Barongsai dan Barongket Latih Bareng Untuk Kolaborasi

Singaraja, koranbuleleng.com| Perayaan Tahun Baru Imlek tahun 2019 di Kabupaten Buleleng akan dirayakan di Gedung Kesenian Gde Manik SIngaraja, Rabu, 20 Februari 2019. Kegiatan itu akan dimeriahkan pementasan kesenian Bali dan juga kesenian Tiongkok.

Salah satu kesenian yang akan dipentaskan adalah kolaborasi Kesenian Barong Ket dengan Barong Sai. Kedua kesenian berbeda kebudayaan ini nantinya akan tampil secara bersamaan. Sementara untuk memantapkan penampilannya, para penari terlihat melakukan latihan bersama di wantilan Sasana Budaya Singaraja. Proses persiapan ini telah berlangsung sejak 12 Februari 2019 lalu.

- Advertisement -

Salah seorang penari Barong Ket I Made Tegeh Okta Maheri menjelaskan, walaupun akan tampil secara bersamaan, namun dalam pementasan, baik Baroong Ket ataupun Barong Sai akan tetap menampilkan pakem gerakan aslinya. Hanya saja, gerakan itu nantinya akan digabung, sehingga bisa tampil terkait dengan juga saling terhubung diantara keduanya.

Yang cukup menyulitkan pada latihan awal kata Pria yang akrab disapa Dek Geh ini, adalah menyatukan gerakan dengan music pengiring. Pasalnya, tarian Barong Ket akan tetap tampil dengan iringan Gong Kebyar, sementara Barong Sai tampil dengan iringan gamelan perkusi.

“Bagaimana dalam satu garapan kilaborsi itu bisa saling terkait, terhubung dan saling mengisi satu sama lain. Sehingga dalam kemasannya baik musik maupun tari tidak hanya terkesan tempelan, atau menyendiri mskipun dalam satu garapan,” jelasnya.

Dek Geh menuturkan, pertunjukkan kolaborasi ini nantinya akan melakonkan sebuah cerita yang mengadopsi kisah Raja Jaya Pangus yang merupakan Penguasa Kerajaan Panarajon, Bukit Penulisan, Kintamani. Kisah ini mencerita Raja Jaya Pangus yang mempersunting Kang Ching Wie Putri seorang saudagar dari Tiongkok sekitar tahun 1181 masehi.

- Advertisement -

Cerita itupun nantinya akan dituangkan kedalam kesebuah garapan kolaborasi. Sehingga dalam pementasan nantinya, tidak hanya menyajikan Taro Barong Ket dengan Barong Sai saja, namun juga di tengah pementasan akan menampilkan Tari Terunajaya, tarian Tiongkok, termasuk Barong Landung.

“Memang akulturasi kita sudah ada sejak jaman dahulu. Dan makanya melalui garapan kolaborasi ini, semoga kerukunan akan selalu terjaga,” Tuturnya.

Disisi lain, digelarnya pertunjukan kolaborasi dua budaya ini atas kerjasama antara Pemkab Buleleng dengan Konjen Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang di dukung oleh Perhimpunan Tempat Ibadat Tri Darma (TITD) Singaraja. Upaya ini sebagai salah satu langkah untuk mempromosikan kebudayaan dan pariwisata Buleleng terhadap masyarakat RRT dan sekaligus untuk merayakan Tahun Baru Imlek tahun 2019.

Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menjelaskan, selama ini volume kunjungan wisatawan asal RRT sangat menjanjikan. Sehingga Buleleng pun harus mengambil kesempatan untuk mampu meningkatkan jumlah wisatawan. Apalagi, nantinya dengan pembangunan Jalan Baru Batas Kota SIngaraja-Mengwitani akan mempermudah aksesibilitas wisatawan untuk datang ke Buleleng.

“Wisatawan asal Cina ini kuat terhadap isu yang berkembang seperti sekarang ini, ini yang harus kita jaga. Apalagi wisatawan Cina memang menjadi sumber wisman terbesar bagi Bali” Jelasnya.

Untuk diketahui, tujuan pertunjukan kolaborasi ini adalah untuk mengenalkan kesenian pada masyarakat Indonesia khususnya kesenian kebudayaan Buleleng dengan kebudayaan Tiongkok. Bahwa Buleleng dan Tiongkok memiliki beragam kearifan lokal. Pementasan ini juga merupakan sarana untuk memupuk persahabatan antar masyarakat Buleleng dan masyarakat Tiongkok, sekaligus promosi pariwisata Buleleng terhadap masayarakat RRT dan meningkatkan pemahaman sejarah budaya antara Tiongkok dan Indonesia khususnya Buleleng. |RM|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts