Dusun Dasong Desa Pancasari.

Gedung tersebut di buat menjadi dua ruang kelas dibatasi sekat yang terbuat dari triplek. Sementara untuk dinding bangunan menggunakan plastik, untuk menghalangi angin masuk ke ruang kelas, walaupun masih ada celah-celah kecil untuk angin dingin masuk ke dalam ruang kelas.

Kepala SDN 4 Pancasari Kecamatan Sukasada Nyoman Dana menjelaskan, siswa yang memanfaatkan kelas darurat itu meripakan siswa kelas 1 dan 2, berjumlah 36 orang Sementara untuk siswa kelas 4 memanfaatkan ruang perpustakaan sebagai ruang kelas. Pemanfaatan ruang kelas darurat itu mulai Sabtu, 28 April 2018 lalu.

“Sejak sabtu kelas itu sudah dimanfaatkan. Jado menuju kelas dan saat jam istirahat, siswa iti diawasi oleh guru, karena harus melalui jalan raya,” jelasnya.

- Advertisement -

Nyoman Dana mengakui sudah melaporkan kejadian itu kepada Unit Pelaksana Pendidikan (UPP) Kecamatan Sukasada dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Buleleng. Tim dati Pemkab Buleleng pun sudah turun melakukan verifikasi.

“Disampaikan ada dua opsi untuk mengatasi ini karena sudah berlangsung setiap tahun. Yang pertama harus diurug meninggikan penyengker, kemudian ada opsi relokasi, tapi ini katanya berat dan membutuhkan abggaran yang besar,” Jelasnya.

Wakil Ketua Komite SDN 4 Pancasari Made Karta Budiasa menjelaskan, fenomena air danau Buyan meluap selalu terjadi ketika musim penghujan tiba. Dampaknya, beberapa ruang kelas di SDN 4 Pancasari juga menjadi bangunan yang terendam. Ia pun meminta agar Instansi Terkait di Pemkab Buleleng bisa segera mengambil langkah, agar kondisi ini tidak terus terjadi.

“Fenomena ini kalau dibiarkan terus, selalu terjadi seperti ini. Saya berharap agar Pemerintah terkait, biar bisa memikirkan bagiamana caranya untuk menanggulangi sekolah ini. Agar tidak terendam setiap air Danau Buyan meluap. Kami harap bisa terealisasi segera,” Harapnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Buleleng Wayan Indrawan mengaku akan mengawal program dari Pemerintah Daerah untuk mengatasi persoalan ruang kelas SDN 4 Pancasari yang terbenam air Danau Buyan. Menurutnya, fenomena alam meluapnya air danau buyan tidak hanya mengakibatkan terendamnya beberapa ruang kelas, namun juga megakibatkan bangunan rumah milik warga termasuk lahan pertanian milik warga terkena dampak.

Khusus untuk masalah di SDN 4 Pancasari, Pria yang akrab disapa Kejes ini melihat bahwa salah satu solusi yang paling tepat yakni merelokasi gedung sekolah. Ia mengaku sudah menyampaikan solusi tersebut kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Buleleng.

“Opsi yang paling tepat, biar tidak terulang setiap tahun, mungkin dipindahkan dengan membangun gedung baru. Namun memerlukan kajian yang mendalam, terutama persoalan ketersediaan lahan dan anggaran. Dan kami akan mengawal ini,” tegasnya. |RM|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts