Elpiji Langka, Disdagprin Gelar Operasi Pasar

Singaraja, koranbuleleng.com | Lima desa di Buleleng disasar sebagai lokasi operasi pasar elpiji 3 kilogram. Peredaran tabung elpiji bersubsidi itu sempat langka akibat tingginya permintaan di pasaran sejak hari raya Galungan dan Kuningan. Desa yang disasar sebagai lokasi operasi pasar yakni Desa Banyupoh, Desa Busungbiu, Desa Tegalinngah, Desa Panji, dan Desa Sambangan.

Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian (Disdagprin) Buleleng Ketut Suparto mengatakan, bertepatan dengan hari raya Galungan dan kuningan serta bulan Ramadhan, permintaan elpiji meningkattajam hingga berdampak pada kelangkaan.

- Advertisement -

Karena itulah, setelah berkoordinasi dengan pihak pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) dan Pertamina, Disdagprin memutuskan menggelar operasi pasar.

Kouta elpiji tiga kilogram di Buleleng sebanyak 75 metrix ton atau setara dengan 25 ribu tabung. Kuota itu dipasok ke 10 agen yang sudah mendapatkan izin.

Selain itu, Pertamina menyiapkan cadangan pasokan elpiji untuk hari-hari tertentu, sehingga kouta sejumlah itu mampu memenuhi kebutuhan dan tidak terjadi kelangkaan.

“Hanya saja karena banyak muncul permintaan untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dadakan di bulan puasa ini dan masih ada pengguna elpiji subsidi ini dari warga yang sudah mampu, kouta itu terserap habis dan ini terjadi di kota, sehingga ke desa pasokannya kurang,” kata Suparto.

- Advertisement -

Operasi pasar ini dilakukan untuk menstabilkan kembali peredaran tabung elpiji di tingkat pangkalan dan pedagang pengecer.

Operasi pasar juga dilakukan agar tidak terjadi harga yang melebihi harga pasar yang sudah ditetapkan oleh pemerintah.

Sesuai mekenisme, operasi pasar tabung elpiji bersubsidi dijatah ketat. Setiap konsumen hanya dijatah membeli satu tabung elpiji dengan harga Rp 14.500 per tabung.

Untuk mencegah penimbunan, setiap konsumen diwajibkan menyerahkan foto kopi KTP agar bisa ikut operasi pasar kali ini.

“Pelaksanaanya ketat agar tepat sasaran dan peredaran tabung di konsumen kembali stabil,” katanya.

Sebelumnya sempat terjadi kelangkaan elpiji di Buleleng. Ini terjadi karena SPBE yang melakukan pengisian tabung elpiji tidak beroperasi karena libur hari raya Galungan. Situasi ini mengakibatkan stok di pangkalan dan pedagang pengecer kosong, hingga warga kesulitan mendapatkan tabung elpiji tiga kilogram disisi lain permintaan juga cukup tinggi. |NP|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts