Rektor Minta Alumni Undiksha Mampu Bersaing di Era Revolusi 4.0

Singaraja, koranbuleleng.com | Sebanyak 1.946 mahasiswa mengikuti Sidang Terbuka Senat Universitas Pendidikan Ganesha dalam rangka Wisuda ke-59 di Auditorium Undiksha. Dalam agenda ini, prosesi wisuda di bagi dalam dua tahap dari 29 – 30 Agustus 2019.

Dalam sambutanya, Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, S.Pd, M.Pd., menjelaskan di era revolusi industri 4.0, dimana perubahan semakin cepat, persaingan semakin tajam, maka kebutuhan akan SDM yang berkualitas tidak dapat terelakkan lagi.

- Advertisement -

Tidak ada suatu negara di dunia yang bisa maju tanpa didukung oleh SDM yang berkualitas.  Pendidikan tinggi sebagai lini terakhir pendidikan harus mampu membentuk SDM yang jujur, pekerja keras, kolaboratif, solutif, dan entrepreneurship. “Di sisi lain juga harus kompetitif dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan, menguasai the emerging skill, yang mampu mengisi the emerging jobs dan inovatif dalam membangun the emerging business,” ujarnya. 

Jampel berpesan agar lulusan Undiskha tidak melupakan almamater, karena Undiksha juga telah turut berkontribusi dalam meningkatkan kualitas diri para wisudawan saat masa kuliah. Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan di Undiksha. Jampel berharap adanya saran dan kritik konstruktif para alumni.

“Mari kita besarkan Undiksha ini bersama-sama dengan hati dan kerja yang ikhlas,” kata Jampel.

Menurutnya prinsip “Dharmaning Sajjana Umerdhyaken Widyaguna  yang artinya kewajiban orang bijaksana adalahmengembangkan ilmu pengetahuan dan budi pekertiharus tetap dipegang teguh oleh para wisdawan setelah bergelut dengan dunia pekerjaan.

- Advertisement -

Sebagai salah satu pendidikan tinggi yang bersandar pada keluhuran nilai-nilai pendidikan, Undiksha sejak awal telah menjadikan kualitas SDM sebagai bagian terintegrasi dari pengembangan kelembagaan tak terkecuali kualitas lulusan. Undiksha melalui lulusannya, sangat mengutamakan penanaman nilai-nilai kebaikan dan kebijaksanaan sebagai inti dari pendidikan karakter dan jauh lebih tinggi nilainya dibanding dengan melahirkan lulusan yang kompeten namun tidak berkarakter.

“Dengan kata lain lulusan Undiksha harus unggul dan berkarakter. Sejalan dengan preposisi tersebut, kegiatan-kegiatan intra, ekstra, dan ko-kurikuler di kalangan mahasiswa selalu diarahkan pada bagaimana nilai-nilai karakter tersebut mampu dibudayakan, sehingga nantinya dapat menjadi kebiasaan sehari-hari,” jelasnya.

Jika hal tersebut dapat dilakukan dengan baik, menurut mantan Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Undiksha ini, pembangunan nasionalisme dan wawasan kebangsaan yang universal juga akan terealisasi dengan optimal. Hal tersebut penting, karena Undiksha menyadari bahwa untuk dapat bersaing dalam konstelasi persaingan global, maka penguatan fondasi nilai-nilai kebangsaan sebagai wujud pendidikan karakter, harus lebih dulu dilakukan. Disadari, para wisudawan ini belum sepenuhnya mewujudkan seluruh potensi unggulan dalam dirinya.

Karena itu, Jampel meminta untuk terus terus berkembang menjadi SDM Unggul dalam rangka mewujudkan Indonesia Maju. “Harus terus menggali keterampilan. Ini sangat penting untuk meningkatkan daya saing. Tidak hanya cukup bermodal gelar akademik sekarang saja,” ucapnya.

Lulusan terbaik, Ayu Dwi Anggreni mengungkapkan pola pendidikan yang diterapkan Undiksha sangat baik, khususnya dalam pembentukan karakter. Ia menilai hal tersebut sangat penting untuk meningkatkan daya saing kedepannya. “Saya juga S-1 di Undiksha. Undiksha mampu menciptakan guru-guru profesional dan paling penting seperti yang disampaikan Rektor, mampu membentuk karakter,” katanya. Ia yang kini menjadi guru di SMK TI Bali Global Denpasar mengharapkan Undiksha bisa semakin unggul, baik ditingkat nasional maupun internasional.

Lulusan tahun ini, terdiri dari berbagai Fakultas dan Pascasarjana, diantaranya Fakultas Bahasa dan Seni, Fakultas Ekonomi, Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial, Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Teknik dan Kejuruan, dan Pascasarjana. Diantaranya 3 wisudawan dari jenjang Pendidikan Doktor, 183 wisudawan dari jenjang Pendidikan Magister, 1.595 wisudawan dari jenjang Pendidikan Sarjana, dan 165 wisudawan dari jenjang Pendidikan diploma.

Pada Wisuda periode Agustus 2019 ini, lulusan yang berprestasi tingkat universitas diraih oleh Dr. I Putu Mas Dewantara, M.Pd., Program Studi Pendidikan Bahasa, Jenjang Pendidikan Doktor, IPK: 3,84, masa studi 5 tahun, predikat Sangat Memuaskan.

Ni Made Ayu Dwi Anggreni, M.Pd., Program Studi Bimbingan Konseling, Jenjang Pendidikan Magister, IPK: 3,96, masa studi 2 tahun, predikat Pujian. Ni Luh Linda Seniasih, S.Pd., Program Studi Bimbingan Konseling, Jenjang Pendidikan Sarjana, IPK: 3,99, masa studi 3 tahun 11 bulan, predikat Pujian; dan A.A.A. Made Arianti Suryani, A.Md., Program Studi Akuntansi, Jenjang Pendidikan Diploma III, IPK: 4,00, masa studi 2 tahun 11 bulan, predikat Pujian.|ET/R|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts