Perempuan di Lapas Dapat Pelatihan Menyulam

Singaraja, koranbuleleng.com| Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Buleleng Nyonya Aries Sujati Suradnyana, memberikan pelatihan menyulam kepada warga binaan perempuan LP kelas II B Singaraja Kamis, 31 Oktober 2019. Dengan harapan, keterampilan itu bisa bermanfaat saat mereka bebas nanti.

Pelatihan menyulam ini memang sesuatu yang baru mereka dapatkan di Lapas. Karena sebelumnya, mereka hanya mendapatkan pembinaan keterampilan laundry dan juga keterampilan membuat hiasan dinding. Sehingga dengan adanya pelatihan ini, mereka pun mengaku cukup senang. Hal itu terlihat dari antusias mereka mendengar dan melihat arahan yang diberikan oleh Istri Bupati Buleleng itu.

- Advertisement -

“Senang saya dapat ilmu baru lagi, karena pelatihan ini bagus, dan cepat saya mengerti. Jadi kalua nanti saya bebas, mau saya teruskan,” ujar salah seorang warga binaan Made Mayuni.

Kepala LP Kelas II B Singaraja Risman Soemantri menjelaskan, selama ini pihak lapas telah memberikan pelatihan keterampilan kepada warga binaan baik laki-laki ataupun perempuan. Hanya saja khusus untuk perempuan, pelatihan yang bisa diberikan memang terbatas.

“Selama ini yang jalan kerajinan dan laundry saja. Khusus laundry, hampir semua narapidana kami berdayakan. Seperti yang mencuci, setrika, dan merapikan,” kata Risman.

Sementara itu Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Buleleng Nyonya Aries Sujati Suradnyana mengatakan, Dekranasda sengaja memberikan pelatihan tersebut, karena selama ini, warga binaan perempuan banyak memiliki waktu luang. Sementara tidak banyak kegiatan positif yang bisa dikerjakan untuk mengisi waktu luang tersebut.

- Advertisement -

“Menyulam ini pelatihan yang paling murah dan mudah dilakukan. Sebenarnya ada banyak teknik lain, tapi itu perlu keahlian khusus,” ujarnya.

Dari hasil keterampilan yang selama ini dimiliki oleh warga binaan perempuan di lapas Singaraja, Aries Sujati menyebut jika Pemerintah Kabupaten Buleleng baik melalui Dinas Koprasi dan Perdagangan atau Dinas Kopasi dan UKM akan memfasilitasi mereka untuk pemasaran. Tidak hanya selama mendekam di balik jeruji tahanan. Namun ketika nantinya mereka sudah menghirup udara bebas pun akan tetap difasilitasi. Sehingga mereka tidak melakukan hal-hal yang bisa merugikan dirinya ataupun orang lain.

“Nanti bisa dihadirkan di pameran pasar lokal. Kalau suka kuliner, bisa diarahkan ke sana. Kalau sulam ini kan bisa digunakan untuk tas, hiasan dinding, dan sebagainya,” katanya. |RM|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts