Kurangi Kemiskinan, Sutjidra Dorong Graduasi KPM PKH

Singaraja, koranbuleleng.com | Jumlah kepesertaan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) menurun signifikan. Tim UPPKH Kabupaten Buleleng diklaim mampu melakukan graduasi sebanyak 1.659 peserta KPM PKH.

Wakil Bupati Buleleng, dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG mengapresiasi kinerja Sumber Daya Manusia (SDM) pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), yang telah bekerja maksimal dalam melaksanakan program Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng membantu mengentaskan kemiskinan di Buleleng.

- Advertisement -

Selama ini, yang digraduasi adalah peserta yang sudah mulai meningkat taraf hidupnya. Mereka diberikan bimbingan oleh tim SDM PKH agar bantuan yang didapat dimanfaatkan secara positif untuk kebutuhan pendidikan, kesehatan dan ekonomi keluarga.

Pada tahap empat tahun 2019, bantuan diberikan kepada 25.917 Kepala Keluarga (KK), danan di tahun 2020 bantuan disalurkan pada Januari – Februari sebanyak 24.258 KK dengan jumlah dana sebesar Rp 19.202.375.000 .  

“Dari data itu, Tim Pendamping PKH Kabupaten Buleleng sudah berhasil menggraduasi sebanyak 1.659. Ini perkembangan yang cukup bagus,” tutur Sutjidra saat menerima perwakilan SDM PKH Kabupaten Buleleng, Selasa 28 Januari 2020.

Wabup Sutjidra mendorong agar pengurangan angka kemiskinan bisa terus ditekan, sementara Tim PKH Kabupaten Buleleng terus aktif memberikan bimbingan dan program nyata kepada KPM.  

- Advertisement -

 “Saya berharap pendamping PKH lebih aktif lagi, dapat memberikan program nyata kepada para KPM-PKH, sehingga angka graduasinya lebih banyak,” terang Wakil Bupati asal Bontihing ini.

Sementara itu, Kabid Linjamsos (Perlindungan Jaminan Sosial) Dinas Sosial Kabupaten Buleleng,  Yayan Sutrisna, S.Sos memaparkan sasaran penerima manfaat bantuan PKH ini adalah keluarga yang tidak mampu. Bantuan yang didapatkan oleh KPM PKH harus dimanfaatkan untul beberapa komponen, yakni dibidang Kesehatan, Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial. 

“Dengan ini bukan hanya kategori keluarga miskin saja yang menerima PKH melainkan di dalamnya ada pula aspek kesehatan, dan keluarga yang masih mengenyam pendidikan dasar,” ucapnya.

Yayan Sutrisna menegaskan istilah graduasi PKH dapat diartikan mundur dengan kesukarelaan dari kepesertaan PKH karena penerima manfaat ini sudah memiliki kesejahteraan yang cukup baik.

“Hal ini menjadi pertanda bahwa implementasi PKH memeberikan dampak positif pada peningkatan kesejahteraan KPM PKH,” tegas Yayan. |NP|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts