Eka Wakya Tampilkan Palawakya dan Legong Tombol

Singaraja, koranbuleleng.com| Sekaa Karawitan Eka Wakya Banjar Paketan Kelurahan Paket Agung, Kecamatan Buleleng akan tampil dalam pelaksanaan Buleleng Festival (Bulfest) tahun 2019. Dalam pementasannya nanti, diantaranya akan menampilkan Tari Palawakya dari Dangin Enjung, dan  Tari Legong Tombol dari Dauh Enjung.

Persiapan untuk pementasan tanggal 8 Agustus 2019 nanti di Puri Seni Sasana Budaya Singaraja itu telah dipersiapkan jauh-jauh hari, sejak dipilih oleh Dinas Kebudayaan (Disbud) Buleleng. Sekaa Karawitan atau Sanggar Seni yang akan ditampilkan dalam fotmat mebarung ini memang dipilih oleh Disbud.

- Advertisement -

Mereka yang terpilih adalah Sekaa atau Sanggar yang memiliki misi pelestarian kesenian Buleleng. Terlebih lagi, materi wajib yang dibawakan harus menampilkan kesenian dauh dan dangin enjung, termasuk menampilkan Tabuh dan tari Kreasi Baru hasil karya seniman Buleleng.

Nantinya, Eka Wakya akan mebarung dengan Sanggar Langen Kerthi Budaya Desa Lokapaksa Kecamatan Seririt. Ada empat materi yang akan ditampilkan oleh Sekaa Sebunan ini, mulai dari Tari Palawakya yang tercipta tahun 1925 dari Dangin Enjung tepatnya dari Desa Jagaraga Kecamatan Sawan, kemudian Tari Legong Tombol dari Desa Banyuatis Kecamatan Banjar.

Kemudian dua kesenian lain yang ditampilkan adalah Tabuh Kreasi Pangkadja Tatwa yang diciptakan Putu Tegeh Kertiyasa, serta Tari Kreasi berjudul Kama Jaya dengan Pencipta Tabuh Made Pasca Wirsutha dan Pencipta tari Nyoman Suariati.

Pembina Karawita Eka Wakya Banjar Paketan Made Pasca Wirsutha menjelaskan, salah satu yang cukup menyita waktu untuk mempersiapkan adalah Tari Legong Tombol. Karena selama ini, Sekaa yang Ia bina ini belum pernah mementaskan tarian tersebut. Sehingga, prosesnya dimulai dari latihan karawitan hingga latihan gerak tari.

- Advertisement -

“Jadi karena kami Sekaa Sebunan, jadi semua yang terlibat baik penabuh dan penari semuanya asli dari Banjar Paketan. Karea kami ingin menampilkan yang terbaik dan membangkitkan taksu Eka Wakya yang sudah ada sejak tahun 1928 silam hingga sekarang,” ujarnya.

Pria yang akrab disapa Kocok mengaku bangga dengan misi yang dibawa oleh Dinas Kebudayaan untuk mengbangkitkan kembali potensi kesenian Dauh dan Dangin Enjung. Namun sebenarnya kata Dia, pertunjukkan ini akan lebih berkesan jika seluruh materi yang ditampilkan baik tabuh dan tari merupakan hasil karya dari maestro Buleleng.

“Sebenarnya akan lebih greget lagi jika semua materi yang disajikan itu menampilkan kesenian Kreasi Kuna yang Bulelengan. Kalau dua tarian kan memang sudah karya maestro, kalau semuanya, mungkin taksu Dauh dan Dangin Enjung akan lebih bergema lagi di Bulfest,” tegasnya.

Disisi lain, untuk memantapkan persiapan pelaksanaan Buleleng Festival (Bulfest) tahun 2019, Panita melaksanakan rapat yang dipimpin langsung Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana Rabu, 31 Juli 2019. Dari hasil evaluasi, persiapan Bulfest dengan tema “Shining Buleleng” itu sudah mencapai 90 persen.

Bupati Agus Suradnyana mengatakan, penyelenggaraan Bulfest di tiap tahunnya harus ada perbaikan dan perkembangan dari sebelumnya. Walaupun digelar dengan konsep yang sama, Ia ingin pelaksanaannya nanti mendekati sempurna, dan mampu menarik dan memberikan hiburan kepada masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan (Kadisbud) Buleleng, Gede Komang menyebut jika salah satu kegiatan yang cukup menarik untuk nantinya mendapatkan perhatian adalah kegiatan Seminar untuk membahas dua Tari dari Buleleng yakni Kebyar Legong dan Legong Tombol.

“Kedua itu belakangan ini mungkin pernah dipertontonkan di kalayak umum, tapi mungkin juga belum banyak yang mengetahui sejarahnya seperti apa. Makanya dalam seminar ini akan dibahas, dengan meggandeng Institute Seni Indonesia (ISI) Denpasar,” jelasnya. |RM|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts