Koster Yakinkan Warga Bali Tak Khawatir Punya Empat Anak

Singaraja, koranbuleleng.com| Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan jika untuk saat ini, tidak ada alasan bagi masyarakat Bali untuk khawatir memiliki empat orang anak atau yang selama ini disosialisasikan dengan istilah KB Krama Bali. Pasalnya, Negara dan Daerah ikut berperan dalam hal kesejahteraan masyarakat.

Pemerintah sudah memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak serta beasiswa bagi mereka yang melanjutkan ke perguruan tinggi, pelayanan kesehatan hingga pembangunan infrastruktur untuk kebutuhan yang lebih besar.

- Advertisement -

Hal itu ditegaskannya saat membuka kegiatan Hari keluarga Nasional (Harganas) tahun 2019 Provinsi Bali yang dipusatkan di halaman bekas Pelabuhan Buleleng Jumat, 28 Juni 2019.

Menurutnya, pertumbuhan masyarakat saat ini stagnan seiring dengan suksesnya Kampanye KB Nasional yakni 2 (dua) anak cukup atau 2 (dua) anak lebih baik yang selama bertahun-tahun telah dijalankan.

Koster menyebut jika keberhasilan Kampanye KB Nasional itu membawa dampak yang kurang baik bagi kearifan lokal Bali. Pasalnya kini, penggunaan nama khas Bali yakni Nyoman atau Komang dan Ketut keberadaannya semakin langka.

Sehingga, Ia kemudian menerbitkan sebuah Instruksi Gubernur (Ingub) Bali no 1545 Tahun 2019 tentang Sosialisasi Program Keluarga Berencana (KB) Krama Bali. Dengan tujuan untuk melestarikan keturunan masyarakat Bali yang identik dengan empat anak dalam satu keluarga yang ditegaskan melalui penggunaan nama khas Bali, yakni,  Wayan atau Gede atau Putu, Kadek atau Made, Nyoman atau Komang dan Ketut. 

- Advertisement -

“Nyoman dan Ketut itu sudah hamper punah. Makanya harus dihentikan itu KB dua anak dengan pasektomi atau alat kontrasepsi yang membatasi kelahiran,” tegasnya.

Koster menegaskan jika saat ini, Negara melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota melalui Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), sudah ikut mengambil peran dalam hal kesejahteraan masyarakat. Baik itu dari bidang Pendidikan, Kesehatan, Infrastruktur, Perumahan, Pangan dan sejumlah program lainnya.

“Sekarang sudah tidak ada alasan untuk khawatir untuk punya anak lebih dari dua, jaman dulu orang bisa punya anak lebih dari dua orang sampai dengan enam. Ngga ada yang perlu dikhawatirkan, tingkat kesejahteraan masyarakat kan sudah naik,” tegas Ketua DPD PDI Perjuangan Bali ini.

Sementara itu, menyikapi penyampaian Gubernur Bali itu, Deputi Keluarga Berencana Kesehatan Reproduksi BKKBN Dwi Listyawardani menganggap bahwa hal itu merupakan bagian dari keragaman yang ada di Indonesia. Menurutnya, ajakan yang disampaikan Orang Nomor Satu di Bali itu kepada masyarakat Bali memiliki empat anak tidak berbenturan dengan Program KB nasional Dua Anak Cukup.

“Sejak dulu, BKKBN dengan program KBnya untuk mengajak masyarakat. Kita menyampaikan pilihan yang ada, keputusan ada pada pilihan keluarganya masing-masing,” ucapnya.

Suastini Koster Ajak Masyakarat Gunakan Produk Lokal

Disisi lain, pelaksanaan Hari Keluarga Nasional ke-26 di pusatkan di kabupaten Buleleng. Dalam kesempatan itu, dibuka pameran hasil kerajinan dari masing-masing Kabupaten Buleleng yang berlokasi di Wantilan Eks Pelabuhan Buleleng.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali Nyonya Putri Suastini Koster bahkan sempat memberikan pengarahan kepada Ibu-Ibu PKK di pameran tersebut untuk meningkatkan kualitas dari hasil kerajinan lokal, sehingga bisa bersaing di pasaran.

Menurut Putri Suastini Koster, saat ini tingkat kesejahteraan pengrajin local mulai menurun. Ia mencontohkan dengan munculnya kain motif songket dengan tehnik bordir. Keberadaannya kini mengancam kelangsungan kesejahteraan dari pengrajin tenun dengan alat Cagcag (Alat Tenun Tradisional, red). Pemasaran kain tenun yang dihasilkan dengan alat tradisional pun semakin menurun, yang berimbas dengan menurunnya pendapatan pengrajin local. Sehingga tingkat kesejahteraan mereka pun menurun.

“Tugas kita bersama untuk menjaga dan melestarikan serta mengembangkan. Kita tidak bisa menghambat inovasi. Kta semua bertugas melestarikan dan saya menghimbau, yuk kita cintai produk dalam negeri pakai produksi daerah sendiri. Yuk pakai tenun yang dihasilkan oleh pengrajin tenun cagcag,” ajaknya. |RM|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts