Rumah Pemulung Ambruk Digoyang Gempa

Singaraja, koranbuleleng.com | Sebuah rumah milik seorang pemulung, Wayan Ritawan, 41, di Banjar Dinas Kelod, Desa Busungbiu ambruk terdampak getaran gempa berskala 6,0 skala richter, Selasa 16 Juli 2019.

Saat kejadian, rumahnya kosong, Anak-anaknya bersekolah, dan istrinya berada diluar rumah. Ritawan sudah mempunyai ketakutan bila rumahnya rusak akibat getaran gempa itu. Usai gempa itu, Ritawan beranjak pulang dari tempat kerjanya. Selain sebagai Pemulung, dia juga menjalani pekerjaan sebagai buruh lepas di sebuah toko bangunan.

- Advertisement -

Sesampai di rumahnya, penyangga dan atap rumahnya sudah ambruk. Dia bisa bernafas lega, karena tidak ada keluarganya menjadi korban.

Rumah yang ditempati Ritawan dan keluarga memang cukup memprihatinkan. Rumah itu berdinding batako, namun di setiap sudut bangunan tidak terkunci dengan beton untuk memperkuat bangunan agar lebih tahan terhadap guncangan.

Ritawan mengaku, umur rumahnya sudah dua puluh tahun lebih dan warisan dari orangtuanya. “Ini warisan orang tua, rumah kami memang tidak menggunakan beton karena ketidakmampuan kami untuk membangun dengan beton.” kata Ritawan menceritakan.

Saat ini, Ritawan dan keluarga terpaksa harus mengungsi ke rumah keluarganya di desa yang sama. Puing kerusakan belum dibersihkan. Dan kayu pada bagian plapon juga sudah kebanyakan rusak termakan rayap. Ritawan kini memang butuh bantuan agar bisa membangun rumahnya dengan lebih baik, dan layak untuk dihuni. Rumah tu harus dibangun lebih permanen lagi.

- Advertisement -

Tim dari PMI Kabupaten Buleleng sempat memberikan bantuan stimulan kepada keluarga Ritawan, untuk meringankan beban bencana. Namun, sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Buleleng juga sudah turun melakukan pendataan ke lokasi rumah Ritawan.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng Ida Bagus Suadnyana menjelaskan, setelah menerima laporan adanya rumah yang terdampak, pihaknya langsung menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi kejadian untuk membantu membersihkan puing-puing bangunan.

Dari hasil assessment yang dilakukan, untuk kerusakan rumah di Desa Busungbiu menimbulkan kerugian hingga Rp20 Juta, sedangkan di Desa Depaha Kecamatan Kubutambahan mengakibatkan kerugian Rp25 Juta.

“Jadi kita masih data dulu dan kita lihat bantuan apa yang perlu kita berikan. Karena minggu ini katanya bantuan terkait dengan bencana gempa yang pusatnya dilombok juga akan tiba,” ujarnya.

 “Kita himbau masyarakat tetap tenang,siap dan waspada, karena gempa tidak bisa kita prediksi kapan munculnya,” tegasnya.  

Selain kerusakan rumah di Busungbiu akibat dampak gempa, Kerusakan rumah juga terjadi di Desa Depaha Kecamatan Kubutambahan.

Rumah milik Gede Sutapa warga setempat beberapa bagian rusak akibat guncangan gempa yang dirasakan diseluruh Bali. Tembok berbahan batu bata miliknya roboh. Beruntung reruntuhan tembok itu tidak mengarah kearah dalam, sehingga barang-barang miliknya tidak mengalami kerusakan.|RM|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts