Transaksi Bisnis Capai Rp 209 Juta

Singaraja, koranbuleleng.com | Twin Lake Festival (TLF) resmi ditutup Sabtu 6 Juni 2019 di area Danau Buyan, Desa Pancasari, Sukasada.  

Dari sisi ekonomi, panitia mencatat peningkatan jumlah transaksi bisnis pada TLF tahun 2019 ini dibandingkan tahun lalu. Untuk tahun ini transaksi bisnis mencapai Rp209 Juta sedangkan tahun lalu hanya mencapai Rp. 140 Juta.

- Advertisement -

Kenaikan jumlah transaksi tersebut diungkapkan Ketua Panitia TLF 2019 yang juga Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Ir. Made Sumiarta dalam laporannya dihadapan masyarakat dan para undangan saat penutupan TLF 2019.

Mantan Kepala Bagian Umum Setda Buleleng ini menjelaskan jumlah transaksi yang meningkat tersebut berasal dari bursa kuliner dan juga beragam pameran yang ada.

“Selain itu, pasar pangan lokal dan bursa yang diikuti oleh Forum Petani Muda Bali turut membantu kenaikan jumlah transaksi ini. “ kata Sumiarta.

Sementara itu, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST dalam sambutannya yang dibacakan oleh Asisten bidang Ekonomi, Pembangunan, Kesejahteraan Rakyat dan Layanan Pengadaan Setda Buleleng, Ni Made Rousmini, S.Sos mengungkapkan semua upaya mesti berjalan beriringan.

- Advertisement -

Sambil membenahi lingkungan, Pemkab Buleleng juga bersama masyarakat juga mengembangkan pertanian organic yang diintegrasikan dengan pariwisata berbasis masyarakat.

Pengembangan pariwisata juga dilakukan dengan menjadikan keasrian alam sebagai daya tarik wisata. “Oleh karena itu, kita harus tetap menjaga keseimbangan ekosistem khususnya di danau kembar Buyan dan Tamblingan ini karena dua danau ini kawasan suci serta kawasan resapan,” ungkapnya.

Hari Terakhir Diramaikan Trail Running dan Lomba Masak

Sebelum acara penutupan, digelar juga berbagai kegiatan seperti Trail Running, Restocking, dan lomba masak ikan nila.

Lomba masak dengan bahan baku ikan nila merupakan perubahan lomba tahun lalu dimana pada tahun lalu memakai bahan baku ikan patin.

Ikan Nila dipilih sbegaia  bahan baku olaha masakan agar menu lebih beragam serta dari sis pengembangan budidaya ikan nila ini bisa diektahui secar aluas oleh masyarakat. 

“Kami ingin agar olahan ikan semakin beragam. Oleh karena itu, setiap tahun kami ganti jenis ikannya sebagai bahan baku,” ujar Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Buleleng, Made Arnika.

Lomba memasak ikan nila ini diikuti oleh perwakilan masing-masing kecamatan. Peserta berusaha untuk menghasilkan olahan ikan nila terbaik.

Selain lomba memasak ikan nila, juga diadakan restocking atau penebaran benih ikan nila di Danau Buyan.

Kegiatan ini bertujuan untuk memulihkan kembali kondisi penyediaan ikan di Danau Buyan ini. Sebanyak 10 ribu benih ditebar bersama dengan Kelompok Nelayan Danau Buyan. Ekosistem di Danau Buyan juga diupayakan untuk diperbaiki dengan restocking ini.  

“Selain pada twin lake festival, kami juga mengajak kepada komunitas-komunitas untuk ikut menebar benih ikan,” tutup Arnika. |R|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts