Revitalisasi Pasar Banyuasri Sepakat Dilanjutkan

Singaraja, koranbuleleng.com| Rencana Revitalisasi Pasar Banyuasri di Kelurahan Banyuasri Kecamatan Buleleng akan dibangun tahun 2019 mendatang, antara DPRD Buleleng dengan Pemkab Buleleng pun telah sepakat untuk melanjutkan program tersebut. Soal pendanaan, Eksekutif dan Legislatif akan mempertajam sumber dana yang akan digunakan.

Pemkab Buleleng dipimpin Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra mempresentasikan Detail Engineering Design (DED) Pasar Banyuasri kepada DPRD Buleleng di ruang Gabungan Komisi Selasa, 4 September 2018.

- Advertisement -

Kegiatan itu juga dihadiri oleh konsultan perencana yakni PT. Gaharu Sempana. Sementara DPRD Buleleng dipimpin langsung Ketua Dewan Gede Supriatna didampingi beberapa orang anggota saja.

Dalam kesempatan itu, Sutjidra mempresentasikan rencana pembangunan Pasar Banyuasri. Dijelaskan bahwa pengembangan Pasar Banyuasri dilakukan untuk menjadikan Pasar tradisional yang bernuansa modern dan sebagai salah satu objek city tour di Kawasan Perkotaan Singaraja dengan wisata kuliner.

Dengan adanya perubahan status menjadi Pasar Induk Regional, harus diikuti dengan penyiapan Sumber daya Manusia (SDM) atau menejemen pengelolaan Pasar yang berkualitas.

Saat ini tercatat ada 1.399 pedagang yang kini beraktifitas di Pasar Banyuasri, baik itu pemilik toko, kios, los, pelataran, pedagang pasar tumpah, pedagang musiman di dalam pasar, hingga pedagang musiman bongkar muat.

- Advertisement -

Berdasar hal itu, Revitalisasi pun akan dilakukan dengan konsep semi-modern. Khusus bangunan utama, akan dibuat seperti plaza dengan ketinggian tiga lantai. Sementara pedagang pasar tumpah juga akan tetap diakomodir di lokasi yang telah ditentukan. Sehingga pasar tumpah tak lagi memanfaatkan badan terminal.

“Nantinya pasar akan menyerap seluruh Pedagang, termasuk pedagang pasar tumpah di Banyuasri. Pasar tumpah tidak ada lagi. Kemudian parkirnya selain dibawah, kita design di lantai 3,” ujar Sutjidra.

Dalam DED itu, juga disampaikan bahwa ada tiga skema pembiayaan untuk mewujudkan program tersebut. Skema pertama yakni dengan menyelesaikan Struktur Bangunan Utama dan Ruko dengan status tidak berfungsi yang membutuhkan perkiraan harga mencapai Rp66,8 miliar lebih.

Sementara skema kedua dengan membangun ruko hingga berfungsi dengan perkiraan biaya mencapai Rp44,2 miliar. Sementara skema ketiga dengan menuntaskan pembangunan baik Bangunan Utama dan Ruko dengan status berfungsi membutuhkan biaya hingga Rp93,2 miliar lebih.

Mengingat terbatasnya anggaran Pemkab Buleleng, Revitalisasi Pasar ini pun akan dibangun secara bertahap. Melalui APBD Induk Kabupaten Buleleng tahun 2019 mendatang, sudah disiapkan dana sebesar Rp50 miliar. Sutjidra menegaskan bahwa reitalisasi ini akan menjadi program prioritas, tanpa harus mengganggu pos anggaran pada program lain.

“Ini pembangunannya bertahap mungkin dalam tiga tahun anggaran. Tapi kita usahakan dua tahun saja. Tadi bersama DPRD sudah sepakat. Kita telusuri dulu anggarannya, tanpa harus mengganggu pos anggaran untuk pembiayaan program lain,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Buleleng Gede Supriatna mengingatkan agar Pemkab melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian gencar melakukan sosialisasi kepada pedagang. Menurutnya, sosialisasi harus dilakukan secara detail, sehingga nantinya tidak menimbulkan persoalan.

“Harus sosialisasi yg bagus kepada masyarakat, bila perlu berkali-kali hingga pedagang mengerti dan memahami tujuan baik ini. Yang paling rawan itu biasanya soal ukuran kios, termasuk fasilitas pasar yang lain. Kalau pedagang bisa menerima, tentu kamu akan menerima juga.  Pokoknya disosialisasikan secara detail,” Pintanya.

Selain sosialisasi, yang menjadi kekhawatirannya adalah ketika Revitalisasi ini mulai dilaksanakan. Supriatna meminta Pemkab untuk memikirkan lokasi yang akan dimanfaatkan untuk merelokasi para pedagang di pasar Banyuasri. Yang terpenting kata Dia, relokasi ini tidak menimbulkan persoalan diantara pedagang Pasar Banyuasri dengan Pedagang Pasar Tumpah.

Karena, Disdagperin berencana akan menyiapkan lokasi relokasi untuk berdagang sementara di seputaran jalan Pantai Lingga dan Jalan Samudra di kelurahan Banyuasri.

“Relokasi sementara untuk pedagang juga harus diperhatikan. Kalau ada lahan lain yang lebih luas juga bisa dpertimbangkan. Yang penting, keinginan pedagang mau dtempatkan dimana sementara harus didengar sebagai pertimbangan,” tegasnya. |RM|

 

 

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts