Balai Besar Veteriner Periksa Sampel Babi milik PT ABS

Singaraja, koranbuleleng.com| Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Buleleng belum berani memastikan penyebab matinya ratusan Babi milik PT Anugerah Bersama Sejahtera (ABS) di Desa Bila, Kecamatan Kubutambahan. Oleh karena itu, Distan pun mendatangkan Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar mengambil sampel babi untuk diuji.

Kepala Dinas Pertanian Buleleng I Made Sumiarta menjelaskan, setelah menerima informasi kematian ratusan babi milik PT ABS secara mendadak, pihaknya menerjunkan Tim termasuk mendatangkan petugas dari BBVet Senin, 24 Februari 2020. Dilokasi, petugas mengambil sample berupa darah dan juga melakukan bedah bagian organ dalam babi.

- Advertisement -

Sample itu selanjutnya akan dikirimkan ke BBVet Medan, Provinsi Sumatera Utara untuk dapat memastikan penyebabnya. Untuk pengujian sampel di Indonesia khususnya penyakit babi memang difokuskan di BBVET Medan sebagai laboratorium rujukan penyakit babi.

“Makanya dilakukan uji lab dulu untuk memastikan apakah babi itu positif atau negatif mati karena ASF  (African Swine Fever) atau demam babi,” jelasnya.

Made Sumiarta belum berani memastikan kapan hasil lab akan keluar. Pun demikian, untuk antisipasi pihaknya telah melakukan komunikasi, termasuk memberikan informasi dan edukasi agar pihak pengelola selalu menjaga kebersihan kandang dan menyemprotkan disinfektan. Sehingga nantinya, apapun yang menyebabkan babi itu mati mendadak, tidak menyebar luas.

“PT ABS ini perusahaan sekala besar, dan telah memiliki SOP sendiri, sehingga kita hanya memberikan sosialisasi dan himbauan,” ujarnya.

- Advertisement -

Sebelumnya, sebanyak 116 ekor babi mati mendadak di dalam kandang. Ratusan babi tersebut milik PT Anugerah Bersama Sejahtera (ABS), sebuah perusahaan peternakan Babi yang berlokasi di Desa Bila, Kecamatan Kubutambahan.

Menurut pengawas perusahaan PT ABS, Nyoman Suardana menjelaskan babi yang mati dominan babi indukan. Kematian itu mulai terjadi  sejak satu minggu sebelumnya.

Data dari PT ABS, jumlah babi yang mati diantaranya  Induk babi ( bangkung) sebanyak 49 ekor, Babi pejantan sebanyak 6 ekor, Babi anakan sebanyak 45 ekor, Babi guling (growe) sebanyak 15 ekor dan babi siap panen (finisher) sebanyak 1 ekor.  Total jumlah babi yg mati sebanyak 116 ekor. |RM|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts