Buleleng Kaltara Siap Bangun Kerjasama

Kaltara, koranbuleleng.com|  Kota Tarakan, salah satu kota yang dimiliki Provinsi Kalimantan Utara. Jika membandingkan suasana Tarakan dengan Buleleng khususnya Kota Singaraja, mungkin tidak jauh berbeda. Suasananya cukup ramai, dengan penduduk sekitar yang ramah. Namun, dari sisi perekonomian Kota Tarakan ini lebih unggul.

Situs resmi Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara, Kota Tarakan yang juga dikenal sebagai Bumi Paguntaka, berada pada sebuah pulau kecil namun disebutkan menjadi kota terkaya ke-17 di Indonesia. Dalam program Orientasi kehusaman yang digelar Bagian Humas dan Protokol Setda Kabupaten Buleleng 16 – 20 Mei 2018, sejumlah awak media berkesempatan untuk mengikuti program ini. Tujuannya, tiada lain melihat potensi dan tata cara pengelolaan daerah dari provinsi yang terletak di ujung utara Indonesia.

- Advertisement -

Kota Tarakan dikenal dengan semboyan Kota BAIS yang merupakan singkatan dari Bersih, Aman, Indah, dan Sejahtera. Kota Tarakan juga salah satu kota yang maju dan berstatus kota madya dari beberapa daerah yang ada di Kalimantan Utara seperti, Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, dan Kabupaten Tana Tidung. Kota Tarakan memiliki beberapa keistimewaan dari kota atau  kabupaten lainnya.

Jika melihat pada sisi pembangunan, Kota Tarakan membuktikan diri dengan pembangunan kota yang sudah baik. Terlihat dari banyaknya gedung-gedung tinggi yang dibangun, termasuk juga keberadaan hotel-hotel yang beranekaragam bentuk dan harganya. Mulai dari bintang satu sampai bintang lima.

Jika membandingkan pada sisi perekonomian Buleleng, jelas Kota Tarakan sangat berkembang, karena tingkat hunian di hotel yang tersedia juga sangat tinggi. Termasuk sebuah Hotel tempat Rombongan dari Pemkab Buleleng pun terlihat tingkat huniannya tinggi. Tingkat hunian hotel juga stabil, tidak berpengaruh pada musim high season atau low season.

Kini, mari kita tinggalkan Kota Tarakan, karena sesungguhnya kegiatan Orientasi kehumasan Pemkab Buleleng ingin mengetahui potensi Provinsi Kalimantan Utara secara keseluruhan.

- Advertisement -

Dari Kota Tarakan untuk menuju pusat pemerintahan Provinsi Kaltara, harus melalui jalur perairan. Rombongan yang dipimpin langsung Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra menggunakan transportasi speed boat melalui pelabuhan Tenkayu Tarakan.

Perjalanan yang ditempuh untuk menuju Pusat Pemerintahan Kaltara lumayan panjang. Dengan kecepatan speed boat yang sangat kencang, waktu yang dibutuhkan mencapai 1 jam lebih. Namun perjalanan yang panjang itu terbayar dengan suguhan pemandangan sepanjang menyusuri Sungai Kayan yang merupakan sungai terpanjang di Pulau Kalimantan.

Pada bagian sisi kiri dan kanan sungai, nampak pemandangan hutan bakau dan juga hutan nipa. Terihat juga salah satu mata pencaharian masyarakat setempat dibidang perikanan melalui deretan tambak.

Maklum saja, hasil perikanan dan kelautan masyarakat merupakan salah satu sumber daya atau potensi besar dan menjanjikan milik Provinsi Kaltara. Dari data yang diperoleh, luas lahan Budidaya Tambak di Kalimantan Utara mencapai 195.000 hektar.

Untuk hasil produksi ikan bandeng  melalui hasil tambak mencapai 40.000 ton pertahun. Sementara hasil produksi ikan tangkapan laut mencapai 4.000 ton pertahun. Sementara hasil perikanan lainnya yang menjadi potensi Kaltara adalah produksi udang windu yang mencapai 10.000 ton pertahun.

Terlebih lagi produksi ikan bandeng dan udang windu sudah di ekspor hingga ke Negara Jepang. Jadi pantas saja bahwa sepanjang sisi sungai Kaltara, terlihat banyak tambak milik masyarakat.

Setelah tiba di kantor Gubernur Kaltara, Rombongan dari Pemkab Buleleng diterima langsung Wakil Gubernur Kaltara H. Udin Hianggio, B.Sc. pertemuan dibuka dengan penjelasan tentang sejumlah potensi besar yang ada di Kaltara.

Menurut Udin Hianggio, secara kasat mata, Kaltara memang memiliki potensi besar. Namun menurutnya, potensi itu bisa dikelola dengan baik, karena sebagian besar masih tersembunyi dan perlu dibuatkan perencanaan untuk pemanfaatannya.

Pun demikian, Kaltara didukung dengan Sumber Daya Alam yang luar biasa. Apalagi sebagai Provinsi termua di Indonesia, Kaltara sudah beberapa kali mendapat kunjungan dari Daerah lain.

Namun dibalik melimpahnya potensi yang ada, Kalimantan Utara nyatanya memiliki permasalahan yang sangat serius. Memiliki panjang perbatasan hingga seribu kilometer lebih, Kaltara harus menghadapi jaringan mafia internasional masalah narkoba.

Disisi lain, ternyata antara Kabupaten Buleleng dengan Provinsi Kalimantan Utara memiliki sebuah kesamaan, yakni kesamaan program untuk mengembangkan potensi pertanian. Hal itu karena lahan di Kaltara sangat banyak yang didukung dengan air yang sangat melimpah. Dengan potensi air tersebut, Kaltara banyak mengembangkan pertanian dan peternakan. Buleleng juga saat ini fokus dalam pengembangan bidang pertanian untuk menopang daripada Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) masing-masing.

Nah yang paling menarik dari pernyataan Wagub Udin Hianggio adakah, Kaltara perlu belajar untuk mengembangkan potensi Daya Tarik Wisata (DTW). Kalimantan Utara sendiri mengandalkan empat jenis wisata yakni wisata alam, agro wisata wisata budaya, dan wisata sejarah. Namun hingga kini, potensi tersebut belum bisa dikelola dengan maksimal.

“Kalau melihat dari video tadi (selayang pandang Buleleng, red) sepertinya kita perlu banyak belajar dengan Kabupaten Buleleng. Jadi istilahnya ini take and give. Kita harus menjalin kerjasama kedepan,” Ujarnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Buleleng Nyoman Sutjidra mengatakan, kerjasama dalam bidang pertanian, peternakan termasuk pengembangan wisata ini akan menjadi bahan pembahasan yang serius.

Menurutnya, Pemprov Kaltara juga akan mengundang Pemkab Buleleng untuk bekerjasama dalam bidang transmigrasi. Transmigran dari Buleleng yang memang ahli dalam bidang pertanian diundang untuk bisa membangun pertanian khususnya di Kabupaten Bulungan, Kaltara.

Kerjasama juga dilakukan dalam bentuk pembibitan cengkeh dan pembibitan sapi. Selain cengkeh juga akan ditanam jambu. Khusus untuk peternakan akan dilakukan pembibitan sapi. Hal tersebut dikarenakan populasi sapi di Kaltara sangat rendah namun permintaan daging sapi sangat tinggi. Dua komoditas ini yang dibutuhkan oleh Provinsi Kaltara.

“Mungkin nanti dari Pemprov Kaltara akan melakukan kunjungan ke Buleleng. Dari kunjungan tersebut bisa dipetakan potensi-potensi apa yang bisa dikerjasamakan karena kita memiliki topografi yang sama,” imbuhnya.

Sebenarnya, jika berbicara tentang akses untuk menuju Pusat Pemerintahan Provinsi Kalimantan Utara, sebenarnya bisa ditempuh melalui jalur udara. Karena memang selain ada Bandara di Kota Tarakan, satu bandara lagi terdapat di Kabupaten Bulungan yakni Bandara Tanjung Harapan.

Namun, Bandara yang terletak di Kota Tanjung Selor, Kalimantan Utara ini merupakan Bandar udara kelas III yang memiliki ukuran landasan pacu 1.400 x 30 meter. Sehingga hanya bisa dimanfaatkan untuk pesawat kecil.

Pemerintah Provinsi Kaltara mengaku sudah mengajukan permohonan bantuan ke Pemerintah Pusat untuk pengembangan Bandara tersebut. Rencananya kedepan, Landasan pacu yang kini hanya sepanjang 1.400 meter itu akan diperpanjang hingga 1.600 meter. Targetnya, untuk bisa menjadi bandara yang bisa untuk mendaratkan pesawat besar sperti boing, panjang landasan pacu akan diperpanjang hingga 2.600 meter.

“Sebenarnya kalau bicara masalah, mungkin masalahnya sama seperti di semua daerah. Klasik sekali yaitu soal pembebasan lahan. Ketika akan dikerjakan (pembebasan lahan, red) masyarakat banyak yang menghambat karena mengakui itu lahannya. Padahal bukti kepemilikannya juga tidak ada,” Ujar Wagub Udin Hianggio. |Rika Mahardika|

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts