Buleleng Rawan Peredaran Narkoba

Singaraja, koranbuleleng.com | Sebanyak 30 perbekel di Buleleng dilantik sebagai relawan narkoba. Pelantikan relawan ini untuk memnimalisir peredaran dan penyalahgunaan narkotika yang terjadi di Buleleng. Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali mencatat Buleleng berada pada posisi ketiga dalam kasus narkoba.

Dengan wilayah yang sangat luas, berbatasan dengan empat Kabupaten serta berdekatan dengan wilayah pantai menjadi salah satu faktor mudahnya terjadi peredaran narkoba di Bleleng. Buleleng berada dibawah Denpasar dan Badung dalam kasus tinginya kasus narkoba. 

- Advertisement -

“Wilayah Buleleng yang kebanyakan pantai ini sangat rawan, apalagi Buleleng juga wilayah  datar jadi dari mana saja bisa masuk,” ujar  Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali, Brigjen Pol Drs I Putu Gede Suastawa SH  usai melantik 30 perbekel  sebagai relawan narkoba, Kamis 26 Februari 2020.

Pelantikan 30 orang perbekel sebagai relawan narkoba diharapkan dapat mempersempit ruang gerak para pengedar narkoba.  Perangkat Desa diharapkan menjadi garda terdepan memberikan edukasi dan informasi kepada masyarakat untuk memerangi narkoba.

“Kita harapkan staf di desa membuat relawan lagi, kemudian desa adat juga, para pecalang dan para tokoh desa, nanti untuk kita ajak melakukan penguatan dalam bentuk  pelatihan-pelatihan serta penyuluhan dengan BNNK Buleleng,” terang Suastawa.

Putu Gede Suastawa menambahkan pelantikan relawan di setiap desa juga harus menjadi bagian untuk penanggulangan penyalahgunaan narkoba bersama babinsa dan babinkamtibnas.

- Advertisement -

“Kalau dari BNN tidak bisa mengetahui secara detail siapa-siapa yang melakukan penyalahgunaan narkoba, yang tahu kondisi itu relawan-relawan setiap desa. Misalnya dengan melakukan test urin,  jadi setelah ditemukan adanya pengguna narkoba  dilakukan rehabilitasi,” imbuhnya

Sementara itu perbekel Desa Sangsit, Putu Arya Suyasa mengatakan setelah pelantikan akan membuat peraturan desa yang mengatur tentang upaya untuk menanggulangi  penyalagunaan narkoba serta anggaran penanggulangan.

“Kita tugasnya hanya rehabilitasi bukan menagkap, jadi kalau ditemukan yang kita sembuhkan, itu kan penyakit. Untuk sekarang kita dalam posisi aman, dengan adanya pararem diharapkan dapat lebih aman lagi,” ujar Arya Suyasa.|ET|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts