183 THL Belum Tercover KIS

Singaraja, koranbuleleng.com| Sebanyak 183 Tenaga Harian Lepas (THL) pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng belum tercover Jaminan Kesehatan Nasional JKN KIS. 

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng sebenarnya memiliki Tenaga Harian Lepas (THL) sebanyak 293 orang. Hanya saja, hingga Bulan April 2019, jumlah THL yang baru tercover JKN KIS berjumlah 110 orang.

- Advertisement -

Pembagian Kartu Indonesia Sehat (KIS) berlangsung di Puri Seni Sasana Budaya Singaraja oleh Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana, yang juga dirangkaian dengan kegiatan Dharma Shanti Nyepi Tahun Caka 1941 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Buleleng

Sementara itu sisanya yakni sebanyak 183 orang belum tercover JKN KIS. Padahal, Pemerintah Pusat mengharuskan seluruh masyarakat sudah harus tercover Jaminan Kesehatan Nasional di tahun 2019 sesuai dengan program Universal Health Coverage (UHC). 

“Sisanya sudah diusulkan pada Bulan Maret 2019, mudah-mudahan Bulan April ini sudah terealisasi,” Jelas Kepala Dinas Lingkungan Hidup Buleleng Putu Ariadi Pribadi.

Menurutnya, seluruh Tenaga Harian Lepas DLH Buleleng memang direncanakan akan tercover dalam JKN KIS yang dibiayai melalui APBD Buleleng dengan system Penerim Bantuan Iuran (PBI). 

- Advertisement -

“Pekerjaan para THL ini memiliki resiko yang rentan dengan kesehatan karena bersentuhan dengan sampah. Makanya komitmen Bapak Bupati sesuai pertemuan Bulan Desember lalu, semua THL harus memiliki KIS,” Imbuh Ariadi Pribadi.

Sementara itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menjelaskan, pemberian jaminan kesehatan dengan pembiayaan melalui APBD Buleleng kepada para THL merupakan salah satu komitmen Pemkab Buleleng kepada para petugas kebersihan. 

Pasalnya, dengan adanya jaminan kesehatan ini, Petugas Kebersihan yang ada di Buleleng akan memiliki komitmen yang tinggi untuk menjaga Buleleng tetap bersih. Terlebih Lagi Pemkab Buleleng memiliki target untuk meningkatkan kebersihan, dengan berbagai upaya yang telah dan akan dilakukan.

“Peraturan Bupati sudah jalan namun belum maksimal. Sekarang sedang disosialisasikan untuk dipahami, yang terpenting kalau ada sampah ya dipungut saja dulu,” Jelasnya.

Upaya peningkatan kebersihan kini tidak hanya dipusatkan di Kota, melainkan memulainya dari Hulu yakni dari masing-masing Desa. Sejumlah upaya pun telah dilakukan untuk memberdayakan Desa agar teribat, salah satunya dengan pemberian mobil sampah.

“Kenapa kita tidak memanfaatkan anggarannya untuk memberishkan desanya, tekanan terhadap Kota juga berkurang. Nah Astungkara Desa sudah mulai berubah. Anggarannya pada APBDesnya juga dialokasikan untuk kebersihan dan penanganan sampah,” ucap Agus Suradnyana. |RM|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts