Pendistribusian Logistik Pemilu Kacau

Singaraja, koranbuleleng.com| Pendistribusian logistik Pemilu 2019 di Kabupaten Buleleng sangat lambat. Hingga Selasa malam pukul 21.00 wita, 16 April 2019, Petugas di Gudang KPU Buleleng masih sibuk melakukan mengemas kebutuhan logistik dan mengirimkan ke beberapa kecamatan.

Selain proses pendistribusian yang molor, terjadi beberapa permasalahan lain, mulai dari kekurangan kelengkapan hingga tertukarnya logistik.

- Advertisement -

Informasi yang berhasil dihimpun, Panitia Penagwas Kecamatan menemukan berbagai permasalahan terjadi saat proses pendistribusian. Seperti PAnwascam Kubutambahanmenemukan bahwa di Desa Bila, terjadi kekurangan kelengkapan berupa tiang penyanggah bilik suara sebanyak 54 buah di 9 TPS. 

Di Desa Depaha, terjadi kesalahan pengiriman. Dua buah kelengkapan logistik untuk Pemilihan Presiden yang semestinya untuk Desa Kubutambahan justru terkirim ke Desa Depaha.  

Sementara di Desa Mengening Kecamatan Kubutambahan, masih kekurangan kelengkapan pemungutan dan penghitungan suara berupa tiang penyanggah bilik sebanyak 30 buah untuk 5 TPS.

Disisi lain, proses pendistribusian kelengkapan logistik dari Gudang KPU Buleleng di Desa Pemaron Kecamatan Buleleng memang molor. Kondisi ini terjadi karena KPU Kabupaten Buleleng kekurangan tenaga untuk pengemasan kelengkapan logistik. Kondisi itupun mendapat perhatian dari Bawaslu Provinsi Bali.

- Advertisement -

Ketua Bawaslu Bali Ketut Ariyani bahkan harus datang langsung ke Gudang KPU untuk memantau proses pengemasan hingga pendistribusian pada Selasa, 16 April 2019. Dari data yang ia dapatkan hingga pukul 13.00 wita, masih ada 4.120 kotak suara yang belum terdistribusi. Ribuan kotak suara itu tersebar di 824 TPS yang tersebar di tiga kecamatan. 

“Sejak pagi tadi, baru terdistribusi 4 TPS yang ada di Kecamatan Kubutambahan saja. Dari laporan yang kami terima, lambannya proses pendistribusian disebabkan atas minimnya jumlah pekerja yang tak sebanding dengan volume kerja,” ujarnya.

Selain keterbatasan tenaga, jumlah armada pengangkut logistik yang disediakan masih terbatas. Dalam pendistribusian logistik ini, KPU Buleleng hanya menggunakan 15 unit armada. Padahal, satu unit truk hanya mampu mengangkut 120 buah kotak suara.

Jika tidak ditambah armada, maka asumsinya setiap truk harus bisa mengangkut dua hingga tiga kali pengiriman logistik. Tentu saja, mepetnya waktu pendistribusian disertai jarak tempuh yang jauh dikhawatirkan pendistribusian tidak bisa dituntaskan hari ini. Ariyani juga mengingatkan KPU Buleleng, jika batas waktu dalam pendistribusian logistik ini hingga pukul 00.00 Wita. 

“Harapan kami semua kelengkapan logistik tuntas hari ini. jangan sampai lewat,” tegasnya.

Sementara itu Divisi Teknis dan Penyelenggara KPU Bali, Luh Putu Sri Widyastini tak menampik jika keterlambatan pendistribusian ini disebabkan oleh minimnya jumlah pekerja. Terlebih, Buleleng memiliki jumlah pemilih terbesar di Bali mencapai 582.437 DPT yang tersebar di 2.146 TPS. Pun demikian, pihaknya pun optimis jika proses pendistribusian logistik bisa dituntaskan tepat waktu. 

“Hal yang mencolok memang pekerja mesti harus ditambah. Dengan kondisi gudang yang ukurannya seperti ini. memang kalau menambah tenaga dari awal kan perhitungannya soal anggaran juga,” singkatnya. |RM|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts