Tanam Pohon Kayoman Pedawa, Penghormatan Untuk Ibu Pertiwi

Singaraja, koranbuleleng.com | Pagi yang cerah dengan desiran angin dari hempasan dedaunan hutan menjadi penyemangat bagi sejumlah anak muda menyusur hutan kayuan gelunggang, di Desa Pedawa, Minggu, 22 Desember 2019. Hutan Kayuan gelunggang ini adalah hutan desa, pusat resapan air yang juga ditaksukan oleh warga setempat. Hutan ini menjadi berkah bagi desa.

Di hari ibu, Kelompok Pecinta Alam Kayoman Pedawa mengajak sejumlah tokoh perempuan di Desa Pedawa serta anak-anak literasi sabih Pedawa melakukan penanaman pohon. Ini sebagai bentuk penghormatan terhadap ibu serta untuk Ibu Pertiwi, tempat berpijak bagi kita, Manusia.

- Advertisement -

Bagi mereka, penananaman pohon di hari ibu sebagai bentuk implementasi penghormatan dan persembahan kepada pertiwi yang telah memberi jalan hidup. Penanaman pohon ini juga awal dari pemantapan program Catur Warsa Kayoman Pedawa 2020.

Ada sekitar 10 jenis tanaman yang ditanam, tiga diantaranya seperti pohon ampupu, beringin serta pohon lateng. Semua jenis tanaman tersebut adalah tanaman hutan yang tumbuh besar dan hidup lama. Tanaman seperti itu biasanya media pengikat air di dalam tanah.

Kayu Ampupu pertumbuhannya sangat tinggi hingga 40 meter dan rata-rata bebas cabang 25 meter. Sementara pohon beringin bisa mencapai ketinggian hingga 25 meter dengan kondisi ranting dan daun yang sangat lebat.

Salah satu tokoh Kelompok Pecinta Alam Kayoman Pedawa, Putu Yuli Supriyandana mengatakan kelompok pecinta alam Kayoman Pedawa ini sudah melakukan gerakan cinta lingkungan dengan penanaman pohon sejak 4 tahun silam.

- Advertisement -

Gerakan menanam pohon ini bukan sekedar menanam saja, namun sebagai bentuk kecintaan terhadap ibu pertiwi yang telah memberikan pijakan hidup bagi penghuni semesta ini.

“Bagi kami, tidak senang melihat  ibu pertiwi menangis karena dilanda kekeringan pada musim kemarau,  kawasan sumber air yang gundul sehngga kitaharus bergerak melakukan gerakan penanaman pohon secara terus menerus,” kata Yuli.

Yuli mengatakan, pohon yang ditanam akan terus dipantau baik di musim hujan dan kemarau untuk memastikan tanaman tersebut tetap tumbuh besar menjadi bermanfaat bagi kehidupan.

Yuli mengakui jika musim kemarau menjadi kendala berat untuk memelihara pohon yang sudah ditanam. Namun begitu, tekad Kayoman Pedawa untuk memelihara lingkungan sehingga setiap enam bulan terus dilakukan pemantauan terhadap tanaman.

“Kami menggunakan air disekitarnya untuk memelihara tanaman-tanaman muda yang baru ditanam,” ucap Yuli bersemangat.

Sementara itu, tokoh muda lainnya, Putu Rutawan menyatakan aksi penanaman pohon di hari Ibu ini sebagai upaya dari pemuda Desa Pedawa bersama komunitas lain menjaga agar alam ini tetap lestari dan asri.  

“Dengan gerakan ini, sumber-sumber air terjaga. Ini sebagai implementasi kita menyayangi ibu pertiwi sama seperti menyayangi ibu kandung kita. Maka hasilnya bukan sekarang tetapi untuk anak cucu kita nanti dan kehidupan yang berkelanjutan,” ucapnya. |NP|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts