Keluarga Bayi Kembar Siam Kebingungan Soal Biaya Operasi Pemisahan

Singaraja, koranbuleleng.com| Bayi Kembar siam dengan kondisi kelainan kongenital yang multiple dan kompleks dari Desa Pangkung Paruk Kecamatan Seririt itu hingga kini masih menjalani perawatan di RSUD Buleleng. Pihak keluarga mengaku masih kebingungan mencari biaya untuk oprasi pemisahan.

Di luar ruang NICU RSUD Buleleng, Made Mujana ayah dari bayi tersebut masih setia menunggui ditemani oleh Kakak Iparnya Made Darmika. Sementara ibu dari Bayi itu Kadek Gorsi sudah diperbolehkan pulang karena sudah dinyatakan dalam kondisi sehat.

- Advertisement -

Anak ketiga pasangan suami istri itu memang sampai dengan saat ini belum dirujuk ke RSUP Sanglah di Denpasar. Padahal jika melihat kondisi sang bayi, sudah memungkinkan untuk dirujuk. Pihak keluarga memang sempat menolak tawaran dari pihak rumah sakit untuk merujuk Bayi itu karena alasan biaya.

“Kami belum tahu apakah masalah operasi pemisahan itu ditanggung (BPJS) atau tidak. Sebab yang kami tangkap tadi, yang ditanggung biaya kamar, dokter, dan perawatan. Kalau biaya operasi, mungkin kami kurang dengar. Kami masih coba cari tahu,” ujar Darmika.

Menurutnya, sampai dengan saat ini, pihak keluarga masih berupaya mengumpulkan dana dari berbagai pihak, untuk biaya operasi. Pihak keluarga mengaku kesulitan mengumpulkan dana jutaan rupiah. Apalagi selama ini Made Mujana kata Darmika hanya bekerja sebagai buruh serabutan.

Ia juga mengakui jika saat ini pihak keluarga hanya bisa pasrah dan menunggu apabila ada donator yang mau menanggung biaya oprasi bayi tersebut. Sembari menunggu biaya, keluarga hanya meminta pihak RSUD buleleng bisa memberikan perawatan semaksimal mungkin.

- Advertisement -

“Kalau kami bawa pulang, toh hanya bisa kami lihat saja. Kalau di rumah sakit kan bisa lebih terawatt, karena kalau di rumah bisa infeksi, segala macam. Apalagi organnya diluar. Kalau Beliau berkehendak bayi ini bertahan, kami sangat bersyukur. Kalau sudah dipanggil kehendak Tuhan, kami hanya bisa pasrah,” ucap Darmika.

Disisi lain, Kasubag Humas RSUD Kabupaten Buleleng I Ketut Budiantara menyebut jika saat ini kondisi bayi relative stabil. Pihak RSUD Buleleng mengaku telah menyarankan agar bayi tersebut bisa dirujuk ke RSUP Sanglah pada senin, 23 September 2019. Hanya saja, pihak keluarganya mengaku belum siap. Namun selama mendapatkan perawatan di RSUD Buleleng, Tim Medis akan memberikan perawatan maksimal terhadap bayi tersebut.

“Karena keluarga masih berunding dan pikir-pikir, kami hormati itu. Kami tetap beri layanan terbaik, baik dari dokter maupun paramedis,” tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kadek Gorsi dari Desa Pangkungparuk, Kecamatan Seririt melahirkan Bayi kembar siam. Tim Medis menyebutnya dengan kondisi kelainan kongenital yang multiple dan kompleks. Kini, bayi tersebut menjalani perawatan insentif di ruang NICU RSUD Buleleng.

Bayi ketiga dari Pasangan Made Mujana dan Kadek Gorsi itu diketahui lahir disalah satu tempat praktek Bidan yang ada di Kecamatan Seririt Senin, 23 September 2019 sekitar pukul 03.00 Wita. Saat dilahirkan dengan proses persalinan normal, Bayi berjenis kelamin perempuan itu memiliki berat 2,9 kilogram.

Namun ternyata, kondisi bayi tersebut justru tidak normal. Pasalnya, bayi tersebut memiliki empat kaki dan empat tangan. Dua tangan dan dua kaki dengan posisi normal, sedangkan dua tangan dan dua kaki lainnnya itu menempel di bagian perut. Selain itu ada beberapa organ dalam seperti hati dan usus yang juga berada di luar dinding perut. |RM|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts