Menristekdikti Jamin SBMPTN Tanpa Kecurangan

Singaraja, koranbuleleng.com | Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir memastikan jika proses SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) tahun 2018 akan lebih baik dari sebelumnya. Khususnya dari praktik-praktik kecurangan seperti penjokian yang selama ini selalu terjadi dalam proses seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tersebut.

Mohamad Nasir mengaku telah menyiapkan berbagai langkah untuk mengantisipasi kecurangan yang mungkin terjadi pada SBMPTN. Salah satunya adalah dengan menyiapkan sanksi tegas kepada oknum-oknum yang kedapatan melakukan kecurangan.

- Advertisement -

“Saya tidak mau SBMPTN tahun ini ada masalah (kecurangan). Kami akan terus melakukan monitoring pelaksanaannya. Saya akan langsung keluarkan dari kampus bagi para pelaku kecurangan, baik itu peserta maupun panitia pelaksana,” ujarnya saat melakukan Konferensi Pers di Undiksha Singaraja serangkaian dengan monitoring pelaksanaan ujian tulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018 hari pertama di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja, Selasa 8 April 2018.  Menristekdikti didampingi Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra dan Rektor Undiksha dalam melakukan monitoring.

Kabupaten Buleleng dipilih sebagai tempat dimulainya ujian tulis SBMPTN 2018. Dimulainya ujian ini ditandai dengan penyerahan secara simbolis Naskah Soal Ujian (NSU) dari Menristekdikti kepada Ketua Panitia Pusat Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa baru Perguruan Tinggi Negeri Prof. Dr. Ravik Karsidi,MS  di Undiksha Singaraja.

Calon mahasiswa baru perguruan tinggi negeri pada hari Selasa 8 mei 2018 menjalankan ujian tulis SBMPTN 2018 secara serentak di seluruh Indonesia.

Ujian SBMPTN 2018 diikuti sebanyak 860.001 peserta. Ujian tertulis SBMPTN 2018 dibedakan menjadi dua yaitu Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC) dengan 833.820 peserta dan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dengan 26.181 peserta.

- Advertisement -

Calon mahasiswa baru yang menjalani ujian dibagi menjadi tiga kelompok yakni Ujian Sains dan Teknologi (Saintek), Kelompok ujian Sosial dan Humaniora (Soshum), dan Kelompok ujian campur. Untuk peserta ujian yang menyandang disabilitas akan mendapat perhatian khusus dan pendampingan dari pengawas khusus. Ada sebanyak 365 peserta penyandang disibalitas yang mengikuti ujian SBMPTN 2018.

Sementara itu, Wakil Bupati Buleleng dr. I Nyoman Sutjidra,Sp.OG mengatakan kedatangan Menristekdikti ini merupakan kebanggaan bagi Kabupaten Buleleng khususnya Undiksha Singaraja. Ia memberikan semangat untuk para peserta ujian agar menjalankan ujian dengan baik. Wabup Sutjidra menambahkan, momentum ini sangat penting bagi Undiksha untuk menjadi lebih baik lagi.

“Ini merupakan momen yang sangat langka Menteri bisa datang kesini. Kita berharap Undiksha bisa berkembang lebih baik lagi dari tahun ke tahun,” harapnya.|NP/R|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts