Pembuat Video Minta Maaf

Singaraja, koranbuleleng.com | Pihak pembuat video yang viral saat gempa terjadi, mengakui kesalahannya atas video yang beredar di sosial media. Video itu beredar luas di facebook, instagram serta WAG.

Salah satu kerabat dari pembuat video berinisial SW mengaku video tersebut dibuat tidak dimaksudkan untuk memancing kepanikan warga. Justru video tersebut dibuat setelah warga sudah alami kepanikan dan mengungsi mencari tempat yang aman. Video itu dibuat untuk mempermudah laporan situasi terkini kepada atasan SC dan keluarga.

- Advertisement -

SW yang mengaku sebagai teman dari SC (inisial pembuat video) juga meceritakan sebelum video tersebut beredar, pihaknya juga sempat melihat kondisi kerusakan di Pura Puseh , Desa Pakraman Seririt bersama pemangku pura setempat. Namun, saat keluar dari pura, jalan raya sudah dipadati warga karena kepanikan.

“Teman saya (SC) juga ikut panik, dan mencari boncengan untuk ikut mencari tempat yang lebih aman,” terang SW yang tak mau disebutkan nama panjangnya melalui sambungan telepon, Jumat 15 Nopember 2019.

SW juga menjelaskan, SC hanya menyebarkan video secara terbatas di WAG komunitas atasan, keluarga, sahabat dan teman-temannya. Dia justru bingung, video tersebut malah beredar luas di sosial media lainnya. Saat ini, kata SW video-video yang beredar di sosial media juga sudah terhapus.

Sebagai teman SC, SW  juga mengirimkan pesan whatsapp yang berisi penjelasan dan permintaan maaf dari SC ke redaksi koranbuleleng.com. Begini Isi pesan whatsapp yang disampaikan :

- Advertisement -

“Tadi itu masyarakat yg bilang air laut surut dan sirine bunyi…. ty orang terakhir yg keluar dari kantor yud… yg lain sdh lari duluan. jadi bukan krn video ini orang panik”

“Orang panik sdh lari dulua”

“sy belakangan naik motor cari boncengan yg tersisa”

“malah kami sempat cek fisik pura tempat kami sembahyang yg rusak akibat gempa tadi. Namun begitu selesai cek fisik bersama jro mangku puseh lan desa…. kami keluar areal pura, malah susah nyeberang karena jalanan sdh penuh dgn masyarakat yg panik naik kendaraan berbagai jenis memenuhi jalan sembari mereka berujar “AIR LAUT DI PENGASTULAN SURUT, SIRINE BUNYI…. AYO NAIK NAIK NAIK”….. jadilah kami ikut panik. Demikian kesalahan saya Yth Bpk/ Ibu sekalian

“vidio sy buat utk memudahkan sy MELAPOR pada atasan saya dan MENJAWAB WA dari keluarga, sahabat dan teman” yg mengkhawatirkan keadaan saya pasca gempa. DAN SAYA TIDAK uplot itu di FB. Hanya ke WAG komunitas atasan, keluarga, sahabat dan teman sy saja. MOHON MAAF karena panik… karena juga MANUSIA MAKA kata” saya SALAH”

SW menjelaskan, SC sebenarnya juga membuat video yang menjelaskan dan membantah bahwa informasi terkait dengan adanya air laut surut dan sirine berbunyi. Video itu dibuat di dekat SPBU Desa Bubunan, setelah video yang viral di sosial media.  

Adaempat video yang dikirmkan oleh SW melalui pesan WA. Video pertama, dalam video itu, SC menjelaskan “Posisi berada di SPBU Bubunan, masyarakat masih berkumpul disini smapai ke atas, sepanjang pinggir jalan masih ada yang berkumpul. Sementara saya akan kembali ke abwah untuk mengambil barang. Kayaknya, sekuriti di kantor bilang, pesisir aman-aman saja. Mohon disebarkan”.

Video lain, SC menjelaskan dari atas sepeda motor  “Tolong disebarkan videonya ini, saya kembali turun ke arah Seririt. Karena tadi itu memang ada kepanikan dari masyarakat pesisir menuju naik, gitu. Sekarang saya lagi turun, informasi dari sekuriti di kantor pusat kota seririt, situasi masih aman-aman saja. Ya, tolong disebarkan video ini, kondisi masih aman-aman saja”

Sementara ada dua video juga yang dibuat dari depan sebuah kantor di Seririt.  Disitu SC menjelaskan “Cabang Seririt kondisi masih aman-aman saja, BMKG , Pak Camat sudah datang dari keliling dan pihak berwenang. Kota Seririt aman”.

Video kedua di lokasi yang sama di kantor tersebut, SC menjelaskan “Jadi berita yang disampaikan oleh masyarakat yang panik tadi, masyarakat pesisir itu tidak benar. Saya posisi sudah di kota Seririt lagi, situasi aman terkendali”.

Polisi Dalami Video

Unit Reskrim Polsek Seririt hingga kini masih mendalami dugaan penyebaran kabar bohong atau hoax saat gempa terjadi. Pihak kepolisian mengaku masih meminta keterangan dalam pemeriksaan terhadap SC, yang diduga membuat video tersebut saat gempa melanda Seririt Kamis, 14 November 2019.  Kini polisi masih mempelajari isi video tersebut.

Berdasarkan data dari Kepolisian, warga yang diamankan diketahui berinisial SC. SC membuat video dan viral terkait dengan surutnya air laut saat terjadinya gempa bumi  di kawasan pesisir laut Desa Pengastulan, Kecamatan Seririt.

Kasubag Humas Polres Buleleng Iptu Gede Sumarjaya menjelaskan, hingga jumat 15 November 2019 siang, polisi masih mengamankan terduga pelaku. Sejak diamankan kamis malam, polisi telah menginterogasi terduga pelaku di Mapolsek Seririt.

“Yang bersangkutan masih diamankan, masih dalam proses penyelidikan dan mempelajari isi video apakah ada unsur pidana atau tidak,” jelas Sumarjaya, Jumat 15 Nopember 2019.

Menurut Iptu Sumarjaya, Polisi memang perlu mendalami isi dari video yang tersebar. Jika nantinya dalam video tersebut ditemukan unsur pidana, maka proses hukumnya akan mengarah pada pelanggaran Undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang Informasi Serta Transaksi Elektronik (ITE).

“Kalau memang ada pidananya dalam video, ya arahnya kesana (UU ITE),” ucapnya. |NP/RM|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts